Bentrokkan ≥1≤

147 16 1
                                    

Di saat bersamaan tim kecil yang beranggotakan Fuwa Yuzuki, Hazama Kirara, serta Mimura Kouki berhasil merebut koper mencurigakan setelah mendengar pernyataan langsung. Awalnya Hazama enggan untuk membunuh, dia ingin penjahat itu dihukum seusai aturan berlaku, namun dikarenakan tidak ingin bentrok dengan jurusan pahlawan yang dia kenal, Hazama memerintahkan penjahat itu untuk bunuh diri. Selain itu, efek obat yang dia konsumsipun memang membuat pemakainya berfantasi dalam malam keabadian.

Merasa sudah jauh dan aman, mereka sepakat untuk menuju markas sementara–apartemen Irina Jelavic.

"Koper ini berisikan obat itu?" Gumam Irina melihat banyaknya alat suntik dan kantung plastik berisikan obat terlarang.

"Dari pengakuannya sih begitu, Ritsu sudah merekamnya, iya kan Ritsu?"

"Aku sudah merekamnya Kouki-san! Jangan khawatir."

"Apa yang akan kita lakukan setelah ini Bitch-sensei? Kita berikan kepada pihak berwajib?" Tanya Fuwa Yuzuki.

"Kita tunggu intruksi Karasuma Tadaomi terlebih dahulu, Ritsu kau sudah menghubunginya kan?"

"Sudah sensei, beserta video pengakuannya juga."

Irina tampak mengangguk, "Baiklah kalau begitu kita hanya perlu menyita obat-obat terlarang itu, selebihnya biarkan ahli yang bergerak.".

"BAIK!" Seru mereka serempak.

***

"Ini perasaanku saja atau kelas AC memang jarang terlihat?" Gumam Uraraka, saat ini mereka melakukan aktivitas belajar seperti biasa, sebagai pelajar belajar adalah hal utama yang harus dilakukan.

"Terakhir kali sejak mereka dipanggil serentak kero, sejak itu tidak terlihat lagi." Asui berkomentar.

"Lantas apa masalahnya? Toh selama ini mereka memang berbuat seenaknya." Mineta meletakkan kaki kerdilnya di atas meja seolah bos di kelas.

"Aku yakin mereka juga ada kepentingan maupun magang sendiri. Dari apa yang kulihat Okuda-kun tampak sering mengunjungi recovery girl, maupun Muramatsu-kun serta Hara-kun tampak selalu hadir di kantin." Komentar Iida Tenya, ketua kelas itu melihat ke arah Mineta memberikan tanda pelanggaran kepada anak itu.

Kaminari menghampiri bangku Kirishima yang tampak muram, sesekali surai merah itu nampak menghela nafas.

"Hei bung ada apa? Kau tampak sedang ketimpa kesialan maupun seolah terjadi kiamat."

Kirishima melirik dengan lesu, "Masalah magang."

"Hee, coba ceritakan. Apa ada kesulitan? Siapa tahu kami bisa membantu mencari jalan keluar."

Tampak menimang sebelum akhirnya berkata, "Penjahat yang aku dan agensi fatgum kejar bunuh diri tepat di depan mataku. Setelah dia mengakui mengenai obat terlarang."

"Tunggu, apa kau tidak sempat menghentikannya?"

Kirishima menggeleng, "Yang aku dengar obat itu memang memberikan efek halusinasi hebat. Mungkin jika fatgum yang mengejarnya akan beda cerita." Kirishima meletakkan kepalanya di atas tumpuan tangan pada meja tak bersemangat.

"Jika memang begitu, fatgum juga kurasa tidak bisa menanganinya. Mungkin saja itu over dosis, atau obat itulah yang merusak sistem syarafnya." Komentar Yaoyorozu Momo. "Kita akan tahu jika hasil lab sudah keluar, dan itu pun diluar kuasa fatgun bukan?"

"Apa ada korban lain?" Sero Hanta tampak penasaran.

"Tidak ada, untungnya gang sepi hanya ada aku penjahat dan—" Kirishima teringat mengenai sosok berbaju hitam, wajahnya tak terlihat karena tidak adanya sinar di tempat itu.

Assain Vs HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang