Part 98

3.6K 300 40
                                    

Andrea begitu bahagia saat menerima bayi mungil itu di pelukannya saat di antar oleh suster.

"Ibu bisa menyusui perlahan"ujar suster itu saat menyerahkan bayi mungil itu di pelukan sang ibu.

Stefan membantu menata bantal di pangkuan Andrea supaya bayi mereka bisa menyusu dengan nyaman.

"Sa-saya boleh menyusui anak saya,Suster?"

"Iya boleh,Ibu"jawab suster itu sambil tersenyum dan membiarkan ibu muda itu membuka kancing bajunya dan mengeluarkan payudaranya.

Andrea mengarahkan pucuk dadanya yang membesar sejak ia melahirkan kemarin itu ke bibir mungil putranya.

Bayi laki laki itu membuka mulutnya mencari sumber air kehidupan yang baru pertama kali ia rasakan langsung dari ibunya.

Akhirnya dengan sedikit usaha,Andrea berhasil memasukkan pucuk dadanya ke mulut kecil putranya dan membiarkan putranya menyusu dengan perlahan.

Andrea sedikit meringis nyeri merasakan pucuk dadanya yang begitu sensitif bergesekan dengan permukaan lidah kasar milik putranya tapi melihat bagaimana putra nya begitu manis menyusu padanya sambil berpegangan pada bajunya membuatnya tersenyum.

Suara decapan lidah bayi mungil itu seketika membuat hatinya membuncah dengan perasaan bahagia.

Sekarang ia sudah menjadi seorang wanita yang utuh,menjadi seorang istri juga seorang Ibu.Alangkah bahagia rasanya mendekap tubuh mungil yang begitu lembut di tangannya setelah hampir kehilangannya kemarin itu.

"Baik,kami pamit undur diri ya,Bu"pamit suster itu sambil tersenyum setelah memberi arahan kepada Andrea langkah langkah setelah menyusui bayi itu untuk pertama kalinya.

"Terima kasih,Suster"ucap Stefan dan Andrea bersamaan lalu suster itu segera keluar dari ruangan Andrea dan memberikan waktu untuk keluarga kecil itu yang baru saja bisa bersama dengan putra mereka.

Stefan duduk di dekat Andrea sambil mengusap lembut tangan bayinya.

"Dia manis sekali ya,mas,ganteng seperti kamu"bisik Andrea sambil mendongak ke suaminya yang tersenyum menatapnya.

Tangan Stefan terulur mengusap pipi Andrea dengan penuh kasih sayang lalu ia menyeka air mata istrinya.

"Lho kok nangis?"

"Aku bahagia,Mas,bisa memiliki bayi semanis ini,rasanya seperti bermimpi bahkan saat aku mengetahui bahwa aku menjadi istrimu.Aku sungguh sungguh tidak menyangka" jawab Andrea bergetar sambil berlinang air mata "terima kasih ya,Mas,sudah mau menikah denganku dan memberi aku anak setampan ini".

Stefan tersenyum mendengar ucapan Andrea lalu ia mencondongkan tubuhnya dan mencium dahi istrinya.

"Akulah yang lebih bahagia bisa mengenalmu dan menjadikanmu istriku lalu mendapat anak semanis ini,Sayang,akulah pria beruntung itu."

Andrea tersenyum dan menundukkan matanya di ikuti Stefan memperhatikan putra mereka yang masih menyusu dengan kuatnya.

"Dia menyusunya kuat banget ya gak mau berhenti berhenti persis kayak Mas ya kalau udah menyusu rasanya susah berhenti.Emang payudara kamu secandu itu,An bikin ketagihan"ucap Stefan vulgar yang langsung mendapat pelototan mata dari Andrea.

"Mas,omongannya tu lo.."sungut Andrea sambil merona merah wajahnya.

Bayi mereka memandang Andrea sambil mengerjapkan matanya yang mungil.

"Haii anak mama,ini mama kamu,Sayang"ucap Andrea sambil tersenyum memandang anaknya.

"Haus ya,Sayang?"tanyanya lagi sambil mengulurkan telunjuknya yang langsung di genggam jari jari mungil khas bayi milik anaknya.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang