Ardi tengkurap di atas ranjangnya.
" Ayo buruan!! Tunggu apalagi?"
Asih berjalan mendekati tempat tidur dan duduk di tepi ranjang tapi kemudian Ardi bangkit dan berjalan menutup pintu kamarnya. Ardi menguncinya diam diam dan melemparkan kuncinya ke lipatan kursi sofa. Ia melakukannya dengan cepat tanpa sepengetahuan Asih.
Ia berjalan mendekati Asih dan langsung berbaring tengkurap. Ia sudah tidak sabar merasakan lembut tangan gadis muda itu.
Asih menuang minyak ke punggung Ardi dan mulai mengusapnya perlahan.
" Ssshhhh enak, Asih." Ardi menggeram pelan dan memejamkan matanya merasakan tangan Asih mengurut punggungnya yang lebar.
Asih mengurut punggung Ardi dari atas ke bawah dengan kuat, tangannya yang mungil menekan kulit punggung Ardi dengan lembut membuat Ardi menggeram pelan.
" Tuan, saya boleh naikkan sarung tuan ke atas? Saya mau pijit kaki tuan."
" Ssshh bo-boleh, Asih!! Buka saja, saya milikmu malam ini." Sahut Ardi dengan suara berat.
Asih diam saja tidak menanggapi ucapan majikannya itu, ia menyingkapkan sarung Ardi ke atas dan mulai menuang minyak Zaitun ke betis Ardi yang kokoh itu.
Asih mengurut betis Ardi dari atas ke bawah membuat Nafas Ardi makin berat.
" Sih, naik sedikit lagi urutnya." Perintah Ardi dengan suara serak sarat menahan hasratnya.
Asih menuruti ucapan tuan nya, ia mengurut ke paha
" Naik lagi!"
" Naik lagi, Asihh!" Bentak Ardi. Sebentar lagi jari Asih akan menyentuh miliknya.
" Ta..tapi, tuan nanti tangan saya nyenggol itunya tuan.."
" Naik lagi!! Jangan membantah!"
" Ba-baik,tuan.." Asih dengan takut takut mengurut makin ke atas.
" Putar ke paha bagian dalam, Asih!"
Asih mengurut paha bagian dalam milik Ardi dan beberapa kali menyentuh sesuatu yang memiliki bulu bulu kasar di sana yang menyebabkan Ardi memejamkan matanya.
" Ssshh...enak, Asih, urut makin ke dalam sihhh..dekat selaangkangan aku!"
" Ta-tapi,tuan.."
" Jangan banyak membantah atau kamu mau saya pecat!"
" I-iya,tuan!"
" Buka saja sarung saya daripada ribet!" Perintah Ardi sambil memejamkan mata. " Kamu duduk di tengah tengah kaki saya jadi kamu bisa enak ngurutnya!"
" Ba-baik,tuann!"
Asih naik ke tempat tidur dan duduk di sela sela kaki Ardi yang terbuka dan menyingkap sarung Ardi makin ke atas dan alangkah kagetnya ia melihat pantat Ardi terpampang di depan matanya.
" Tu-tuan ngga pa- pakai celana?"
" Jangan banyak cerewet lakuin aja tugas kamu!"
" Tapi.."
" Cepat, Asihh!!!"
" Ba-baik,tuan."
Asih mulai mengurut sampai ke selangkangan Ardi, ia menggigit bibirnya saat beberapa kali ia menyentuh dua telor yang menggantung disana.
Ardi terus menggeram merasakan nikmatnya elusan dan senggolan tangan Asih di miliknya
" Pant*tku juga kamu urut!"
" I-iya,tuan."
Asih mengurut pantat bagian belakang Ardi dengan perasaan malu.Lalu Ardi membalik tubuhnya tiba tiba dan keperkasaannya yang tegak mengacung berada tepat di depan mata Asih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Kawin
Romansa"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengkaran kakaknya membuat Andrea memilih untuk menerima tawaran menikahi cucu sulungnya orang yang sudah ia tolong. Tidak ia sangka yang akan ia...