Sudah seminggu setelah acara festival itu berlangsung, kini setiap murid dari jurusan hero, maupun support dibanjiri undangan untuk bergabung dalam agensi.
Petinggi UA, mengadakan rapat darurat terkait kegiatan magang. Bukan perihal waktu magang yang nantinya akan mengganggu jam sekolah, melainkan untuk jurusan yang baru ini dibuka. Jurusan pembunuh.
"Aku yakin kalian sudah paham topik kali ini." Nezu selaku kepala sekolah membuka rapat darurat.
"Magang khusus untuk kelas pembunuh kan?" Respon Present Mic.
"Jujur saja, memang akan ada agensi pro-hero yang mau menerima calon pembunuh?" Komentar Vlad King wali kelas 1B jurusan hero itu.
"Terlebih setelah kasus kemarin, aku yakin 1juta persen mereka kan yang menanganinya?" Lanjut vlad King.
Sebagai guru, dia sudah mengetahui terkait kelas khusus yang berisi 28 murid beserta AI. Meskipun dia belum pernah memasuki kelas tersebut.
"Secara garis besar ya, atas izin mentri pertahanan mereka memang diperbolehlan mengangkat senjata. Tapi namanya juga masa muda masih banyak hal yang harus dipoles bukan?" Snipe berkomentar.
"Apa para liga hero masih mencari keberadaan dibalik kegiatan itu?" Power Loader berkomentar.
"Kegiatan? Villain yang sudah dikalahkan sebelum pro hero muncul?" Midnight menanggapi.
All might yang belum tahu masalah itu dengan jelas, karena dia jug baru bergabung menjadi guru ditahun ini, hanya bisa mengernyit.
"Mungkin kau juga pernah bertemu dengan mereka. Ingat kejadian saat di cafe? Villain muncul dalam keadaan pingsan?" Nezu memancing ingatan all might itu. Hanya dirinya dan recovery girl yang tahu alasan asli dari All might menjadi guru.
"Yang mana? Terlalu banyak kasus yang ku selesaikan." Jawab All might santai.
"Mungkin maksudnya yang ini." Aizawa Shota menyerahkan tablet dengan artikel perihal kejadian itu.
"Yang melakukannya murid kelas AC. Aku sudah melihat kemampuan mereka secara langsung." Lanjut Aizawa.
"Kau? Bukankah kau wali kelas A?" Vlad King yang merasa tertarik ikut membahas mengenai itu.
"Memang, karena wali kelas AC itu quirkless. Mereka sepakat untuk mengikuti aturan UA, asalkan 3 guru dari pihak mereka. Penjas, Bahasa Inggris, serta pelajaran umum. Itu sebabnya kita hampir tak pernah sosialisasi dengan mereka." Jelas Aizawa.
"Kau sudah pernah berpapasan dengan mereka, bahkan sebelum mereka masuk UA." Ucap Nezu.
Mendapat ide brilian, present mic menepuk tangannya, "Ah! Bagaimana kalau kita masukkan mereka ke dalam agensi Hawks? Ku rasa Hawks tempat paling cocok untuk jaga rahasia."
"Hawks? Bagaimana kita bilang padanya?" Tanya Midnight.
"Dengan diadakannya pertarungan kelas AC dengan dirinya mungkin?"
***
"Begitulah yang terjadi." Ucap Koro-sensei berdiri di depan kelas. Sejatinya saat rapat itu diam-diam Koro-sensei ikut berpartisipasi dengan caranya sendiri.
"Kita harus magang?" Ucap Okano tak yakin. Gadis berambut pendek layaknya pria itu menjadikan tangan kanannya sebagai pemangku wajahnya.
"Memang ada agensi yang menerima menjadi pembunuh?" Kali ini giliran Sugaya berpendapat. Tangannya yang lihai menggambar berbagai macam hal yang menurutnya berguna. Meskipun dia termasuk paling hebat dalam seni, tapi Sugaya mengakui masih membutuhkan waktu untuk menggambar sebelum merealisasikannya. Tangannya tidak selihai Sai dalam cerita Naruto yang sering disangkut pautkan oleh gadis wibu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
أدب الهواةApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...