Mata Andrea yang membulat sempurna menatap mata Stefan beberapa menit.
Otaknya seakan lumpuh, tapi kemudian ia tersadar matanya mengerjap dan ia segera mendorong tubuh suaminya yang sedang menindih tubuhnya.
Posisi mereka sangat intim, jika ada orang lain yang melihat mereka pasti mengira kalo Stefan dan Andrea sedang melakukan hal hal intim menilik dari posisi mereka.
Andrea di bawah dan Stefan di atas tubuh Andrea. Menindih tubuh Andrea dan bibir mereka berciuman eh ralat hanya menempel erat.
Andrea spontan mendorong tubuh Stefan hingga Stefan terjatuh ke samping.
"Aduhh" Rintih Stefan saat pantatnya sukses mencium lantai granit yang keras.
"Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan ya!" Tukas Andrea kesal.
Ia segera bangkit berdiri dan langsung melap bibirnya dengan kasar.
Ciuman pertamanya di ambil oleh Stefan! Kurang ajar sekali! Makinya ya walaupun Stefan pun tidak sengaja tapi hati Andrea jadi kesal.
Stefan pun tidak terima di katain ambil kesempatan dalam kesempitan!!
Cih,, kesempatan apaan?
"Kesempatan apa maksudmu?? Tadi kan kamu liat kalo saya terjatuh" Ucap Stefan dingin sambil berjalan masuk ke dalam kamar lalu ia menutup pintu kamar dengan sedikit keras.
Andrea pun ikut masuk ke dalam kamar, ia jadi tidak mood membuat jus buah.
Di dalam kamar Stefan menyalakan mesin pendingin ruangan dari merk terkenal itu dan kemudian ia masuk ke dalam kamar mandi.
Ia mencuci mukanya lalu ia bercermin kemudian tanpa sadar tangannya membelai bibirnya sendiri.
Lembut, hangat dan kenyal! Apakah itu bibir perempuan?? Seperti itukah rasanya?
Stefan membelai bibirnya yang masih membekas kehangatan bibir Andrea walau hanya menempel sebentar.
Astaga!! Apa apaan ini?? Kenapa pikirannya jadi melantur kemana mana?!sejak kapan ia membiarkan orang lain menjamah tubuhnya?
Stefan langsung menggosok wajahnya dengan sedikit kasar lalu ia segera keluar dari kamar mandi dan merebahkan dirinya.
Sore harinya, Andrea sudah menyiapkan berbagai makanan yang ia masak sendiri untuk ia bawa ke rumah kakaknya.
Ia menoleh ke pintu kamar Stefan yang masih tertutup rapat. Ia berdecak malas tapi tak urung ia berjalan mengetuk pintu kamar suaminya.
Tak ada sahutan..
Andrea terus mengetuk dan tak lama wajah Stefan khas bangun tidur dengan rambut berantakan terlihat.
"Mandi gih udah sore, kita mau ketemu kakakku" Ujar Andrea
"Beri aku waktu sepuluh menit"
Lalu pintu kembali tertutup rapat.
Stefan dan Andrea pergi ke rumah kakaknya Andrea. Stefan emang sangat pandai mengemudi, ia sangat ganteng hari ini.
Kaos hitam polos di lengkapi dengan kemeja yang tidak di kancingkan lalu memakai celana jeans yang sangat pas membungkus kaki panjangnya.
Stefan yang irit bicara itu hanya mengemudi dalam diam, ia masih sedikit teringat dengan ciuman mendadak mereka.
Sejak dulu Stefan emang sangat tertutup, ia tidak pernah dekat dengan wanita apalagi setelah ia bekerja.
Semua waktunya ia curahkan untuk pekerjaan sampai perusahaan keluarganya bisa mencapai prestasi seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Kawin
Romance"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengkaran kakaknya membuat Andrea memilih untuk menerima tawaran menikahi cucu sulungnya orang yang sudah ia tolong. Tidak ia sangka yang akan ia...