Stefan mengajak Andrea masuk ke dalam kamar mandi pagi itu sambil menyodorkan testpack yang sudah ia beli khusus untuk Andrea.
Kemarin sore sepulang dari kontrol dokter Purba,ia membeli testpack langsung selusin untuk istrinya walaupun istrinya mencak mencak protes kepadanya.
"Nanti kan bisa toh,mas,masih gelap gini.Aku mau tidur!"protes Andrea.
Bayangkan ia di suruh tes urin pukul empat subuh padahal ia masih enak enak tidur.
"Ayolah sekarang,mas udah ga sabar pengen tau hasilnya"
"Astagaaaa"
Andrea akhirnya menurut daripada suaminya itu protes dan merajuk.Ia menaruh air kencing pertamanya di wadah yang sudah Stefan sediakan lalu mencelupkan alat itu ke urin nya dan menunggu hasilnya dengan berdebar debar.
Tak lama tanda garis dua mulai muncul dan membuat mata Andrea berbinar bahagia.
Terima kasih,Tuhan!!Andrea menggenggam tespack itu dengan bahagia.
Stefan mengetuk pintu dengan tidak sabar "Annn,lama sekali..."
Andrea melirik pintu kamar mandi dengan sedikit kesal.Dasar laki laki tidak sabaran!!.Andrea beranjak membuka pintu kamar mandi dan melihat suaminya yang berdiri dengan tidak sabaran di depan pintu.
"Gimana?apa hasilnya?kamu positif kan?kamu mengandung anakku kan?"tanyanya sambil bersemangat.
Andrea mengulurkan alat itu ke Stefan "positif..aku positif hamil,mas"
Stefan memegang testpack itu dan tertawa bahagia,ia memeluk Andrea.
"Akhirnya...akhirnyaa aku punya anak dari kamu,aku bakal jadi papa"serunya senang sambil memeluk Andrea dan mengangkatnya.
Andrea tersenyum melihat suaminya bahagia sejenak melupakan masalah yang ada di antara dia dan suaminya itu tapi kemudian ia teringat sesuatu.
"Mas..mas jangan kenceng kenceng ingat ngga kata dokter Purba rahimnya masih rawan"
Stefan tiba tiba teringat lalu ia menurunkan istrinya pelan pelan "oiya iya aku lupa karena terlalu senang"sahutnya sambil memeluk Andrea dengan lembut lalu ia menuntun istrinya duduk di tepi ranjang.
"Pagi ini kita ke rumah sakit ya,kita cek dokter kandungan ya"ajaknya
"Aku kan harus kerja,Mas,kemarin aku udah cuti buat urusin kamu"tolak Andrea "nanti sore aja sepulang kerja kita ke dokter"
"Ah engga ah..pagi ini saja soal kantor kamu biar Mas yang urus"
Andrea menghela nafas kesal.Mulai deh keras kepalanya!
Stefan merebahkan Andrea di ranjang dan menyingkap piyama tidurnya sampai ke atas.
"Mass.."protes Andrea
"Sstt"Stefan memandangi perut Andrea yang masih rata tapi ia tahu di sana ada buah cintanya sedang tumbuh.Ia menunduk dan mencium perut Andrea dengan lembut.
"Halo sayangnya papa..sehat sehat di dalam sana yah.Papa sayang kamu"bisiknya yang membuat Andrea tersenyum dan terharu.
Lalu Stefan menutup piyama itu lagi dan mengungkung Andrea tapi tidak menindihnya.Ia memandang mata Andrea dengan penuh cinta.
"Terima kasih,sayang,buat hadiahnya"bisiknya lembut
"Hadiah apa,Mas?"
"Hadiah kamu telah mengandung anakku di rahim kamu.Tolong jaga dia yah baik baik"
Andrea mengangguk sambil tersenyum "Pasti aku jaga,ini juga anakku!"
Stefan mengecup dahi Andrea dengan penuh rasa sayang lalu ia memeluk Andrea dengan tangan yang berada di perut Andrea mengusapnya lembut disana lalu ia teringat sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Kawin
Romance"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengkaran kakaknya membuat Andrea memilih untuk menerima tawaran menikahi cucu sulungnya orang yang sudah ia tolong. Tidak ia sangka yang akan ia...