Dimas berguling guling di atas ranjang, perutnya tiba tiba sakit sekali. Ia memaksa dirinya bangun dari ranjang dan meraih ponsel juga kunci mobil lalu dengan terseok seok ia melangkah keluar kamar. Ia mengetuk pintu kamar ibunya yang ada di sebelah kamarnya.
" Bu..bu.."
Ibunya dengan mata setengah terpejam membuka pintu kamar, dan terkejut melihat anaknya memegangi perut dan wajahnya menahan nyeri.
" Kamu kenapa, mas?"
" Dimas mau ke rumah sakit,bu, perut Dimas sakit banget."
" O ayo ayo Ibu antar!"
Dimas menahan tangan ibunya. " Bu , Dimas ke rumah sakit ama sopir saja. Dimas titip Arumi ya,Bu."
" Iya iya ayo Ibu panggilkan sopir!" Ibunya memapah anaknya berjalan keluar.
Dimas segera di larikan ke rumah sakit oleh sopir pribadinya. Ia segera di tangani oleh dokter begitu memasuki IGD.
Dimas sampai membungkuk memegangi perutnya karena sakit sekali, ia benar benar tidak tahan. Ia langsung menanda tangani surat perjanjian operasi.
Dimas terkena usus buntu akut dan harus segera di operasi.
" Lakukan apapun yang terbaik, dokter, saya tidak kuat lagi menahannya."
" Baik, pak."
Dimas segera masuk ke ruang operasi, dokter akan segera melakukan operasi darurat di karenakan kondisi pasien yang sangat mendesak.
***
" Sayang, mana handukku?" teriak Stefan dari dalam kamar mandi." Kebiasaaan dehhh mas ini!! Kalau mau mandi itu persiapan dulu!" Omel Andrea sambil menggendong Nathan, mengambil handuk bersih di lemari dan mengulurkannya ke Stefan.
Stefan menerimanya sambil tertawa nyengir, Nathan berbeda dengan mamanya. Kalo mamanya cemberut, anaknya malah tertawa lebar melihat wajah papanya.
Nathan malah mengulurkan tangan ke papanya, minta gendong!!
" Ehh bentar dulu, nak, papa mandi dulu yaa. Nathan mandi sama mama dulu ya!" Cegah mamanya sambil menarik tangan gemuk anaknya.
" Aaaaaaa..aaaaaa" Nathan tetap tidak mau pergi, ia memajukan tubuhnya sampai Andrea harus menahan dadanya supaya tidak terjatuh. Nathan sudah seperti pesawat terbang posisinya di gendongan Andrea.
" Ya ampun, Nathan!! Papamu itu lagi mandi ya, kamu sama mama dulu!" Omel Andrea sambil geleng geleng kepala melihat tingkah anaknya yang super duper amazing kalau lihat wajah bapaknya.
Stefan buru buru memakai kimono handuk dan segera keluar lalu secepat kilat Nathan si bocah gemoy itu berpindah ke gendongan papanya.
Stefan menciumi wajah anaknya terutama pipinya yang bulat seperti bakpao itu. " Nathan kangen papa ya? Kemarin papa pulang larut malam Nathan udah bobo ya?"
" Aaa..aaaa"
Stefan tertawa mendengar ocehan anaknya itu, ia menidurkan anaknya di ranjang lalu menciumi pipi dan leher Nathan sampai anaknya itu berteriak kegelian.
" Mas, ini pakaian kerjanya. Sini Nathan biar aku yang urusin, katanya mas ada meeting penting dengan pak Dimas pagi ini?"
" Iyaa." Stefan bangkit dan menyerahkan anaknya ke Andrea." Nathan ama mama dulu ya, papa ada meeting penting pagi ini nanti sore kita main okey?"
" Jangan janji janji kalau ngga bisa nepatin ya, mas! Nanti dia rewel nangis terus ini salah itu salah!"
" Mas nanti pulang sore kok beneran..ngga lembur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Kawin
Romance"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengkaran kakaknya membuat Andrea memilih untuk menerima tawaran menikahi cucu sulungnya orang yang sudah ia tolong. Tidak ia sangka yang akan ia...