Seluruh murid UA lolos, sorak sorai kemenangan lantaran melewati babak penyelisihan membuat mereka semua berteriak dengan keras.
"Yatta, aku lolos Megu-tan." Ucap Kurahashi dengan wajah penuh air mata sembari memeluk Kataoka Megu.
"Yosh.., yosh..., kau sudah melakukan dengan baik Hinano."
"Agak aneh bukan Bakugo lolos didetik akhir, aku pikir sudah lolos sejak awal." Ucap Jiro Kyoka memainkan earphone jack miliknya. Gadis pecinta musik rock itu mengangguk, "Aku mengerti sekarang itu pasti ada Kaminari!"
"Hei! Kau pikir aku pembuat masalah huh?!" Ucap Kaminari tak terima.
"Kau kan bodoh, jadi sudsh pasti menghambat."
"Dengan ini murid UA lulus babak penyisihan 100% huh?" Komentar Nakamura.
Bak seorang ibu Hara Sumire menepuk tangannya membuat seluruh peserta UA mengalihkan perhatian padanya. "Mumpung ada waktu ayo kita makan dulu, jangan malu-malu, kalian sudah bekerja keras hanya ini yang bisa aku dan Takuya-kun lakukan."
Hara Sumire serta Muramatsu membagikan masakan mereka, cukup mudah untuk dimakan sebelum ujian selanjutnya dimulai.
Murid kelas A mengambil tanpa sungkan, setelah babak penyisihan gila yang membuat seluruh quirk maupun tenaga mereka terkuras habis. Luka baret maupun lecet memenuhi tubuh mereka. Sangat wajar jika seorang pahlawan maupun calon pahlawan terluka.
"Murid-murid UA itu bodoh ya? Untuk apa malah makan disaat seperti ini?"
"Benar, buang-buang waktu."
"Bukankah itu justru akan membuat mulas?"
"Sampai menggelar tiker dan banyak rantang serta keranjang, apa mereka pikir ini piknik?"
Perempatan imajiner muncul dari pelipis Bakugo Katsuki, ingin rasanya dia membungkam peserta ujian lain menginjak-injak orang lain.
"Bakugo-san, makan perlahan. Tenaga dan lukamu perlahan pulih bukan?" Ucap Hara Sumire dengan tenang layaknya seorsng Ibu menenangkan anaknya yang tengah emosi.
Jauh dari mereka, Karma, Nagisa serta Itona menyaksikan hal itu. Jika mereka masih bagian dari UA tanpa terikat misi menguras tenaga dan pikiran, mungkin Itona akan maju membalas dengan silatan lidah.
"Neechan, jika aku berbuat usil sedikit tak masalah kan?"
Belum sempat Nagisa merespon, Karma sudah berjalan meninggalkannya hanya dengan Itona.
"Haruskah aku menghentikan niat buruknya?" Monolog gadis itu.
Karma mengambil salah satu gelas plastik mengisinya dengan minuman isotonik yang tersedia. Berjalan kembali, dengan sengaja menabrak peserta lain.
"Hei kau! Jalan tuh pake mata!"
Karma melirik sekilas, "He~ coba kau contohkan? Bagaimana matamu bisa jalan?"
"TEME!! BUKANNYA MINTA MAAF!!"
"Hoi hoi, santai sedikit dong calon super hero. Kau tidak terluka ini bukan?" Ucap Karma dengan nada tengilnya.
"Santai? Kau mengotori kostumku dengan minumanmu! Kau pikir bisa hilang dalam kurun waktu kurang dari 30 menit?!"
Aksi pertengkaran itu menjadi tontonan peserta lain, tidak ada yang ingin melerai dan hanya fokus kepada dunia masing-masing.
Midoriya yang tengah makan melihat pertengkaran itu, dia ingin bangkit untuk melerai, "Midoriya-san, habiskan dulu makananmu jika ingin melakukan sesuatu." Titah mutlak Hara Sumire tidak mampu dia bantah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
FanfictionApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...