Festival UA, ajang bergengsi untuk sekolah bergengsi semakin dekat. Festival yang akan diselenggarakan pada akhir musim semi. Ajang yang dapat menentukan karir mereka kedepannya. Pada ajang ini, tiap agensi hero besar akan datang menonton mencari peluang bibit unggul.
Setiap departemen mempersiapkan dengan baik, mereka memasuki arena untuk melakukan ikrar akan tetap sportif melakukan dengan sungguh-sungguh.
Bakugo Katsuki menjadi perwakilan untuk melakukan ikarar sumpah. Ash blonde itu berdiri di depan mimbar menatap lurus ke depan, "AKU AKAN MEMENANGKAN FESTIVAL INI!"
Namun, bukannya melakukan sumpah, Bakugo justru malah mendeklarasikan akan memenangkan festival. Aksinya itu mengundang kericuhan dari berbagai pihak.
"Dasar kelas A sombong! Mentang-mentang berhadapan langsung dengan villain!!" Seru salah satu peserta yang iri dengki.
"Apa sih bagusnya kelas A?!"
Tanpa memperdulikan seruan itu, Bakugo Katsuki turun dari mimbar bergabung dengan murid lainnya.
Murid kelas A lainnya hanya mengepal tangan tak suka, menjadi buah bibir padahal bukan mereka yang mengerjakan, mereka merasa malu dan bertekad akan memperbaikinya pada festival ini.
"NAH FETIVAL UA XXX DENGAN INI RESMI DIBUKA!!!" Pekik suara pembawa acara dengan lantang.
Suara tembakan pistol membuka acara festival dan dimulailah babak pertama.
Di luar stadion, seluruh murid kelas assassin nampak menyaksikan pertandingan, walau begitu mereka tidak lupa dengan kewajiban.
Dengan alat ciptaannya, Horibe Itona mampu mengawasi dengan mudah. Drone drone ciptaannya dia sebar ke penjuru stadion, arena yang digunakan dalam festival kali ini.
Tidak hanya mengandalkan alat Itona, Maehara, Sugaya, serta Kurahashi pun mengambil peran serupa. Dengan gelembungnya, Maehara dapat dengan mudah memperhatikan keadaan. Juga orang lain akan menyangka itu hanya ornamen pelengkap acara pembuka yang meriah. Sugaya dapat menggambar binatang kecil seperti tikus, ular yang dapat berguna sebagai mata miliknya. Serangga Kurhashi dapat menjadi alat pelacak yang ampuh baginya.
Sisanya, mereka hanya melakukan penjagaan saja seperti biasa dan bersiap siaga.
"Sudah ku duga granat itu akan memperkeruh suasana." Ucap Terasaka sambil memakan kripik kentang yang dia beli sebelumnya.
"Tipikalnya sih gitu, ga mau kalah. Mirip Karma-kun bukan?" Yada Toka menimpali.
"Hah? Aku yang pintar, tampan, dan amazing ini disamakan sama sumbu pendek granat itu? Ga salah?" Ucap Karma tidak mau disamakan dengan mainannya itu.
"Sejak kapan dia jadi narsistik begitu? Jangan bilang dia telat puber?" Tunjuk Yoshida Taisei.
Nagisa mendesah, dia menarik lengan baju milik sahabat crimson-nya itu, "Karma-kun, ayo kita berkeliling."
"Hm? Ok~ dengan senang hati." Ucap Karma sambil menggerling mengikuti Nagisa dari belakang.
"Nagisa! Jangan lupa kita ikut lomba hiburan ya! Kita yang dimaksud ini seluruhnya kecuali Ritsu!" Pekik Megu.
Nagisa mengacungkan jempolnya sebagai tanda setuju sebelum keluar dari ruangan itu.
"Menurutmu mereka mau melakukan apa?" Fuwa berpura-pura menjadi detektif memulai sesi gibah itu.
"Sudah pasti berkeliling bukan? Ntahlah semoga saja tidak ada yang merepotkan." Ucap Sugino.
Tak terasa babak penyaringan festival kini telah sampai pada 8 peserta yang lolos untuk babak selanjutnya telah terpilih, kini saata break, dan lomba hiburan untuk mereka yang gagal dalam lomba inti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
FanfictionApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...