"Jadi? Untuk apa kalian mengundang kami?" Tanya Karma.
Surai dirinya sudah kembali seperti sedia kala, dia beserta 2 rekannya menghapus jejak penyamaran dan bersikap seperti sebelumnya.
"Apa salahnya mengundang teman lama? Walau kau keluar ikatan kita seperti keluarga bukan?" Isogai Yuuma memasukkan makanan di piringnya ke dalam mulut. Rasa kue mewah yang amat sangat mustahil untuk dia cicipi. Mungkin butuh waktu 10 tahun atau lebih lantaran harga yang selangit itu.
Karma menyilangkan tangannya di belakang kepala, "Aku sudah berhenti bermain-main dengan quirk loh, dan menjalani kehidupan normal seperti biasanya." memotong mousse stroberi dengan garpu dan memasukkannya ke dalam mulut dengan suapan kecil. Rasa manis serta asam stroberi meleleh dalam mulut.
"Amai." Gumamnya, melirik ke arah gadis biru yang tengah berbincang.
"Terlepas dari ada tidaknya quirk di dunia, kau termasuk teman kami Karma." Maehara Hiroto menambahkan.
"Anggap saja reuni." Timpal Sugino.
Karma menghela nafas, "Baiklah, baik." Dia berjalan ke arah gadis biru yang tengah berbincang itu, menepuk pelan pundaknya membuat gadis itu menoleh.
"Karma-kun? Ada apa?"
Tidak menjawab Karma justru merengkuh dari belakang, mencium aroma bluberri pada tubuh gadis mungil itu.
"Kau tahu kau sangat kejam Nagisa-chan, kita memang keluar dari sini, kupikir kita bisa tinggal bersama, atau lebih sering berkencan."
"Bukankah kita memang tinggal bersama Karma-kun? Dengan Itona-kun dan Koro-sensei tentunya."
Karma kembali menghela nafas, melepaskan rengkuhannya, "Sudahlah kau tidak paham maksudku."
Nagisa berbalik menatap bingung surai merah itu, sedangkan teman yang lain menatap kasihan, 'Kau ini tidak peka atau kelewat polos?!'
Okajima merangkuk pundak surai merah itu, "Jadi sampai sekarang kau masih suci?"
"Hei botak mesum! Kau pikir kau sudah tidak suci hm?"
"Setidaknya Karma sudah jelas masa depannya. Kau sendiri belum ada tirik terang." Cemooh Muramatsu.
"Hei! Kalian kenapa mem-bully-ku sih?" Keluh Okajima.
"Aku bisa saja memiliki Nagisa seutuhnya, sayangnya aku sudah berjanji akan menghormati pilihannya." Jawab Karma sekenanya.
Nakamura Rio tertawa renyah melihat sinema komedi yang tersaji secara langsung, "Kasihan sekali raja iblis ini, masih segelan."
"Diam kau setan pirang! Kau saja masih jomblo."
"Aku tak berminat percintaan, beda cerita jika aku maupun Nagisa terlahir tidak seperti gender sekarang, aku akan mengejarnya~"
Suasana tawa meledak di dalam asrama khusus kelas pembunuh itu. Sebagai alumni kelas pembunuh, Horibe Itona melakukan pemeriksaan terhadap seluruh alatnya, dengan bantuan Ritsu tentunya.
Hara Sumire, serta Muramatsu Takuya menghidangkan aneka makanan menggugah selera.
Menyantap makanan layaknya orang tidak makan berhari-hari, seluruh makanan yang tersaji kini tandas meninggalkan piring kotor saja.
***
Perayaan telah terlalui badai berupa ujian lisensi sementara, murid kelas A merayakannya dengan makan malam bersama. Mereka bahu membahu membuat aneka makanan nikmat. Yaoyorozu Momo, tuan putri-konglomerat dari kelas A mengeluarkan simpanannya, apa lagi kalau bukan teh herbal yang hanya dapat dijual dalam jumlah terbatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
FanfictionApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...