Come To Me - 💎 Jeongwoo [M]

2.8K 137 23
                                    

Jeongwoo segera masuk ke kamarnya begitu ia tiba di dorm. Cukup dengan kegiatan hari ini. Ia benar-benar lelah. Seluruh energinya terkuras dan ada sedikit rasa sesal dan kesal. Lagi-lagi hari ini ia tidak mendapatkan berlian. Bahkan lokernya benar-benar kosong, membuatnya bertanya-tanya dimana letak kesalahannya.

Pemuda kelahiran 2004 itu langsung merebahkan dirinya di atas kasur. Ia menatap kosong langit-langit kamarnya, sembari memikirkan apa saja yang sudah dilakukannya sepanjang hari ini. Namun pikirannya itu buyar ketika suara ketukan pada pintu kamarnya terdengar.

"Jeongwoo-ya..", panggil seseorang seraya dengan terbukanya pintu kamarnya.

Jeongwoo mengulas senyuman tipis saat melihat sosok itu. Ia bangkit dari kasur, berjalan menghampiri sosok itu dan segera memeluknya, erat. Yang dipeluk turut membalas pelukan itu, sembari memberi usapan pada punggung lebar Jeongwoo.

"Aku merindukanmu.", gumam Jeongwoo tepat di telinga Junkyu. Hidungnya menangkap wangi tubuh sang kekasih, dengan cepat menenangkan pikirannya.

Jeongwoo semakin mengeratkan pelukannya. Ujung hidungnya menyentuh leher Junkyu, memberi rangsangan geli pada yang lebih tua.

"Y-ya... geli.", rengek Junkyu.

Bukannya berhenti, Jeongwoo malah melakukan aksi lain. Ia mengecup leher Junkyu, tak hanya sekali, ia menghujani leher itu dengan kecupan. Di sela-sela kecupannya ia juga dengan sengaja membasahi leher itu dengan juluran lidahnya.

Junkyu merinding dibuatnya. Tangan Junkyu dengan erat meremat pakaian Jeongwoo. Bibirnya bergetar, ingin mendesah namun juga berusaha menahannya. Karena habis sudah jika ia turut larut dalam serangan Jeongwoo.

"Wae? Kenapa tidak mendesah? Apa aku tidak membuatmu bergairah?", pertanyaan itu terdengar begitu lembut, namun entah kenapa terdengar seperti kekecewaan.

"Tak hanya gagal mendapatkan berlian, sekarang aku juga gagal membuat kekasihku bergairah?"

Mendengar itu Junkyu segera melepaskan pelukannya. Ia memberi jarak antara mereka agar maniknya bisa bertemu dengan milik Jeongwoo. Tatapan itu terlihat miris. Kerutan pada alis Jeongwoo dengan jelas menunjukkan perasaannya saat ini. Bohong jika ia tidak memikirkannya, bohong jika ia tidak bingung, ia juga ingin tahu apa yang kurang darinya.

"Tidak begitu, Jeongwoo-ya.", Junkyu menangkup kedua pipi kekasihnya itu. Alisnya bertautan, menandakan ia tak suka melihat ekspresi Jeongwoo saat ini. Ibu jari Junkyu mengusap lembut wajah Jeongwoo, sungguh ia tidak menyukai raut khawatir kekasihnya itu.

Jeongwoo memejamkan matanya. Usapan Junkyu perlahan membuatnya sedikit lebih baik. Kedua tangannya menggenggam pergelangan tangan Junkyu, kemudian perlahan bergerak naik untuk mengusap punggung tangan sang kekasih. Ditariknya tangan itu perlahan mendekat ke bibirnya. Ia mengecup telapak tangan Junkyu beberapa kali.

"Jeongwoo-ya.", panggilan itu membuat Jeongwoo membuka kembali matanya, memberi atensi pada pemuda Virgo di hadapannya.

"Aku sudah dengar dari Hyunsuk hyung.", lanjut Junkyu, membuat Jeongwoo lagi-lagi memasang ekspresi miris.

"Dengarkan aku. Tidak peduli apa pandangan orang lain tentangmu, kau harus tahu kau punya kami.", ucap Junkyu dengan bibir sedikit mengerucut.

"Tidak. Bahkan saat dunia berpaling darimu, kami tetap akan ada di sisimu.", lanjut Junkyu dengan wajah mengerut, berusaha meyakinkan kekasihnya itu.

Jeongwoo tersenyum kecil. Ia mengusap kedua alis Junkyu, merilekskan kembali kerutan pada wajah manis itu.

"Terima kasih, Junkyu hyung.", ucap Jeongwoo tulus. Ia bisa merasakan hangat dan tulusnya ucapan Junkyu, dan tentu saja ia tahu member lainnya juga punya pemikiran yang sama. Ia kembali diyakinkan bahwa ia berada di tempat yang tepat. Sebuah tempat yang bisa ia katakan sebagai rumah kedua.

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang