Tattoo Maker - Haruto

2.2K 219 30
                                    

"Ruto-ya, aku serius bertanya karena aku penasaran."

Junkyu kini berada di ruang tengah dormnya. Di sebelahnya ada Haruto. Keduanya memang punya janji makan bersama, di dorm. Tidak usah heran lagi, ini adalah cara makan Kim Junkyu. Haruto meski kesal, tetap saja akan menurut. Makanya di sinilah Haruto berada sekarang, menanti pesanan mereka sembari sibuk dengan game mereka.

"Eo?", Haruto mengangkat wajahnya, mengalihkan atensinya pada Junkyu.

"Buat tato itu sakit kan?", tanya Junkyu sembari menunjuk ke arah tato di belakang lengan Haruto.

Haruto turut menatap lengannya, kemudian kembali menatap Junkyu.

"Kenapa? Mau buat juga hyung?", tanya Haruto.

"Aku hanya penasaran."

Sebuah ide terlintas di benak Haruto saat itu juga. Ia tersenyum miring dan mendekatkan wajahnya pada Junkyu.

"Y-Ya.. kenapa?", tangan Junkyu refleks menahan pundak Haruto, mencegah pemuda itu untuk semakin dekat padanya.

"Tato di lenganku itu pembuatannya sakit hyung. Tapi kalau kau mau coba, aku bisa buatkan untukmu yang tidak permanen, dan tentu saja tidak sakit.", Haruto tersenyum miring, berusaha membujuk yang lebih tua.

"Ck, paling kau mau mencoret tubuhku dengan spidol kan?", Junkyu mentautkan alisnya.

"Tidak hyung, ini tidak pakai spidol.", elak Haruto.

"Eo? Bagaimana caranya?", Junkyu membolakan mata, mengerjap bingung.

"Pertama, pejamkan dulu matamu.", Haruto memberi instruksi pada Junkyu.

"Kenapa aku harus memejamkan mata?"

"Lakukan dulu hyung."

Wajah Junkyu merengut, namun berakhir menuruti Haruto. Dipejamkannya matanya lalu menunggu apa yang akan Haruto instruksikan selanjutnya.

"Lalu apa?", tanya Junkyu dengan mata terpejam.

"Aku akan membuatnya sekarang hyung. Rasanya akan sedikit geli, tapi kau harus berjanji untuk tidak membuka matamu sampai aku menyuruhmu.", Haruto menarik tubuh Junkyu agar tubuh mereka berhadapan sekarang.

"Kenapa?", alis Junkyu kembali mengernyit sementara matanya terpejam, disertai bibir yang maju beberapa senti.

"Janji dulu.", ucap Haruto.

"Iya iya.. aku tidak akan membuka mataku sampai kau menyuruhku.", balas Junkyu, pasrah.

"Baiklah. Aku akan membuatnya sekarang.", ucap Haruto yang sudah tersenyum penuh arti sejak tadi.

"Ya, tapi kau pakai apa membuatnya?", tanya Junkyu, namun tak ada jawaban yang diterimanya.

"Ruto-ya?", lagi panggilan itu tidak dijawab.

"Ru- nghh!", Junkyu sedikit terkejut ketika merasakan sesuatu pada area lehernya, basah dan hangat.

"R-Ruto jangan bilang ka-", baru akan membuka matanya, namun suara berat Haruto mengintimidasinya.

"Jangan buka matamu hyung."

Junkyu tertegun. Ia meneguk ludah, kembali menutup rapat matanya. Meski ia sudah tahu apa yang dilakukan Haruto saat ini.

"R-Ruto.. jangan..", lirih Junkyu yang kini tangannya ditahan oleh Haruto.

"Ah~", lenguhan pelan itu lolos dari mulut Junkyu. Merasa malu, Junkyu segera menggigit bibir bawahnya. Matanya terkatup erat, wajahnya sedikit mendongak karena tegang. Namun hal itu justru membuat Haruto semakin leluasa.

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang