Bab 4

11.1K 384 0
                                    

Stefan pulang lewat tengah malam, ia membuka kunci apartemennya dan langsung merebahkan dirinya di sofa.

Ia menenangkan diri sejenak. Seharian ia sibuk dengan rapat dan pertemuan dengan klien penting perusahaan.

Ketika Stefan sedang memejamkan mata tiba tiba pintu kamar Andrea terbuka dan Andrea keluar memakai piyama tidur ber motif hello kitty dan memakai masker wajah.

Ia mendekati Stefan yang sedang menyandarkan tubuhnya di sofa, ia barusan mendengar suara pintu di buka dan kebetulan ia ingin minum makanya ia keluar.

Stefan yang merasa ada yang mendekati , ia membuka matanya dan ia terlonjak kaget melihat wajah Andrea yang putih tertutup masker hanya bulatan mata,lubang hidung dan mulutnya yang terlihat.

Andrea langsung melambaikan tangan menenangkan "ini aku" Ucapnya.

Stefan menghela nafas sebentar lalu memandang Andrea dengan wajah masam.

"Apa yang kamu pakai di wajahmu itu?" tanyanya dengan wajah masam

Andrea memegang masker di wajahnya "oh ini aku pake masker mentimun" Jawabnya santai sambil berjalan ke dapur.

Ia mengambilkan Stefan segelas air lalu menaruhnya di meja depan Pria itu.

"Pak Stefan, kamu tiap hari pulang selarut ini?" tanyanya lagi sambil berdiri di depan Stefan.

Stefan menyipitkan matanya melihat Andrea berdiri di depannya memakai piyama hello kitty. Walaupun dia tidak memiliki pengalaman dengan wanita, tapi ia tahu bahwa perempuan yang ada di depannya tidak memakai apa apa di balik piyamanya.

"Kamu jangan keluar dari kamar kalo pakai pakaian seperti itu?".

" Emang.. Kena...pa.. "Andrea tiba tiba memegang dadanya, ia lupa kalau ia tidak memakai dalaman lain di balik piyamanya.

Matanya melotot sejenak memandang Stefan lalu ia segera berlari masuk kamar dan menutup pintunya dengan keras.

Stefan hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan perempuan itu. Stefan mengeluarkan ponsel nya, membukanya sebentar lalu ia bangkit berdiri dan masuk kamar. Ia menutup pintu kamarnya dan menguncinya.

Stefan menghela nafas lega. Perempuan itu cukup tahu diri dan tidak memasuki kamarnya juga tidak meminta Stefan melakukan kewajiban sebagai suami.

Ia berjalan ke kamar mandi, ia ingin mandi shower malam ini. Ia memutar kran shower ke air panas lalu ia segera mandi.

Ia sampai sekarang masih bingung karena ia terdampar dalam pernikahan dengan perempuan itu.

Neneknya yang terus menerus memaksa dan memojokkan Stefan untuk menikahi penolongnya. Stefan sebagai cucu pertama harus memenuhi impian neneknya untuk memiliki seorang istri.

Walaupun ibunya tidak setuju Stefan menikahi perempuan yang tidak jelas asal usulnya tapi ayahnya yang memiliki pikiran terbuka sangat mendukung ide neneknya.

Nenek Agatha mempromosikan Andrea dengan sangat hebat bahkan Stefan pernah berniat untuk menjadikan neneknya kepala marketing di kantornya karena kehebatan neneknya dalam mempromosikan perempuan itu.

Andrea cantik dengan kulit putih dan tinggi badan 175 cm, badannya langsing, pinggangnya ramping dan ia memiliki kaki yang jenjang. Stefan mengetahui di hari pertama mereka bertemu karena Andrea memakai blus dan celana panjang dari kain.

Tapi Stefan kurang tertarik dengan perempuan dan percintaan model apapun. Tapi bukan berarti dia memiliki kelainan orientasi seksual.

Cuma memang dia belum ingin memikirkan soal percintaan, kerajaan bisnisnya sedang menggurita dan masih banyak cita cita yang harus ia capai.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang