Kelas R/L dan Cara Membunuh

433 44 4
                                    

"Siapa yang berhasil memahami kosakata barusan?" Ucap Bitch-sensei mematikan visualisatornya.

Tangan Karma dan Nakamura langsung terangkat. Dengan wajah sedikit merona Nagisa mengangkat tangannya. Mendengarkan sebuah film dengan rating 18+ membuat seluruh siswa maupun siswi merasa malu, meskipun percakapannya mudah dipahami.

"Kalian memerlukan keterampilan percakapan sehari-hari yang spesifik untuk berbincang dengan orang lain. Aku yakin salah satu dari kalian suka mengatakan kata-kata seperti keren sekali (maji sugei). Salah satu cara untuk mengatakan maji dalam bahasa Jepang ialah really. Nah Kimura katakan really."

"L-liaree?" Kimura tergagap.

"Tetot. L dan R nya tercampur semua." Bitch-sensei membuat tanda silang dengan tangannya. "Orang Jepang cenderung susah untuk membedakan keduanya. Selalu ada kesalahan pengucapan saat Kalian mengucapkan bahasa lain, meskipun orang dapat memahami apa yang kalian katakan, namun tetap saja salah. Sebagai contoh orang Korea mengatakan itsumademo sebagai ichumademoo. Karma, buat aku terkesan."

"Really?" Ucap Karma.

"Bagus! Namun E- mu sedikit melenceng." Bitch-sensei menunjuk Nakamura. "Rio."

"Really?" Ucap Nakamura.

"Karma lebih baik." Bitch-sensei mengetuk papan tulis. "Sugino?"

"L-lialle?"

"Buruk! Jangan lari dari kelemahanmu! Sekarang, aku akan mengecek pengucapan kalian secara teratur. Jadi jika kalian tidak dapat mengucapkan L dan R dengan benar." Bitch-sensei mengangkat tangannya menunjuk ke arah bibir merah mengkilap. "Aku akan memberikan ciuman maut di depan kelas."

Seisi kelas menelan ludah bergedik ngeri. Ciuman pertama yang diidam-idamkan dengan pujaan hati harus hilang di tangan guru mesum mereka.

"Fuwa! Katakan problem!" Bitch-sensei tiba-tiba berputar ke arah Fuwa membuat seisi kelas terkejut.

"P-lobemu?" Ucap Fuwa dengan ragu-ragu.

"Tetot!! Nagisa!" Bitch-sensei berbalik memanggil gadis itu. "Katakan!"

"E-eh?" Nagisa terlonjak, dia menarik nafas, "Problem?"

"Mengagumkan! Dengan ini kelas selesai!" Ucap Bitch-sensei keluar dari kelas.

Suasana tegang akhirnya usai, mereka menyenderkan tubuh pada bangku masing-masing.

"Sumpah ya, pelajaran tadi sangat mesum. Bagaimana bisa dia menanyangkan adegan rating 18+ pada kita yang belum waktunya?!" Sugino menjambak rambutnya frustasi. Nagisa yang duduk di depannya hanya bisa berkeringat.

"Tapi itu cukup berguna Sugino-kun." Ucap Kayano.

"Ah ya, kudengar dari Maehara kalian bertemu dengan penjahat?" Sugino mengalihkan topik.

"Uhm.. Ya begitulah." Jawab Nagisa sekenanya. "Tapi pro hero langsung menanganinya kok."

"Arru maito deh namanya." Ucap Kayano

"All might Kayano-san. Menurut artikel dia top 1 hero." Ritsu muncul dari dalam ponsel milik Nagisa dengan menampilkan hasil artikel terbaru.

"Sungguh? Wah lihat otot-ototnya itu, berapa lama dia nge-gym?" Komentar Nakamura.

"Entahlah mungkin 10 jam sehari nontstop selama masa sekolah?" Jawab Kayano tidak yakin.

Bersamaan dengan itu, langkah kaki terdengar mendekat. Diikuti dengan dentuman pintu geser menampilkan pria dengan aura menyeramkan.

Mereka yang sibuk dengan kegiatan masing-masing kembali duduk dengan tenang.

"Kali ini aku ingin lihat kemampuan fisik kalian, ganti seragam kalian dan segera ke lapangan." Pria itu keluar meninggalkan murid kelas 3e yang masih tercengang.

Assain Vs HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang