Part 103

3.4K 243 3
                                    

" Halo adik ipar " sapa Julian begitu Andrea masuk ke dalam rumah mereka di ikuti Stefan yang menggendong Jonathan.

Stefan melirik Julian dengan wajah datar " Halo kakak ipar" sahutnya

"Senang melihatmu siang siang begini!kamu terlihat lebih tampan dan lebih muda dengan memakai kaos hitam dan celana jeans begitu"

"Terima kasih tapi emang aku selalu tampan,kakak ipar"sahut Stefan membuat Julian tertawa.

Sekarang dia merasa Stefan lebih manusiawi di banding dulu,dan dia setelah mengenal lebih dekat Stefan ternyata pria itu cukup menyenangkan...untuk di goda!

"Kakak!!jangan mengganggu suamiku yaa!" Andrea sudah berkacak pinggang berdiri menghadap Julian dan menatapnya dengan sorot mata galak!

Julian tertawa "abisnya suami kamu manis banget sih,kakak kan jadi gemas"sahutnya santai.

Stefan cuma melirik Julian dengan kesal "sono pergi!!jangan ganggu gue!"bisiknya sinis

"Ih kenapa elo??siang siang jutek amat??lagi dapet elo?"

"Juliaaann!"panggil ayahnya yang sedang berjalan menghampiri mereka "baru datang,nak?"tanyanya pada Stefan menantunya.

Stefan meraih tangan mertuanya dan menciumnya "Iya,Pa"jawabnya sopan

"Duduk,nak,sini Nathan gendong opa dulu Papa biar istirahat"ujar Irwan sambil mengulurkan tangan yang langsung di terima oleh bayi mungil itu dengan senang.

"Duh cucu opa udah wangi banget"puji Pak Irwan Barata sambil mencium pipi cucunya dengan gemas membuat Jonathan tertawa.

"Coba deh papa cium papa nya Nathan wangi juga ngga dia?"goda Julian membuat ayahnya langsung meliriknya kesal.

"Udah gak usah di urusi si Julian,tu anak emang sableng kalau ketemu kamu.Oh ya gimana kabarnya nak?"

Stefan duduk di sofa seberang mertuanya yang duduk di single sofa.

"Baik,Pa,kemarin Stefan baru saja pulang dari Jerman"

"Kenapa,nak?ada masalah di sana?"tanya mertuanya sambil memperhatikan menantunya itu.

Memiliki menantu seorang Stefan benar benar membuat hati Pak Irwan Barata bangga.Memiliki anak sehebat Julian dan menantu Stefan adalah kebanggaan tersendiri di hati tuanya.

"Ada masalah sedikit disana,Pa,tapi sudah beres kok"jawab Stefan "Papa gimana kabarnya?kata si Julian papa habis check up ke Singapore kemarin?"

"Iya kesehatan papa cukup bagus kok cuma ya udah gak bisa aktif ngurusin perusahaan lagi"jawab mertuanya

"Biar perusahaan di urus si Julian aja,Pa,Julian cukup mampu kok ngurusin Barata grup".

"Enak aja katamu cukup mampu!!gue sangat mampu tau!!"semprot Julian sambil memasukkan kue ke dalam mulutnya.

"Iya iya ah bawel!"sahut Stefan sambil melirik Julian yang sewot.

Julian berjalan menghampiri Stefan sambil membawa kue buatan mamanya lalu menyodorkannya ke Stefan "cobain nih kue buatan mama gue"

"Minumnya mana??aus nih panas panas datang kasi minum dulu kek gimana sih elo jadi tuan rumah?"

"Ambil sendiri sono!!ambilin dua buat gue sekalian!"ucap Julian santai sambil duduk di samping Stefan.

"Idihh kan elo tuan rumahnya!"

"Tapi kan elo adik ipar gue..mau elo ngga gue kasi restu nikah ama adik gue?"ancam Julian.Ancaman yang selalu sama yang di berikan Julian kepada Stefan.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang