Part 118

2.8K 222 15
                                    

" Kak, udah di jemput kak Dimas tuh!"  bisik Andrea yang sudah melihat sosok pengacara muda teman suaminya itu memasuki restoran mereka.

Briana yang sedang menghitung orderan, berhenti sejenak, mendongakkan kepala mencari dimana sosok pria yang di maksud adeknya itu dan tersenyum begitu mereka bertatapan.

" Ciyeee..." Goda Luana dan Andrea bersamaan ketika memergoki Briana dan Dimas saling melemparkan senyuman manis membuat Briana segera menunduk kembali sambil tersipu malu.

" Hai, Kak." Sapa Andrea saat Dimas berjalan mendekat.

" Hai, An,," balas Dimas sambil tersenyum menyapa lalu ia menoleh ke Luana. " Hai, Lu.."

" Hai, Kak." Balas Luana

" Mau jemput kakakku ya, Kak?" Tanya Andrea menggoda Dimas yang kini berdiri tepat di depan meja tempat Briana sedang menghitung orderan.

" Iya, mau keluar sebentar, An.Boleh kan, An, Lu?"

" Boleehhhhh" jawab Andrea dan Luana kompak sambil menahan tawa membuat Briana tambah malu.

" Keluar lama juga tidak masalah kok, Ka. Iya kan, Andrea?" Timpal Luana sambil tertawa menyenggol Andrea.

" Iyaa, Kak. Di ajak keluar lama juga boleh loh kakakku asal di anterin pulang dengan selamat sampai ke rumah saja."

Dimas cuma tersenyum, " tentu saja, aku akan antar kakakmu pulang dengan selamat sampai ke rumah."

" Udah,Kak, kakak siap-siap dulu gih sana. Nanti biarin ini aku urusin..."

Belum juga selesai ucapan Andrea, dari belakang, Alvin sudah lari memeluk kaki Dimas.

" Hallo, Apin." Dimas memegang kedua pipi Alvin yang sedang mendongak sambil memeluk kakinya.

" Kita mau belangkat cekalang, Pa?"

" Iyaa, sebentar tunggu mama dulu ya." Ucap Dimas sambil membelai kepala Alvin, tersenyum manis kepada anak itu yang sedang memandangnya.

" Kak. alumi ikut, Pa?"

" Iya, itu ada di dalam mobil, Alvin mau ke mobil dulu?"

Alvin mengangguk, Dimas menggandeng tangannya menuju mobil dan membuka pintu mobil, menunggu Alvin masuk dan menutupnya kembali.

Sementara di toko, Andrea dan Luana tersenyum sambil senggol-senggolan tangan menggoda Briana.

" Ihh..kok udah papa lo ka manggilnya si Alvin itu." Goda Andrea sambil menyenggol tangan kakaknya. " Udah pesat ya perkembangan hubungan kalian ya, kak?"

" Apa sih, dekk.." tukas Briana sambil tersipu-sipu, ia tidak berani mengangkat wajahnya. Duh, kenapa sih Alvin pake panggil Dimas papa segala di depan Andrea dan Luana?

" Dek, masih lama? Mas bantuin?" bisik Dimas sambil mendekati Briana setelah memastikan kedua anak mereka aman di dalam mobil.

" Bentar lagi, Mas..."

" Udah kok, kak, Kakak udah selesai, udah tinggal aja,Kak!" tukas Andrea sambil menarik tangan Briana untuk segera menyudahi pekerjaannya lalu ia mendorong kakaknya masuk ke dalam ruangan kantor untuk mengambil tas nya.

" Udah, itu nanti biar aku aja yang kerjain, kakak buruan pergi ama kak Dimas. Kasian itu anak-anak di dalam mobil." Ucap Andrea sambil mengambilkan tas milik kakaknya. " Dompet kakak udah di bawa? Ponsel? Tissue basah?"

" Udah,dek."

" Mau kemana, Ka?" tanya Andrea

" Mau di ajak mas Dimas ke Puncak, dek." Jawab Briana,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang