Sekitar 1-2km dari penginapan, tepatnya di depan gua, jurang yang terjal, sekelompok penjahat muncul di sana.
Sekitar 10 orang penjahat muncul dengan aura ingin melenyapkan semua yang ada dihadapan mereka.
"Kostum ini tidak imut." Keluh salah seorang anggota personel wanita dengan masker taring menutupi mulutnya. Mengenakam seragam khas anak sekolahan dengan properti di belakang tubuhnya.
"Terlepas dari kelihatannya, kostum ini menunjang kemampuan kita." Ucap personel dengan topeng layaknya zirah kesatria itu.
"Tetap saja, penampilan itu yang pertama!" Keluh si wanita.
"Tanganku gatal ingin sekali menghancurkan mereka!" Ucap salah seorang dengan tudung di kepalanya.
"Sabarlah psikopat! Jika asal menyerang kita akan mengalami kekalahan!" Ucap sosok yang menjadi pemimpin itu.
"Wah wah wah.., sepertinya ini akan menarik..., kita lihat apakah 27 mantan calon muridku bisa mengatasi ini?" Seringai menjijikan dari tubuh tambun yang semula akan mengajar di salah satu kelas, namun kelas tersebut terpaksa bubar dengan alasan tak diketahui.
"Anggota kementrian penghianat, kau seharusnya membasmi orang seperti kami tahu!" Keluh si pemimpin dengan wajah agak menyeramkan dengan banyaknya luka bakar pada wajahnya.
"Aku hanya ingin mengajari mantan calon murid ku saja~ si sialan Karasuma itu mengambil alih semuanya." Ucap pria itu.
Pria dengan luka bakar di wajahnya menyeringai, "Terserah kau saja! Asalkan bawahanmu itu berguna!"
Pria tambun itu tertawa renyah, "Hahaha, kau pasti akan menyukai cara kerjaku." tanpa suara bibirnya menyebutkan nama asli pria itu yang membuat si pria terkejut. Namun dengan cepat dia menyembunyikan ekspresinya.
***
Mandalay menepuk tangannya, "Aku mengerti, mungkin itu bentuk protes dirinya disaat aku satu-satunya keluarga malah tidak memperhatikannya."
Horibe Itona tersenyum tipis, "Tak masalah, lagi pula kita sudah pernah meladeni bocah-bocah seperti dia setahun yang lalu."
Horibe Itona meletakkan sebuah robot gundam di atas tanah, semula robot itu rusak saat tanpa sengaja dia menemukannya di tempat barang tak terpakai. Melihat bahan penyusunnya masih berfungsi, dia mencoba memperbaikinya.
"Sudah lama aku tidak melihatnya, ku yakin itu sudah dibuang Kota setahun yang lalu karena rusak." Ucap Mandalay.
"Padahal kau hanya perlu memperbaikinya sedikit dibagian ini, ini, dan ini, bahan penyusunnya masih bagus. Walaupun tempat baterainya sudah tak berfungsi, jadi aku menggantinya dengan mengandalkan cahaya panas matahari di bagian sini." Jelas Horibe Itona yang menjelaskan berbagai tempat dimana dia melakukan perubahan itu.
"Kau bisa memperbaiki mainan seperti ini?" Tanya Mandalay tak percaya, padahal dia sangat yakin setahun yang lalu robot gundam itu tidak dapat diperbaiki dan hanya menjadi seonggok barang tidak berguna.
"Jangankan mainan, dia saja bisa membuat drone, tikus pelacak, robot tank seperti dalam transformer, dan yang terbaru dia sedang membuat ponsel." Jelas Yoshida Taisei yang selalu membantu tiap kali Itona membutuhkan pertolongan terkait mesin.
"Bukan ponsel, itu alat pelacak juga." Ucap Horibe Itona. "Jika kita mengalami hal seperti saat di USJ terjebak dalam suatu bangunan dimana alat pengawas tidak berfungsi sebagai mana mestinya, serta tidak dapat menghubungi Ritsu, kurasa itu jalan keluarnya. Walaupun masih dalam prototype."
"Bentuknya seperti ponsel bukan?" Yoshida tak mau ambil pusing.
"Aku minta maaf atas ketidak berdayaanku saat itu." Ucap Ritsu yang tampak murung dari layar Horibe Itona itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
FanficApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...