Part 15

10K 313 2
                                    

Stefan membuka pintu ruangannya bersama dengan Fadly. Dia baru saja selesai meeting dengan klien dari Rusia, meeting mereka menghabiskan hampir setengah hari karena yang mereka bahas adalah proyek yang bernilai ratusan triliun.

Stefan melemparkan dirinya di kursi kerjanya sambil menarik dasi. Ia menghela nafas lega.

Akhirnya...

Fadly menyodorkan berkas berkas hasil keputusan meeting tadi dan juga jadwal makan malam dengan para pengusaha besar se kota montreal dan daerah sekitarnya.

Biasanya dalam jamuan makan malam ini akan ada banyak rekanan bisnis Wijaya group yang akan hadir dan juga mungkin akan terjalin banyak peluang kerjasama baru.

Oleh sebab itu Stefan di haruskan hadir dalam jamuan makan tersebut selaku putra mahkota Keluarga Wijaya.

Stefan memejamkan matanya sebentar. Ia cukup lelah dengan meeting tadi.

Fadly mengetuk meja nya dengan bolpen pelan tiga kali.

"Mau ku buatkan kopi?atau kau ingin makan siang apa biar aku pesankan?"

"Aku ingin tidur sebentar, dua puluh menit lagi boleh kamu bangunkan aku" Ucap Stefan "oh ya kalo kamu mau pesan makanan di Lullaby hotel, pesankan satu untukku yang sama denganmu saja".

" Okey.. Aku keluar dulu kalo begitu"sahut Fadly yang di jawab gumaman tidak jelas dari Stefan.

Ia keluar dari kantor Stefan dan mendekati Sekretaris CEO, Sandra.

"San, Pak Stefan akan beristirahat sebentar. Tolong jangan biarkan siapapun masuk ya.. Dia mau tidur sebentar katanya".

" Baik, pak"

"Okey, aku pergi dulu" Pamitnya.

Stefan tertidur sebentar hanya dua puluh menit saja di sofa kantornya. Begitu ia bangun, badannya sudah terasa segar kembali.

Ia memeriksa ponsel nya dan disana banyak panggilan tidak terjawab dari Nenek Agatha.

Stefan langsung menelepon balik sebelum neneknya akan bernyanyi tujuh hari tujuh malam kepadanya.

"Halo"

"Anak nakal, kenapa kau tidak mengangkat telepon dariku?"

Stefan menjauhkan sedikit ponselnya dari telinganya saat suara neneknya melengking terdengar.

"Tadi aku baru meeting, nek"jawab Stefan sopan sambil mulai mengambil map berkas yang di taruh Fadly tadi sebelum ia tidur.

" Ada apa nenek meneleponku siang siang begini?"

"Gimana pernikahan kalian?"

"Pernikahan kami baik baik saja, nek"

"Bukan itu!! Yang aku tanyakan bukan itu" Sahut neneknya dari seberang membuat dahi Stefan mengerut.

Bingung!! Mau apalagi sih neneknya ini? Batin Stefan bingung.

"Maksud nenek, gimana malam malam pernikahan kalian? Apakah seru?"

"Kami tidur seperti biasanya, nek, tidak ada masalah "

"ASTAGAAAA!!! Bukan ituuuu!" Teriak sang nenek dengan kesal.

Heran cucu pertamanya yang jenius ini bisa bisa jadi tolol seketika!.

"Apa sih maksud nenek? Aku nggak ngerti deh, nek" Sahut Stefan "aku lagi sibuk, nek, pekerjaanku masih banyak yang harus aku kerjakan. Aku tutup teleponnya dulu!"

"Berani kamu menutup teleponku, akan aku coret kamu dari nama cucu cucuku!" Ancam nenek Agatha lagi.

"Lalu apa maksud nenek? Stefan nggak ngerti beneran.. "

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang