Misi usai timbullah laporan, dengan rasa enggan dan malas luar biasa seluruh murid kelas pembunuh itu menyelesaikan laporan. Tentunya Koro-sensei sebagai wali kelas mereka selalu menyemangati. "Laporan itu penting! Jika laporan kalian baik, kemungkinan kalian diikut sertakan misi lebih besar."
Dengan kalimat penyemangat itu, murid kelas pembunuh menyelesaikan laporan. Kini mereka semua, tidak hanya perwakilan wajib datang untuk mempresentasikan hasil mereka.
Bangku-bangku audiense terisi, mulai dari petinggi UA, pro hero Hawks, maupun agensi dan orang penting lainnya.
"Jadi begitulah yang bisa kami sampaikan." Ucap Kataoka menutup presentasi.
"Tabung ini berisi penelitian terlarang? Memperkuat quirk?" Tanya Power Loader.
"Menurut pengakuan David Shield sih begitu. Kami belum berani membukanya, alangkah lebih baiknya kalian yang berkepentingan." Ujar Isogai Yuuma.
"Jika jatuh ke tangan villain league maupun All for one, akan sangat bahaya bukan? Bayangkan saja All for one dengan banyak quirk hebat lalu diperkuat. Sepertinya dunia akan kiamat." Komentar Cementos.
Dari bangkunya, Nezu mencerna setiap informasi yang dia dapatkan. Melupakan sejenak hasil ujian praktik maupun keusilan murid kelas pembunuh. Menurutnya, aksi yang dilakukan mereka itu semata-mata untuk bahan pembelajaran dalam kurikulum khusus kelas pembunuh.
"Tolong bawa tabung ini dan jaga dengan seksama, tapi jangan sampai menarik perhatian yang lain, akan bahaya jika mereka merasa kalah langkah." Ujar Nezu.
"Akan kami teliti lebih lanjut hal ini di bawah naungan top 3 hero Hawks." Ucap salah satu pegawai Hawks itu.
"Baiklah, rapat ini telah usai. Terimakasih atas kerja kerasnya Hawks dan kalian murid kelas pembunuh." Ucap Nezu. "Satu hal lagi, kalian murid kelas pembunuh masih harus tetap di sini untuk membahas agenda lain."
27 murid itu mengerjap, hal apa lagi yang harus mereka lakukan? Kini rapat hanya berisikan murid kelas pembunuh serta staff UA.
"Agenda kali ini ialah. Jeng jeng jeng..." Nezu memukul meja beberapa kali hingga menghasilkan irama layaknya acara reality show yang akhir-akhir ini dia tonton.
Aizawa Shota berbisik, "Kepala sekolah."
"Maaf, maaf, aku hanya ingin menghilangkan ketegangan. Kalian 27 murid terasa banget tegangnya. Gugup wajar, tegang wajar. Kalian masih muda, masih banyak hal yang harus diasah." Nezu berdehem sedikit, "Baiklah langsung ke intinya. Liburan musim panas kita akan?"
"Liburan lah." Ucap Terasaka.
"Tidak salah sih, yang lain?" Tanya Nezu.
"Jalan-jalan ke destinasi wisata?" Tanya Kayano.
"Bukannya itu sama saja dengan liburan Kaede-chan?" Tanya Kanzaki.
"Ah aku tahu!" Kepalan tangan kanan Karma ia benturkan ke tangan kirinya. Nagisa merasakan ada perasaan tak nyaman, sama seperti saat Karma memberikan ide menjadikan dirinya sebagai umpan penggaet om om duit tebal itu.
"Memancing! Kita akan menangkap ikan besar dan banyak! Dengan Nagisa-chan, Kayano-chan, Yada-chan, serta Kanzaki-san menjadi umpannya."
Nagisa menghela nafas, "Sudah ku duga. Kamu akan menjadikan ku objek lagi."
"Habisnya, sangat jarang kan mendapatkan momen dimana Nagisa memakai baju pelayan atau bersikap manis? Kurasa koleksi foto ku jika dijual akan sangat laris dipasaran."
'Yang tabah ya Nagisa-chan!' batin murid kelas pembunuh lain.
'Otak kriminalnya sudah tidak dapat ditolong!' batin staff UA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
FanfictionApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...