Part 60

4.5K 318 23
                                    

Briana sedang bersiap untuk menghadiri sidang perceraiannya di dampingi dengan pak Dimas dan Andrea.Alvin di titipkan ke Luana yang dengan senang hati menjaga anak laki laki kecil yang manis itu.

"Kakak jangan takut ya dengan mas Ardi,dia tidak akan bisa menyakiti kakak"ucap Andrea melihat wajah tegang kakaknya.

Briana menoleh dan menggenggam tangan Andrea kuat kuat.Ia mengangguk dengan penuh keyakinan.

"Iyaa,dek"sahut Briana tapi tak urung tangannya menjadi gemetaran karena sifat suaminya yang temperamen yang suka main tangan lama kelamaan menumbuhkan trauma di psikis Briana.

Dimas menatap wanita yang menjadi kliennya itu dengan rasa iba,di usianya yang masih 32 tahun harus menjadi janda karena suaminya berselingkuh dan ingin menipu istrinya sendiri.

Padahal kalo melihat Briana,ia cukup cantik walau agak gendut dan tidak terawat tapi kalo mendengar cerita dari Briana.Mana bisa dia merawat diri kalo jatah uang bulanan yang di beri suaminya cenderung kurang untuk kebutuhan rumah tangga sampai ia harus di bantu oleh adiknya.

Dasar pria itu tidak bersyukur memiliki istri sebaik dan selembut Briana!batin Dimas sedikit kesal.

"Wow...wow..jandaku berani sekali kamu menghadiri sidang perceraian kita??bukankah sudah kubilang kau tak usah datang supaya perceraian kita cepat selesai?"

Ardi dengan pongahnya berjalan menghampiri Briana.Penampilan Ardi yang perlente benar benar terlihat tidak sebanding dengan Briana yang sederhana.

"Kenapa kakakku tidak boleh datang?kau ingin menguasai semuanya sendirian?"balas Andrea sambil berdiri di depan kakaknya.

Ardi dan adik adiknya tertawa geli mendengar ucapan Andrea.

"Heh..kalian itu keluarga parasit!!benalu!!kalian hanya menikmati hasil kerja keras kakakku,kalian tidak berhak meminta apapun kepada kakakku!"sahut adiknya Ardi sambil tertawa dengan sombongnya.

Andrea tertawa geli melihat sikap sombong adiknya Ardi yang menghina mereka.

"Emang ya..keluarga kaya seperti kalian tidak punya kaca.Apa perlu aku kirim kaca ke rumah kalian yang megah itu??yang berdiri dengan uang sumbangan dari kakakku?"

"Kau!!!"wajah Ardi langsung mengeras dan tawa mereka berhenti.Ardi menuding wajah Andrea dengan kasar .

"Kenapa?kau mau memukul aku sama seperti kau memukuli kakakku?Dasar banci!!laki laki pengecut beraninya sama istri sendiri cuihhh..."

Ardi sudah mengepalkan tangan ingin memukul Andrea tapi dia ingat bagaimana Andrea menghajarnya tempo hari,nyalinya langsung ciut.

Sehabis sidang ini dia akan pergi ke rumah Arum,ia ingin melamar Arum secepatnya jadi ia tidak mungkin membiarkan wajahnya yang ganteng jadi lebam gara gara Andrea.

Ardi mengubah wajahnya menjadi tersenyum masam lalu ia berjalan melewati Andrea dan Briana.

"Udah,dek"ucap Briana sambil menarik tubuh adiknya supaya duduk.

Dimas yang melihat kejadian tadi jadi sedikit tertawa dalam hati.Gila juga ni istri si Stefan,cantik cantik galak bener sampai si cowok jadi ciut nyalinya!batinnya geli.

"Tenang aja kak...kalo dia berani main tangan sama kakak,aku hajar hari ini juga kalo perlu dia tinggal pilih mau masuk rumah sakit atau masuk liang kubur!!adiknya lo semua maju keroyokan aku masih bisa ngatasi mereka!"

Briana tertawa lalu mengelus dada adiknya "sabar...sabar..ingat kamu cewek!!kakak ngga mau ya habis sidang perceraian ini,kakak harus ngeliat kamu di sidang gara gara nggebukin orang!"

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang