"Batas waktunya 30 menit. Kalian memiliki 2 pilihan, jika kalian merasa bisa menangkapku maka tak masalah. Tapi jika kalian tak bisa lebih baik cari bantuan." Ucap Aizawa Shota sambil memasang penahan pada tangannya.
"Cari bantuan? Maksudnya lari?" Kanzaki Yukiko mengangkat tangannya bertanya.
"Jadi dalam waktu 30 menit kalau kita bisa kabur kita lulus?" Mimura Koki bertanya.
"Hei hei, kalian mikir kabur?" Todoroki bertanya.
"Semua kemungkinan itu penting Todoroki-kun." Ucap Kataoka Megu.
"Baiklah mulai!!"
Aizawa Shota berdiri tepat di atas tiang listrik, dia mulai mengaktifkan quirk miliknya, sedangkan murid-muridnya bersembunyi menyusun rencana.
"Jadi bagaimana rencananya?" Mimura bertanya kepada rekannya.
"Keluarkan quirk kalian, jika kalian sudah tak bisa mengeluarkannya itu artinya kita berada di jangkuan dia. Aku akan memancingnya, lalu kalian larilah ke gerbang." Ucap Todoroki memberi perintah.
"Kau yakin Todoroki-kun? Apa tidak ada rencana lebih baik?" Kataoka bertanya tampak ragu dengan ide itu.
Kanzaki menyimpan senjata yang sudah dia bawa sebelumnya, quirk miliknya amat sangat mudah terlihat terutama jika lawan berada di ketinggian.
Mimura juga melakukan hal yang sama, dia menyimpan senjata yang sudah dia siapkan. Tidak lupa dia mencoba meniup pelan udara di sekitarnya.
Yaoyorozu Momo membuat benda kecil yang dia letakkan di bagian kostum miliknya sambil berlari, dia menyusun benda ciptaannya itu.
Todoroki yang merasa penasaran dengan barang yang diciptakan oleh Yaoyorozu itu melirik sembari bertanya, "Aku memang membiarkanmu untuk membawa peralatan, tapi apa yang kau bawa?"
Sembari menyusun benda ciptaannya, Yoyorozu berkata, "Ini boneka dari Rusia."
"Begitu? Yang terpenting saat merasa ada hal aneh segera beritahu ku." Ucap Todoroki sambil melihat es ditangannya masih aktif, pertanda Aizawa tidak ada di dekatnya.
"Todoroki-kun, kau memang hebat ya?" Puji Yaomomo
"Maksudnya?" Todoroki merasa tak mengerti alur pembicaraan ini.
"Maksudku, kau dapat memikirkan strategi ini walaupun ini pertama kalinya kita melawan Aizawa-sensei bukan? Keahlian mengambil keputusan ini.."
Todoroki terdiam sejenak, dia menghela nafas, "Ini hal biasa bukan?"
Kataoka Megu menyadari maksud tersirat dari wakil ketua itu. Sebagai sesama wakil, Kataoka merasa memiliki beban besar untuk mengatur anggota. Rasa minder saat salah mengambil keputusan itu terlintas di dalam benaknya. Terutama saat salah satu keputusannya itu membuatmya jatuh ke jurang keputusasaan setahun lalu.
"Jangan begitu Yaoyorozu-san." Ucap Kanzaki Yukiko dengan suara lembut miliknya.
"Kita memiliki kemampuan analisis yang berbeda. Mungkin kali ini strategi Todoroki-san efektif. Namun tidak menutup kemungkinan strateginya tak berjalan mulus. Pikirkan strategi lain. Pisau pertama itu penting, namun pisau kedua dan selanjutnya itu lebih penting." Ucap Kanzaki. Kata-kata mutiara itu terus terlintas dalam benaknya, seolah terpatri di dalam jiwa miliknya.
"Padahal kita masuk SMA sebagai murid yang sama-sama direkomendasikan. Tetapi keahlian dalam memaksimalkan quirk.., aku malah tak bisa apa-apa." Ucap Yao Momo dengan putus asa.
Merasa ada yang aneh, Todoroki mengernyit, "Yaoyorozu boneka Rusianya?"
"DIA DATANG!!" Pekik Todoroki Shoto membuat yang lain terkejut dan sedikit panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
Fiksi PenggemarApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...