Part 72

3.9K 219 10
                                    

"Kenapa wajah kamu jelek gitu?"tanya Stefan sehabis keluar dari kamar mandi.Ia berjalan ke walk in closet ruangan yang ada di samping kamar mandi guna mengambil pakaian karena seperti biasa ia hanya melilitkan handuk di pinggangnya.

"Kakak mau pindah rumah"

Stefan keluar sudah memakai piama tidur,ia naik ke ranjang di sebelah Andrea.Ia mencium pipi istrinya

"Pindah kemana?"

"Ngga tau katanya kakak mau pindah soalnya dia sungkan ama mas"

Alis Stefan mengernyit "sungkan denganku?aku ngga pernah ngomong gimana gimana kok ama kakak lagian aku pulang malem banget dan selalu ada kamu di rumah"

"Iya tapi kata kakak,dia ga enak mengganggu rumah tangga kita"ucap Andrea "Mas!!aku masih cerita kok..."

Andrea membentak suaminya pelan saat Stefan mengecupi leher dan pundaknya.Ia menyingkap baju tidur Andrea sampai bahunya terekspose sempurna.

Stefan tertawa melihat istrinya kesal padanya lalu ia duduk di samping Andrea "terus kakak mau pindah kemana?"

"Katanya dia mau cari apartemen atau rumah kecil kecil an yang biaya nya murah,dia mau buka usaha warung kecil kecil an"

"Kenapa engga memperluas aja kedai ayam goreng kamu daripada buka warung kecil kecil an?"

Mata Andrea membesar "maksud mas?"tanyanya

"Iya kenapa kalian ngga mau memperbesar kedai ayam goreng itu di tambahi menu yang lain?kita tinggal cari tempatnya,ruko atau bagaimana.."

Wajah Andrea berbinar "Iya ya kenapa aku ngga kepikiran itu,besok aku akan ngomong ke Luana dan kakak"sahut Andrea senang,ia mencium pipi Stefan sekilas lalu ia hendak berbaring tidur tapi lengannya di tahan oleh Stefan.

"Eitss...ngga segampang itu!!"

Andrea menoleh ke suaminya dan dahinya mengernyit "ada apa lagi?"

"Untuk ide secemerlang itu imbalannya nggak cuma cium pipi saja dong tentunya"sahut Stefan.

Ia selalu bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun bukan??kalo dia gagal melihat dan memanfaatkan peluang namanya bukan Stefan Anggara Wijaya lagi!!

Mata dan feeling pembisnisnya selalu mampu memanfaatkan peluang dan meraup keuntungan sebesar besarnya sehingga perusahaan Wijaya yang dulu bergerak di satu bidang usaha bisa merambah ke berbagai bidang dan menambah pundi pundi kekayaan keluarganya.

Andrea berdecak kesal melihat otak licik suaminya yang mesum itu.

Stefan langsung merebahkan tubuh istrinya ke ranjang dan langsung mencumbunya mesra membuat Andrea menggelinjang.

"Masss...emang ngga ada lagi yang kamu mau selain ini??"tanya Andrea kesal saat Stefan dengan piawainya melucuti piama tidur Andrea bagian atas sehingga tubuhnya bagian atas dalam waktu singkat sudah polos.

"Ada!aku ingin punya anak empat orang dengan mu"jawab Stefan tanpa mengangkat kepalanya,ia sedang mempermainkan pucuk dada istrinya seperti anak kecil.

"Hah??jangan bercanda,mas!"tukas Andrea sambil mendongakkan kepalanya sambil menggigit bibirnya.Merasakan betapa hangat lidah suaminya di tubuhnya.

Dan dalam waktu singkat,mereka sudah sama sama polos seperti bayi baru lahir di atas ranjang Stefan.

Stefan memandang wajah istrinya dengan mata berkabut saat ia memposisikan diri di tengah tengah tubuh istrinya lalu dengan lembut ia memasuki tubuh istrinya.

Andrea dan Stefan sama sama melenguh saat penyatuan itu terjadi.Betapa sungguh nikmat tubuh Andrea yang di gilai Stefan itu membuat Stefan melayang dengan berjuta sensasi nikmat.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang