Hembusan angin kembali bertiup bersamaan dengan bulu burung, membawa 2 sosok pahlawan profesional itu. Hamparan rumput luas sejauh mata memandang. Tempat tersebut cukup gelap, hanya rembulan dan bintang lah sumber cahaya mereka kini.
Senyuman mengembang dari wajah burung elang itu, aura gelap dan kelicikan terpancar dari runner-up.
"Hawks kau membawaku kemana? Dan apa tujuanmu? Bukankah kau juga pahlawan profesional sama sepertiku?"
"Santai bos, satu-satu jika ingin bertanya." Burung elang memberikan kode untuk bertanya secara perlahan kepada lawan bicaranya, dia tampak berpikir sejenak, "Bukankah tadi aku bilang, let's play senpai?" Aura misterius masih menyelimuti sosok runner-up itu.
"Bermain? Aku tidak ada waktu, kau tahu bukan ada hal penting yang harus pahlawan lakukan." Rambut Aizawa Shota naik, pertanda quirk miliknya telah aktif, quirk yang dapat menonaktifkan quirk disekitarnya.
Walau quirk tersebut sangat hebat, tetap saja Aizawa Shota tidak bisa menghapuskan quirk bertipe mutan, seperti milik Hawks.
"Yah.., kau meniadakan jurus andalanku senpai." Keluh Hawks tampak sedih tak bisa memakai senjata dari bulu miliknya.
"Fifty-fifty bukan?" Pita pada leher Aizawa melonggar pertanda dia siap memakainya.
Pita tersebut memanjang berusaha untuk menangkap, sebelum kena, Hawks mengepakkan sayapnya terbang lebih tinggi.
"Kau memang bisa meniadakan quirk seseorang, tapi kau tidak bisa meniadakan sesuatu layaknya bagian dari anggota tubuh bukan? Dan sayap adalah anggota tubuh untuk burung."
Angin bertiup kencang membuat rumput bergoyang mengikuti irama, akar yang lemah membuatnya terombang-ambing mengikuti sang angin. Dengan tangannya, Ereaser Head menghalangi debu masuk ke dalam matanya.
"Ini tidak adil bukan?"
"Adil atau tidak, asal kau tak ikut campur itu yang terpenting."
'Ini gawat, aku tak tahu apa yang ada di dalam pikirannya, jika niat awal dia ingin membuang waktu, maka aku harus cepat. Bagaimanapun ada misi penting.'
Aizawa Shota mengambil senjata dari dalam saku miliknya bersiap, "Hei kau tidak ada niatan turun?"
"Kau bercanda?"
Aizawa berlari mencari tempat yang dapat dia gunakan untuk balik menyerang, atau hanya sekedar membuat Hawks berhenti mengepakkan sayapnya.
Melihat mangsanya tengah kabur, sebagi predator Hawks mengejarnya. Entah bagaimana caranya Ereaser Head kini berada di atas pohon bergelantungan dengan pita pada lehernya.
"Kau ini pahlawan atau ninja?" Hawks menatap heran melihat kelakuan seniornya yang dapat manjat dengan mudah.
"Cara apapun tak masalah bukan?" Memegang pita di tangan, Ereaser Head bersiap untuk menerjang dan menangkap.
Dengan segera Hawks terbang menjauh menghindari penangkapan. Senjata ala ninja melesat melewati Hawks, dari sudut matanya dia dapat melihat serbuan senjata.
"Serius deh senpai, kau ini pahlawan atau ninja?!"
Hawks menukik menghindari segala macam serbuan senjata yang mengarah padanya. 'Ini buruk, sejauh ini pasti ada alasan kenapa Ereaser Head melempar senjata secara sembrono, jangan bilang.'
Kawat transparan mengikat dirinya, membuat pergerakan terbatas, Ereaser Head menarik tangkapannya ke bawah, dia mengikatnya memastikan tidak kabur.
"Dengan begini kau tidak bisa mengepakkan sayap lagi."
![](https://img.wattpad.com/cover/350298542-288-k825820.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Assain Vs Hero
FanfictionApa jadinya jika murid kelas pembunuh tiba-tiba memiliki quirk? Dan Koro-sensei dapat kembali ke bentuk manusia? Apa jadinya jika murid kelas pembunuh terpaksa memasuki UA bahkan sebelum penerimaan murid baru UA? Lantas siapa yang akan menang? Calon...