Bentrokan ≥2≤

132 16 4
                                    

Kirishima tengah berpatroli seperti biasa, suasana tempatnya benar-benar aman dan tentram. Sesekali dia, membalas lambaian tangan warga, suasana aman, tenteram, dan damai, ialah tempat yang diimpikan warga hingga bunyi dentingan senjata mengganggunya.

Dengan cepat, Fatgum serta anak buah magangnya mengejar bunyi pengganggu di tengah keheningan itu. Sosok serba hitam serta sekumpulan penjahat tengah berseteru.

Kirishima yang pernah bertemu dengan mereka sebelumnya walau tidak bisa berbuat apa-apa dikarenakan tidak tahu situasinya hanya bisa terpaku saat itu, sekarang tidak lagi. Fokusnya tertuju pada koper sama seperti saat itu membuatnya berpikir satu hal, koper itu pasti hal penting.

"Suntear, bisa kau rebut koper yang menjadi bahan rebutan?"

Fatgum mengernyit, koper untuk apa?

"Dugaanku kedua belah pihak memperebutkan koper itu, kita tidak tahu faktor apa yang membuatnya rebutan."

Suntear alias Amajiki Tamaki mengangguk, tangannya kini berubah menjadi tentakel, tentakel itu melilit koper dan berusaha merebutnya saat kedua belah pihak tengah berseteru.

Sudut mata Sugino dapat menangkap apa yang terjadi. "Wissenschaftler¹, kau bisa melelehkan aspal?"

Okuda Manami yang sedang menahan serangan penjahat dengan pisau di tangannya melirik melihat apa yang terjadi.

"Tunggu sebentar." Gadis itu tampak mengambil pistol satunya, pistol yang sudah dia desain dapat menembakkan peluru ciptaannya.

DOR

DOR

DOR

Bunyi tembakan itu membuat Amajiki menghindar, memang terdengar asal tembakan tersebut, tapi tanah yang dia pijaki perlahan meleleh dan terasa panas. Amajiki meringis saat panas aspal itu menyentuh kakinya.

"Suntear, apa kau baik-baik saja?" Tanya Kirishima dengan khawatir.

"Aku tak apa, cepat bawa koper ini." Amajiki melempar koper tersebut, koper tersebut melayang, sebelum dapat ditangkap oleh Kirishima, Sugino menggunakan telekinesis miliknya. Koper itu kembali melayang ke arah baju hitam itu.

"Gotcha!" Ucap Sugino mendapatkan koper di tangan. Sugino menendang tulang kering penjahat dengan kuat dan melompat mundur.

"Sialan!" Maki penjahat sambil memegang tulang keringnya.

"Quirk itu kan? Jangan-jangan..." Gumam Kirishima merasa tak asing dengan quirk yang dapat melayang dan menerbangkan benda disekitar itu.

"Suntear, kau punya serangan jarak jauh yang dapat menerbangkan mereka?"

Amajiki mengambil cemilan berupa sayap krispi dari kantong yang ada pada saku kostumnya. Sayap besar layaknya burung itu muncul, dia mengepakkan sayapnya dengan kuat membuat angin kencang berhembus. Koper yang ada dalam genggaman Sugino terlepas dalam genggamannya.

"Shimatta!" Sugino mengaktifkan quirk telekenesis miliknya menahan koper agar tak jauh dari dirinya.

"Melawan huh? Rasakan ini!" Seru Amajiki bersemangat mengepak dengan lebih kencang. Baik penjahat, mereka berbaju hitam, maupun pahlawan di sekitarnya ikut terbang, Fatgum memakai quirk miliknya menukar lemak tubuhnya untuk memperkuat tenaganya, berpegangan pada tiang.

Kirishima mengeraskan tubuhnya menahan kepakan angin padanya. Perebutan koper antar Sugino dan Amajiki lumayan sengit, Amajiki terus mengepak sedangkan Sugino terus menahan dengan quirk telekenesis miliknya. Hal itu mengakibatkan koper terbuka-memuntahkan isinya.

"τρελό μηχανάκι²!" Seru Sugino.

Yoshida mengangguk, dia mengarahkan tangannya membuat pasir -salah satu unsur dari bangunan yang ada di dekatnya. Pasir-pasir itu melayang menerkam isi koper. Tangan satunya Yoshida gunakan untuk menangkap kaki Amajiki memaksa setengah mutan itu untuk berhenti mengepak dan turun.

Assain Vs HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang