Di tempat lain, liga penjahat tengah berdiskusi-melakukan kerjasama guna mengembangkan kelompok penjahat. Di ketuai oleh Shigaraki Tomura, membuat kelompok kecil yang terdiri dari dirinya, Twice selaku humas, Toga, serta Magne. Sedangkan yang lainnya berada di markas.
Mereka melakukan pertemuan di suatu tempat-sebut saja gedung pertemuan khusus.
Twice membuka pintu membawa sesosok calon yang akan dijadikan rekan, calon tersebut mengenakan kemeja hitam dengan celana panjang yang serasi, dasi abu-abu pucat di lehernya, ikat pinggang dengan gesper panjang dan tipis di pinggangnya, dan tiga tindik lobus manik-manik di telinga kirinya. Di atasnya, dia mengenakan jaket bomber berwarna hijau zaitun tua dengan kerah bulu ungu tebal dan sepatu kets bertali putih dengan sol cokelat dan tanpa kaus kaki.
"Kau yakin tempatnya di sini? Kenapa terasa tidak meyakinkan?" Ucap Chisaki Kai-sosok calon yang diajak oleh Twice.
"Ah maaf, tidak mungkin bukan kami membawa ke markas. Anggap saja tengah melakukan wawancara sebelum resmi bergabung."
Chisaki Kai melihat sekitarnya, ruang pertemuan tampak kumuh tak terawat, seolah pertemuan ini hanya untuk anak remaja iseng maupun penjahat iseng saja. Berbeda jika kaumnya yang melakukan pertemuan atau membahas hal penting. Pasti akan menggunakan gedung mewah dengan fasilitas terjamin.
'Apa mereka hanya bermain-main saja menjadi penjahat? Seperti keisengan di waktu luang?'
"Shigaraki, aku tidak meragukannya, hanya saja kau yakin dia penjahat? Tampangnya seperti konglomerat." Komentar Magne.
"Dia itu Yakuza. Pemimpin muda dari delapan pilar kematian."
Twice yang duduk di atas paralon tak terpakai menunduk saat Toga bertanya.
"Yakuza itu apa?"
Twice tampak berpikir sejenak mencoba menjelaskan Yakuza sesuai apa yang dia ketahui. Walaupun kenyataannya dia juga tidak terlalu mengerti akan hal itu. Beda cerita jika ada Mr. Compress maupun Dabi yang sejatinya berwawasan luas terutama dalam dunia kejahatan.
"Ga salah sih..., cuman kurang tepat aja. Tapi ya..., tak masalah jika kau menangkapnya begitu." Komentar Chisaki.
Chisaki menatap calon rekan sesama penjahatnya, "Setelah All Might pensiun dunia atas gempar, tak ada lagi sosok cahaya."
"Jadi kau sama seperti kami? Menjadi semangat setelah pentolan cahaya pensiun?" Ucap Magne.
"Bukan begitu, aku tidak membahas mengenai pentolan cahaya, melainkan tidak ada lagi kaisar kegelapan. One For All ditangkap, artinya pemimpin kegelapan tidak ada lagi.
Bukankah ini saatnya kegelapan membutuhkan pemimpin baru?"
Shigaraki tertawa, "Tentu saja aku yang akan menjadi pemimpin baru, sensei menyerahkan tanggungjawab besar padaku." Ucapnya percaya diri diikuti tatapan meyakinkan anak buahnya.
Chisaki Kai tertawa renyah, "Sungguh lucu, anak kemarin sore sepertimu menjadi Kaisar kegelapan?? Apa dunia kegelapan akan semakin runtuh? Akan berbeda jika kalian mau bergabung dibawah sayap ku, aku punya rencana."
"JAGA UCAPANMU!" pekik Magne sambil mengacungkan senjata besar yang selalu dia bawa itu.
"Tenang Magne, jangan gegabah." Shigaraki memberikan isyarat untuk anak buahnya tenang.
Terlambat, Magne justru menyerang duluan. Jarak yang terlalu dekat dan terbuka itu dimanfaatkan oleh Chisaki untuk menggunakan quirknya. Overhaul, kemampuan yang dapat menyusun kembali apapun yang diinginkannya, Chisaki dapat menyembuhkan luka, membunuh, maupun melakukan penggabungan dengan seseorang memakai overhaul itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
FanficApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...