Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]

Do You Want To Kiss? - Junghwan

Semua terlihat biasa saja saat mereka sedang bermain seharian penuh di Universal Studio Osaka. Sampai ke tujuan akhir mereka yaitu makan malam di salah satu section di Universal Studio, yaitu Harry Potter. Mereka makan di restoran yang ada di sana. Semua tampak normal, layaknya anak-anak muda saat sedang karya wisata bersama. Tidak ada yang aneh, sungguh.

Seharian para member merasa berhasil menikmati hari ini tanpa mengganggu Junkyu. Begitulah pikir mereka, hingga akhirnya sang maknae berulah. "Kau mau dicium?", pertanyaan itu sukses membuat Junkyu mengerjap.

Suara Junghwan sangat pelan, bahkan Junkyu sendiri menyadari ucapan Junghwan itu hanya dari gerakan bibir yang lebih muda. Junkyu tampak bengong. Hingga akhirnya Junghwan tertawa dan menjulurkan tangannya untuk menyeka bibir atas Junkyu, dimana terdapat sisa foam dari minumannya.

Bahkan hal itu saja juga membuat Junkyu salah tingkah. Senyuman Junghwan yang kini semakin dewasa membuat jantungnya berdegup cepat. Terlebih perlakuan yang lebih muda padanya, seperti seorang kekasih yang sedang mengurusi sang pujaan hati.

Junkyu pikir itu sudah selesai. Hingga saatnya mereka kembali ke hotel dan Junghwan malah menariknya menjauh dari kerumunan. Taman bermain itu memang sudah terlihat sedikit sepi karena sudah mendekati waktu tutup. Karena itu Junghwan membawa Junkyu untuk bersembunyi di balik salah satu stand makanan yang ada di dekat mereka.

"Wae?", tanya Junkyu, kembali memberi tatap bertanya dengan mata bulatnya.

Yang ditanya hanya menyengir. Sekali lagi ibu jari Junghwan bergerak, menyapu lembut bibir Junkyu.

"Bibirmu sangat lembut.", ucap Junghwan dengan senyum polosnya. Lain dengan Junkyu yang kini memerah wajahnya.

"Boleh aku menciummu?", pinta Junghwan, sekaligus meminta izin.

"N-ne?", Junkyu tampak panik.

"Hmm.. tadi sebelum berangkat ke sini, aku lihat kau bersama Ruto hyung dang Jeongwoo hyung. Kau tahu, aku juga maknae di sini.", Junghwan sedikit mengerucutkan bibir, sengaja memelas agar bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Wajahnya boleh saja polos layaknya anak balita, tapi ia sama cerdiknya dengan member yang lain, yang ingin memonopoli perhatian Junkyu.

"M-memangnya kenapa?", tanya Junkyu, merasa sedikit malu karena dirinya kedapatan tadi pagi dikurung oleh Haruto dan Jeongwoo.

"Aku juga ingin menciummu.", ucap Junghwan lagi, memelas.

Junkyu bingung bagaimana harus merespon. Wajahnya menjadi panas. Rasanya kepalanya bisa mengepulkan asap karena panasnya saat ini. Padahal cuaca saat ini sedang sangat dingin.

"Boleh?", tanya Junghwan lagi, kali ini memohon sembari menangkup wajah Junkyu dengan tangannya yang besar dan hangat.

Tangan Junkyu hanya diam di kedua sisi tubuhnya, mengepal erat, bergumul entah harus mendorong Junghwan menjauh, atau menyerah. Hingga Junghwan akhirnya mendekatkan wajahnya, membuat Junkyu refleks memejamkan mata, erat.

Junghwan tersenyum penuh kemenangan. Bukan penolakan yang ia terima, tapi sebuah pasrah dari yang lebih tua. Maka dengan berani ia menekan tengkuk Junkyu, kemudian menempelkan bibirnya pada yang lebih tua.

Lembut dan manis. Entah mengapa bibir Junkyu benar-benar manis. Junghwan sangat mengerti bagaimana para member begitu ingin memonopoli sang primadona. Junkyu bukan sosok yang selalu bersikap kekanakan. Ada kalanya ia terlihat begitu berkharisma dan bisa menjadi sosok kakak yang dapat diandalkan. Tapi dari semuanya itu, sikap salah tingkah Junkyu adalah yang termanis. Tak heran banyak yang ingin menggoda pemuda asal Chungju itu.

Tangan Junkyu kini meremat lengan kokoh Junghwan yang terbalut mantel tebalnya. Remasan itu semakin kuat kala Junghwan semakin menipiskan jarak antara keduanya. Sentuhan pada bibir itu tak hanya berhenti sebagai sebuah sapaan semata, namun semakin dalam dan panas, membuat tubuh Junkyu lemas seperti jeli. Kakinya nyaris menyerah jika bukan karena tangan Junghwan yang memapah pinggangnya.

Hingga Junkyu tak lagi sanggup mengimbangi Junghwan, dan memilih untuk mendorong tubuh Junghwan menjauh. Junghwan tidak memaksa. Ia segera mundur, memberi jarak antara mereka. Dilihatnya wajah merah Junkyu yang matanya sedikit berair saat ini.

Ah, sial. Rasanya Junghwan ingin lebih mengacaukan hyung-nya itu.

"Hyung, bagaimana ini?", pertanyaan itu membuat tatap sayu Junkyu bertemu dengan Junghwan. Tatapnya bertanya, apa yang dimaksud sang maknae.

"Aku ingin mengacaukanmu. Sungguh, kau tampak begitu manis dan menggoda saat ini.", Junghwan menumpukan keningnya pada bahu Junkyu, sedang tangannya masih melingkar apik pada pinggang yang lebih tua.

"A-aku tidak melakukan apa-apa.", ucap Junkyu, membiarkan Junghwan memeluknya.

"Benar. Yang kau lakukan hanya diam tapi berhasil menarik kami padamu.", gumam Junghwan, perlahan mengangkat kembali wajahnya. Ditatapnya mata Junkyu, sangat dalam.

"Hyung, kalau aku menculikmu malam ini, bagaimana?", pertanyaan itu membuat Junkyu mengerjap tak mengerti.

"Maksudmu?"

"Jalan denganku malam ini, ya?", pinta Junghwan lagi.

"Aku ingin beristirahat.", jawab Junkyu, sedikit mengerutkan alisnya.

Junghwan tertawa pelan karenanya. Benar, sesaat ia lupa kalau hyung-nya itu adalah seseorang yang sangat menghargai waktu istirahat.

"Baiklah, istirahatlah. Toh kau juga tidak akan kemana-mana. Masih banyak waktu yang bisa kita habiskan bersama. Aku akan mengajakmu lagi lain kali hyung, mungkin saat kita kembali ke Korea nanti.", Junghwan mengusak kepala Junkyu, menyalurkan gemasnya pada yang lebih tua.

Kemudian tangannya meraih tangan Junkyu, "Ayo kembali.", ucapnya sembari menarik Junkyu untuk kembali pada rombongan mereka.

Junghwan yang berada di depan Junkyu tidak menyadari bahwa saat ini, pemuda Kim itu sedang tersipu malu. Entah karena ciuman tadi, atau ungkapan yang terlontar dari bibir Junghwan, atau karena Junghwan yang saat ini menarik tangannya. Apapun itu, penyebabnya sudah pasti karena sang maknae.

.
.
.
.
.
.

Dikit aja 😬🤏
Soalnya kemarin vt hwankyu muncul lagi wkwk

Segini dulu
See ya next~