Pandangan mata Kendo Itsuka mulai kabur, dia tak kuat lagi untuk menahan nafasnya, sebelum kesadarannya menghilang, dia melihat gelembung besar menenggelamkan dirinya, tubuh Honenuki serta tubuh Kodai Yui. Gelembung itu membawa mereka terbang melayang di atas langit.
Sayup-sayup dia melihat sekitarnya, pepohonan menjulang tinggi yang dia lihat, kini terasa lebih kecil daripada sebelumnya.
"I-ini?" Gumam Kendo.
Gelembung itu terbang menuju penginapan, terlihat kobaran api biru serta Aizawa Shota dan Kan Sekijiro di sana.
"Sensei?!" Pekik Itsuka Kendo.
Gelembung itu pecah, Kendo Melompat mendarat dengan selamat.
"Kendo, Itu Kodai-kah? masuklah ke dalam, temui Miguchi-sensei dan minta dia untuk melakukan pengobatan, tolong jagalah teman-temanmu!" Titah Kan Sekijiro alias Vlad King itu.
Kendo mengangguk, dia membopong tubuh tak sadarkan diri dari teman sekelasnya itu. Melihat salah satu ruangan dengan plang kesehatan, dia lantas memasukinya.
"Miguchi-sensei!" Panggilan itu membuat Koro-sensei menoleh, dia lantas paham saat merasakan detak jantung tak wajar itu.
"Kau Kendo Itsuka-san bukan? Letakkan tubuh Kodai Yui-san di sebelah sana. Sebelumnya, Honenuki Juzo sudah dilakukan pertolongan, jika kau merasa ada keluhan, segeralah katakan padaku atau muridku. Aku akan melakukan operasi kecil untuk Kodai Yui." Ucap Koro-sensei mempersiapkan alat bedah versi sederhana layaknya pada abad pertengahan itu.
Kendo Itsuka mengangguk, dia lantas keluar dari ruangan itu. Berjalan menuju arah lain melihat kaum remedial dan murid kelas pembunuh di sana.
"Kendo-san, makanlah ini. Jika merasa ada yang tidak beres katakan pada kami oke?" Ucap Hara Sumire memberikan makanan padanya.
"Aku baik-baik saja. Setidaknya tidak separah Honenuki maupun Yui." Ucapnya.
Derap langkah kaki terdengar cukup nyaring, di sana terlihat Terasaka tengah menggendong pony. "Hoi penggila maid cafe! Letakkan dimana kuda poni ini?" Ucap Terasaka.
Takebayashi membetulkan letak kacamata miliknya, "Letakkan saja pada ruangan kosong, kami akan melakukan pertolongan pertama."
Terasaka mengangguk, mencari ruangan kosong, meletakkan Pony dengan hati-hati. Deru nafas Pony kian memberat, dengan perlahan Terasaka meletakkannya. Tim medis mengambil alih. Melakukan operasi darurat.
***
"Padahal aku hanya ingin mencari tempat dengan jarak pandang jauh saja, tidak kusangka bertemu denganmu." Ucap Penjahat memakai topeng itu.
"Hei nak, topimu bagus. Tukeran yuk?"
Ajakan itu tak digubris oleh Kouta, dengan segera dia berusaha lari dari hadapan penjahat besar itu. Gerakan kakinya mampu menghancurkan tanah. Menarik jubah yang menutupi tangannya, penjahat itu mengarahkan tangan berotot besar miliknya menyerang Kouta.
"water horse, pahlawan hebat itu sayangnya bertemu dengan penjahat dingin yang membunuh mereka. Sampai saat ini, pelakunya masih buron. Jika bertemu dengan ciri-ciri seperti dia, diharapkan untuk menghubungi pahlawan maupun polisi terdekat. Terutama jika melihat adanya luka bakar pada mata kirinya."
Memori itu terlintas dalam benak Kouta, mengingat berita kejadian saat itu. Tubuhnya menegang saat menyadari sosok penjahat yang telah mengambil kehidupan kedua orangtuanya kini berada tepat di depannya.
Kouta hanya bisa menangis, kaki kecilnya tak mampu bergerak, sesaat sebelum penjahat itu menangkapnya dan meremukkan tubuhnya, Midoriya Izuku datang untuk menyelamatkan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
FanfictionApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...