Kita mundur beberapa hari saat pemberitahuan mengenai magang. Karena kemarin dari sudut Iida, serta Midoriya, dan sedikit Todoroki, kini dari sudut pandang Katsuki.
Bakugo Katsuki, anak adam dengan surai ash blonde itu tengah melihat surat permintaan dirinya untuk bergabung di beberapa agensi. Sebagai pemenang dalam festival kemarin, sangat wajar jika top hero jajaran atas menginginkan dirinya. Seperti Best Jennis. Bakugo tersenyum penuh bangga pada dirinya.
Membawa surat permintaan dari best Jennis, Bakugo berjalan menuju ruang guru. Dia menggeser pintu dan melangkah masuk ke dalam.
Mengernyit saat mendapati sosok surai merah yang dulu pernah menantang dirinya saat tragedi USJ waktu itu.
"Oh.., Bakugo, sudah menentukan tempat magang?" Aizawa Shota menoleh mendapati salah satu siswanya itu.
Dengan senyum penuh kebanggaan dalam dirinya, Bakugo berkata, "Best Jennis."
Karma yang berada di sana mengerjap, "Loh.., kita akan bertemu lagi dong selama magang.., yah wajar sih.., manusia elang itu tak bisa membawaku yang tak bisa terbang."
Ucap Karma dengan ekspresi serta raut kecewa.Okano Hinata yang berdiri tepat disebelah surai crimson itu hanya bisa membatin. Bagaimana tidak, surai crimson dengan julukan iblis itu memang benar ahli dalam berakting. Bahkan lebih ahli dari pro-hero di televisi yang dia tonton. Dengan kemampuan Karma itu, Okano yakin Karma dapat menjalankan magang semudah membalikkan tangan. Ah. Seketika Okano teringat. Kemampuan pesulap Karma hanya bisa merealisasikan apa yang dipikirkan oleh lawan. Itu bagai pisau bermata dua. Di satu sisi sangat menguntungkan, di sisi lain amat merugikan.
'Ini pasti tidak akan mudah.' Batinnya.
"Hei sensei! Bagaimana bisa dia magang di Best Jennis? Dia bahkan tidak mengikuti festival untuk menunjukkan kemampuannya!" Seru Bakugo Katsuki sambil menunjuk surai crimson itu. Karma hanya memandang dengan mengangkat dagunya tanda meremehkan.
Aizawa Shota menghela nafas, dia enggan menjelaskan perdebatan yang tidak perlu. Mengurus 2 kelas amat menyusahkan baginya. Terlebih, kedua Kelas itu sangat tidak akur. Yah.., mau bagaimana lagi? Jika dia memiliki murid berbakat namun tensian seperti Bakugo Katsuki bertemu dengan murid berbakat lain namun tingkat keusilan tinggi seperti Akabane Karma.
"Hawks yang menjaminnya. Ada cara khusus bagi mereka untuk bisa ikut magang."
"HAWKS??!!! BAGAIMANA BISA?! MAKSUDKU DIA TOP HERO SETELAH ENDEAVOR BUKAN?!" Pekik Bakugo dengan intonasi meninggi. Aizawa bersyukur ruangannya sepi, jadi dia tidak harus menanggung malu dan meminta maaf bukan?
Seringai di wajah Karma semakin mengembang, "Hee~ kau penasaran bom berjalan? Bagaimana kalau aku bilang, kami berhasil memojokkan manusia burung itu." Karma memainkan nadanya dia tersenyum atas pertarungan yang dia mulai. Ya Karma menang menyulut emosi dari siswa berbakat namun tensian. Bakugo Katsuki.
"SHITTY READ–" Belum selesai Bakugo berbicara, Aizawa Shota sudsh membungkam siswa itu dengan kain di lehernya.
"Jika kalian ingin bertengkar, lanjut di tempat magang. Buktikan siapa yang lebih baik di sana."
Bakugo meronta saat mulutnya dibungkam Aizawa, dia dapat bernafas lega saat Aizawa melepaskannya. Apa tadi? Buktikan siapa lebih baik? Oh jelas kesempatan ini akan Bakugo pergunakan dengan sebaik-baiknya.
***
"Karma-kun, kau harus banget ya memancing juara festival kemarin?" Okano Hinata bertanya, kini keduanya tengah berjalan menuju asrama milik kelas AC.
"Hmm? Bagaimana ya? Ada kesenangan sendiri mengganggu manusia tipe seperti itu." Jawab Karma acuh tak acuh.
"Memang tipikal Karma-kun ya?" Celetuk Okano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
Fiksi PenggemarApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...