Misi Baru?

125 15 2
                                    

Ground Beta kini sudah sepi, meninggalkan 24 murid kelas pembunuh yang terpaksa untuk tetap di sana.

Hembusan angin bertiup kencang disertai bulu burung menampilkan seorang runner up— Takami Keigo alias Hawks.

"Yahoo..., murid-murid yang aku jamin kualitasnya." seolah sudah sangat akrab, Hawks melambai menyapa.

"Burung elang ini mau apa?" Tunjuk Terasaka Ryouma.

"Jangan dingin begitu dong, kalian bisa memanfaatkan namaku untuk segala kepentingan kalian loh."

"Takami-san, apa ada misi baru untuk kami?" Suara lemah lembut layaknya bangsawan menyejukkan terdengar dari Kanzaki Yukiko. Gadis dengan rambut panjang itu menatap dengan lembut kepada profesional itu.

"Cuman Yukiko saja yang bersahabat." Pandangan Hawks berubah, bulu-bulunya terbang dengan hembusan angin yang cukup kuat membuat mereka terpaksa memejamkan mata, tangan mereka kini memegang sesuatu yang memaksa untuk membuka mata.

Membaca sekilas dokumen yang ada di tangan, mencoba mengerti isinya.

"Kasus penculikan anak?" Gumam Kimura.

"Bukankah yang seperti ini harusnya pekerjaan pahlawan? Ataupun polisi di luar sana?" Okajima menambahkan.

"Apa hubungannya dengan kami? Jangan katakan misi kami mencari informasi terkait anak-anak hilang." Terasaka Ryouma mencemooh pahlawan profesional yang selalu saja menyusahkan itu.

"Wah kalian memang anak-anak jenius! Aku belum mengatakannya tapi kalian sudah paham maksudku." Hawks memberikan pujian dengan tepuk tangan, tentu saja itu membuat kelas pembunuh sedikit senang, namun mereka tetap kesal dengan perlakuan burung elang runner up itu.

"Agenku mengatakan ada kejanggalan mengenai penculikan itu dengan munculnya nomu. Tugas kalian hanya menyelidikinya, mencari informasi sebanyak-banyaknya. Jika terpaksa untuk dibunuh karena mengganggu misi, silahkan saja. Tapi usahakan jangan sampai meninggalkan jejak. Mengerti?"

Melihat murid kelas pembunuh yang diam mencerna dokumen di tangan, Hawks melambaikan tangannya, "Kalau begitu aku pergi. Sampai nanti." menggerakkan tangannya, jarinya membentuk angka dua, tak lupa dengan kedipan sebelah mata yang sanggup membuat beberapa wanita pemujanya pingsan.

"Barusan, burung elang itu ngapain?" Tunjuk Mimura.

"Melakukan salam khas orang tampan?" Sugaya berpendapat.

"Baiklah teman-teman. Kita ada misi baru yang harus kita persiapkan dengan matang, selain itu kita juga pelajar. Jadi kita akan bahas saat jam istirahat." Putusan final Isogai Yuuma memerintahkan teman sekelasnya untuk kembali ke dalam kelas melakukan aktivitas seperti biasa.

***

Di depan kelas, Aizawa Shota selaku wali kelas A tengah melakukan sesi berbincang dengan wali kelas sebelum memasuki jam pelajaran.

"Apa yang sudah kita lalui sampai saat ini jangan membuat kalian untuk lengah. Dan juga jangan jadikan alasan untuk bertindak berlebihan."

Dari bangkunya, Ashido Mina tampak berbisik dengan Asui Tsuyu, hal itu membuat Aizawa Shouta mengaktifkan quirk miliknya, rambutnya mendadak ke atas, dengan pita pita pada lehernya tampak bersiap menangkap.

"Kalian ingin bertanya terkait magang pahlawan bukan? Serta apa hubungannya dengan festival olahraga benar kan?"

Aizawa Shouta menarik nafas, "Singkatnya, festival olahraga beguna untuk mencari relasi, magang yang terhenti saat itu untuk menambah wawasan. Dan saat kalian sudah mendapatkan lisensi sementara, tandanya kalian sudah dapat bergerak seperti pahlawan asli. Tentu saja tanggung jawab juga menyertai."

Assain Vs HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang