Penculikan •1•

223 25 7
                                    

Menatap penuh nafsu kepada Asui Tsuyu yang kini berada dalam kabedon miliknya, "Aaa..., kamu imut banget, Tsutsu-chan ><, diam ya biar aku tusuk kulit mulusmu dengan pisauku ini." senjata dibalik punggung Toga mengikat, mencengkram Asui Tsuyu.

Toga memainkan pisau miliknya, dia menusuk pergelangan tangan Tsuyu, lengan putih tsuyu mengeluarkan bercak darah membuat Toga mabuk kepayang, "Aaahhh.., indah sekali, aku jadi semakin ingin menyiksamu. Jangan khawatir Tsutsu-chan, aku mencintaimu."

Asui Tsuyu berusaha untuk melepas cengkraman pada tubuhnya, tatapan matanya mendadak kosong, dia mengeluarkan quirk katak untuk meloloskan diri.

Matanya mengerjap beberapa kali saat tiba-tiba tubuhnya terlepas dari genggaman gadis sinting psikopat itu.

"Kerja bagus Ikemen-kun!" Ucap Kataoka mengacungkan ibu jarinya.

"Yuuma-chan, Megu-chan." Ucap Asui Tsuyu saat menyadari siapa yang datang.

"Asui-san, tolong jangan pakai suffix chan." Pinta Isogai dengan ilustrasi keringat di pelipisnya.

"Wuaaaaa." Seru Toga dengan muka mesum – menyeramkan bagi yang lain. "Ada pria tampan di sini, sudah pasti darahmu sangat indah..., aku jadi ingin menusuk wajah tampanmu." Toga menangkup wajahnya dengan kedua tangannya memuji keindahan wajah Isogai Yuuma, sedangkan ikemen itu meneguk ludah kasar. Digandrungi banyak gadis – ibu-ibu bahkan lansia sudah hal biasa baginya, tapi untuk gadis psikopat ini, rasanya dia salah memilih tempat.

"Tahu gitu aku membantu Yoshida saja." Keluh Isogai.

PLAK

Pukulan semangat dari Kataoka Megu di pundaknya membuat Isogai Yuuma terhuyung ke depan, dia mengusap pundaknya yang sedikit nyeri itu.

"Kau jangan seperti itu Ikemen-kun! Kita sudah berpencar sesuai dengan kesepakatan." Ucap Kataoka memberi semangat.

"Ara, siapa kau? Gadis tetapi tidak imut. Tampan tetapi bukan pria."

Perempatan imajiner muncul dari pelipis Kataoka, sudah lelah dia dibilang tampan, ingin sekali dia dipuji layaknya Kanzaki Yukiko itu.

"Tidak perlu kau tahu siapa aku!" Kataoka Megu mempersiapkan senjata pisau di tangannya mulai menyerang Toga.

Keahliannya dalam duel satu lawan satu dengan pisau di tangan Kataoka tidak usah diragukan lagi. Kataoka menyerang ke kanan, Toga menghindar ke kiri. Gadis dengan fisik setara bahkan lebih dari pria itu kembali menyerang, beberapa kali Kataoka melakukan koprol maupun kayang untuk menyerang dan Toga itu.

Kataoka menyerang tulang kering Toga mengurung kedua tangan gadis psikopat itu.

"Ahhh.., dikunci dengan paras tampan sepertimu memang anugrah. Asal kau terlahir sebagai pria. Aku rela." Ucap Toga.

Perempatan imajiner itu kembali muncul pada pelipis Kataoka Megu, "Maaf deh aku terlahir sebagai gadis bukan pria." Cengkraman tangan Kataoka Megu sungguh kuat, bahkan dia tak segan-segan dengan sesama gender sekalipun.

***

Bakugo Katsuki tetaplah Bakugo Katsuki, memang ancaman itu dapat membuat ash blonde diam, tapi tidak sampai 5 menit, anak adam itu kembali ke setelan pabrik.

"HOI KALIAN PIKIR AKU LEMAH HAH?! BUTUH PENGAWALAN?!!" Pekik Bakugo Katsuki.

"Diamlah, kau itu target di sini." Ucap Todoroki dengan santai.

"KAU JUGA SETENGAH-SETENGAH, KAU MEREMEHKANKU?!"

"Nee, Nagisa-chan tidak bisakah kau buat sumbu pendek itu diam sebentar?" Bisik Maehara Hiroto.

Assain Vs HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang