Part 4 - Uang Muka

2.1K 105 1
                                    

Ratih meremas jemarinya dengan gugup. Ia melirik tas pakaian yang sudah ada di salah satu sudut ruang kediaman Cempaka. Seperti yang sudah diputuskan, meskipun dengan setengah hati, Ratih pada akhirnya akan bekerja dengan orang yang menawarkan pekerjaan pada Cempaka yang belakangan dia tahu bernama Lasma.

Setelah sepanjang malam tidak bisa tidur karena memikirkan berbagai kemungkinan tentang pekerjaan barunya, di pagi hari Ratih akhirnya memberikan jawaban pada Cempaka kalau dia menerima pekerjaan itu dengan harapan dia akan mendapatkan majikan yang baik dan betah bekerja disana sehingga selain bisa membuat ibunya bahagia, dia bisa terbebas dari belenggu kediktatoran ibunya.

Ratih menunggu dengan cemas di ruang tamu rumah yang juga merupakan tempat ibu Cempaka biasa menerima konsumen. Ia sesekali melirik kepada Cempaka yang asyik bermain ponsel dan juga pada Fitri yang sejak tadi tampak gelisah berjalan mondar-mandir di area teras seolah takut kalau tamu yang akan datang menjemput putrinya tiba-tiba membatalkan rencananya.

"Aku tidak menyangka kalau perjalannya akan selama ini." Ratih mendengar suara seorang wanita yang sama seperti yang dia dengar dua hari lalu lewat telepon tampak menggerutu. Wanita itu terlihat angun mengenakan setelan yang tampak mahal dengan sepatu pentofel kulit berwarna cokelat muda yang teramat bersih.

Ratih berdiri dari duduknya untuk menyambut tamu Cempaka. Diliriknya sang ibu dan wanita itu tampak memandang wanita yang baru turun dari mobil itu dengan tatapan tak kalah kagumnya.

"Jadi, kamu yang namanya Ratih?" Tanya wanita itu seraya memandang Ratih dengan penuh penilaian. Hari ini Ratih mengenakan rok sepan dibawah lutut berwarna hitam lengkap dengan kemeja putih lengan pendek dan rambut yang diikat rapi.

"I-iya, Nyonya. Dia putri saya, Ratih. Dia gadis yang sangat rajin dan tentu bisa bekerja keras. Dia.." Belum selesai ibu Ratih bicara wanita itu mengangkat tangannya dan meminta Fitri untuk diam.

"Berapa umurmu?" Tanya wanita itu lagi masih dengan tatapan tajam menilai.

"Dua puluh dua." Jawab Ratih pelan. Wanita itu mengangguk lagi.

"Silahkan duduk, kita bisa bicara di dalam." Tawar Cempaka yang langsung diangguki wanita itu.

"Aku butuh tempat untuk bicara secara pribadi dengannya." Ucap wanita anggun itu kepada Cempaka. Cempaka mengangguk dan menggiring mereka untuk masuk ke ruang kerja ibunya. Fitri hendak mengikuti mereka namun wanita itu melarangnya. "Cukup saya, gadis ini dan pengacara keluarga kami." Ucapnya dengan dingin yang membuat Fitri tampak kesal namun menurut dan berjalan mundur.

"Aku Lasma, dan dia Indrawan." Ucap wanita itu memperkenalkan Ratih pada pria bertubuh sedikit gemuk dengan rambut yang mulai agak menipis. "Beliau pengacara keluarga kami yang akan menjelaskan kontrakmu selama bekerja dengan kami." Lanjutnya yang membuat Ratih menelan ludah dengan susah payah.

Pria itu mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tasnya dan menjelaskan secara terperinci pasal demi pasal yang harus dituruti Ratih dan juga kewajiban yang akan dibayarkan pihak yang bernama Lasma itu.

Isi dari ketentuan yang tertulis itu kurang lebih sama dengan apa yang Ratih dengar dari Cempaka dan wanita bernama Lasma itu dua hari yang lalu. Namun yang mengejutkan Ratih adalah hukuman yang akan dia terima jika sampai dia melanggar kontrak yang tertulis. Jika Ratih melakukan kesalahan yang membuatnya harus berhenti bekerja, makan bukan hanya dirinya saja yang mendapatkan hukuman tapi juga keluarganya.

"Kenapa keluarga saya harus ikut dipenjara?" Tanya Ratih heran.

"Karena kudengar ibumu meminta uang dimuka yang sangat besar." Ucap Lasma dengan nada dinginnya yang membuat Ratih mengerutkan dahi. "Kamu tidak mengetahuinya? Dia menghubungiku secara langsung dan meminta bayaran enam bulan dimuka atau bahkan kalau kami bisa dia ingin uang gajimu dibayar penuh selama satu tahun dimuka karena dia yakin kamu sanggup untuk bekerja dengan kami dalam waktu selama itu." Ucap Lasma lagi yang jelas membuat Ratih shock mendengarnya.

Entangled by Your CharmsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang