Briana sengaja memasak makanan makanan enak untuk merayakan kebebasannya.
Briana akan membawanya ke warung untuk makan mereka nanti sore.
"Alvin ayo siap siap,nak,kita akan berangkat kerja"ajak Briana sambil memasukkan masakannya ke rantang stainless yang sudah ia siapkan.
Alvin yang sedang bermain kereta langsung menoleh dan bangkit berdiri.Ia berjalan dengan langkah kaki kecilnya ke ibunya.
"Cenapa kita halus kelja,ma?"
Briana tersenyum dan menoleh ke anaknya "supaya mama punya uang untuk membeli susunya Alvin"
"Kalo gitu alpin ya kelja ya mama"
"Alvin kan masih kecil biar mama aja yang kerja"jawab Briana sambil terus melakukan aktivitasnya menyiapkan makanan.
"Bial alpin punya wang buat beli susu alpin sendili"
Briana tertawa lalu ia berlutut merentangkan tangan ke anaknya.
"Sini mama peluk Alvin"
Alvin tertawa dan berlari menghambur ke pelukan mamanya.Alvin mencium mamanya kiri dan kanan lalu ia memandang Briana dengan mata kecilnya.
"Ma,Apin benci papa..papa jahat papa mukulin mama"ucap Alvin
"Jangan,nak,biar bagaimanapun jahatnya orang itu dia tetap papa kamu"ucap Briana sambil membelai kepala anaknya dengan sayang
"Apin suka om Epan..Om Epan baik sama Apin sayang ama apin,papa jahat.Apin mau tinggal di sini ama mama,tante eya dan om Epan"
"Iya sayang,Alvin sama mama,tante dan om yaa..mama akan menyayangi dan melindungi Alvin lebih dari apapun"janji Briana
Alvin mengangguk sambil memamerkan giginya yang kecil kecil kepada mamanya.
"Ayok buruan kita berangkat,kita udah di tunggu tante Luana"ucap Briana sambil mengambil jaket Alvin dan memakaikannya ke Anaknya lalu mereka segera keluar dari apartemen setelah mengecek kompor,listrik dan lain sebagainya.
Briana menaiki motor Andrea dan pergi ke warung ayam goreng tempatnya bekerja.Sekarang warungnya sangat rame sehingga kedatangan Briana benar benar sangat membantu mereka.
"Hai dek"sapa Briana pada Luana yang sedang menata meja.
"Hai,kak"sapa Luana dan Ana bersamaan sambil menoleh
"Eh ada si ganteng Alvin,sini tante Ana punya roti enak ni buat Alvin sayang"ucap Ana sambil berhenti dari pekerjaannya dan berjalan menghampiri Alvin sambil membawa sepotong kue yang sengaja ia beli sebelum datang ke warung.
"Ayo Alvin bilang apa?"tanya Briana sambil melihat anaknya menerima kue dari tangan Tante Ana yang baik.
"Mamaci tante"sahut Alvin
"Sama sama"sahut Ana sambil tersenyum "ayo sama tante aja"
Alvin mengangguk lalu ia menggandeng tangan Ana untuk masuk ke dalam dapur.
Di dapur ada satu ruangan seperti kamar yang ada meja makan untuk 4 orang dan dispenser juga untuk mereka minum.Minggu kemarin Stefan mengirim kulkas dua pintu dan satu microwave untuk penghangat makanan.
Dan di tempat itu biasanya Alvin akan bermain sendiri sementara ibunya mulai bekerja.
"Hari ini kakak masak untuk makan kita yaa dek...kamu ga usah beli makanan"ujar Briana kepada Luana
"Wah asyikk makan enak kita"ujar Luana senang.Ia kembali menata meja dan kursi sementara Ana menyemprotkan obat pembersih meja biar bebas dari kuman dan bakteri nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Kawin
Romance"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengkaran kakaknya membuat Andrea memilih untuk menerima tawaran menikahi cucu sulungnya orang yang sudah ia tolong. Tidak ia sangka yang akan ia...