Stefan pulang ke apartemen pukul sebelas malam,ia langsung masuk ke kamar.Lampu kamar sudah temaram tanda Andrea sudah tidur.
Ia melepas kemeja dan dasinya lalu berjalan ke kamar mandi.Ia tidak mau mencium atau menyentuh Andrea kalo belum mandi.
Stefan menyalakan shower air dingin dan segera mandi.Ia ingin memeluk istrinya tanpa menularkan bakteri dari kantor.
Sehabis mandi,Stefan langsung mengeringkan rambutnya dan masuk ke selimut bersama istrinya.Ia memeluk tubuh istrinya.
Andrea yang merasa tubuhnya di tarik dan di peluk membuka mata sedikit dan tersenyum melihat wajah suaminya di dekatnya.
"Udah pulang?"tanyanya sambil memeluk leher suaminya
"Iya baru saja pulang,tadi ada rapat penting di kantor"jawab Stefan sambil memeluk istrinya.
"Udah makan,mas?mau aku hangatkan makanan?"tanya Andrea sambil menjauhkan wajah dari dada Stefan.
"Ngga usah,sayang,bobo lagi aja kamu capek kan seharian ini?"
Andrea menyurukkan wajahnya ke dada suaminya "makasi ya mas"
"Untuk?"
"Perhatian kamu kepada keluarga aku"jawab Andrea sambil mendongakkan kepalanya memandang suaminya.
"Iya sayang.."
"Mas.."
"Aku takut"
Stefan memandang Andrea dengan dahi mengernyit "takut apa?"
"Aku takut tidak bisa menjadi istri yang baik untukmu"jawab Andrea
"Udah kamu tidur lagi aja..kamu ngiggau kok omongannya ngelantur gitu"sahut Stefan sambil kembali memeluk tubuh istrinya.
"Mas,aku ngomong serius ini"tukas Andrea sambil mendorong dada Stefan menjauh.Ia langsung bangkit dari tidurnya dan berganti posisi menjadi duduk di atas ranjang membelakangi tubuh suaminya.
Stefan memandang Andrea sebentar lalu ia bangkit dari tidurnya.
"Kamu kenapa?"
"Aku takut aja aku nggak bisa jadi istri terbaik kamu,mas"
"Iyaa aku tahu tapi kenapa kok ngomong kayak gitu?"tanya Stefan lembut "hadap sini dong!masa suaminya di punggungi gitu"
Andrea membalik tubuhnya dan memandang Stefan dengan sedih "tadi waktu mau tidur aku berpikir selama ini aku belum bisa menjadi istri yang baik buatmu bahkan selama ini kamu lah yang selalu memberikan yang terbaik untuk aku dan kakak tapi aku...aku belum bisa memberikan apapun padamu termasuk anak"
Stefan terbatuk mendengar ucapan istrinya itu,ia ingin tertawa tapi melihat wajah Andrea yang serius ia menahan ketawanya.
"Tuh kan..."sungut Andrea sambil cemberut "kamu mau ketawa!!"
Stefan tersenyum dan membalikkan tubuh istrinya kepadanya "sayang,kamu lagi PMS apa gimana sih?kok ngga ada ujan ngga ada angin ngomong kayak begitu!"
"Emang gimana menilai istri itu sudah jadi yang terbaik atau belum?"tanya Stefan lembut
"Ya aku ngga tahu tapi aku merasa aku belum bisa jadi yang terbaik untuk kamu saja"sahut Andrea
"Loh yang jadi suaminya siapa?aku atau kamu??"Stefan balas bertanya sambil membelai lembut pipi istrinya.
"Tauk ah"
"Sini deh...aku peluk lagi biar kamu agak tenang"ucap Stefan sambil menarik tangan istrinya supaya mendekat ke tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Kawin
Romansa"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengkaran kakaknya membuat Andrea memilih untuk menerima tawaran menikahi cucu sulungnya orang yang sudah ia tolong. Tidak ia sangka yang akan ia...