Part 75

3.8K 183 6
                                    

"Sayang,tolong ambilin handuk"seru Stefan dari dalam kamar mandi,dia kelupaan bawa handuk.

Andrea bangkit dari sofa di depan televisi dan segera menuju lemari dan mengambil handuk bersih untuk suaminya itu.Ia mengetuk pintu kamar mandi dan ketika sudah terbuka ia mengulurkan handuk bersih itu ke Stefan

"Terima kasih sayang"ucap Stefan sambil menjulurkan kepalanya

Andrea menarik sudut bibirnya sedikit dengan mata menyipit sebentar hanya sebentar dan langsung berubah ke mode galak

"Kebiasaaannn!"

Stefan tergelak dan langsung menutup pintu kamar mandi lagi sebelum ia khilaf dan menarik istrinya masuk kembali ke kamar mandi.

Tak lama Stefan keluar dengan handuk terlilit di pinggangnya,air menetes dari rambut nya yang baru saja selesai ia keramasi.

Ia tersenyum melihat istrinya sedang duduk di sofa dan menonton televisi tapi pandangan matanya kosong ke depan.Ia mengambil baju santai dan memakainya lalu ia segera duduk di samping istrinya .

"Ada masalah apa?"tanya Stefan lembut sambil menyibakkan rambut istrinya ke pinggir dan ia menarik kepala Andrea supaya bersandar di bahunya.

"Mas,tadi kakak ketemu mas Ardi di jalan,dia.."Andrea menghela nafas panjang sebentar lalu ia menceritakan semua cerita yang ia dengar dari kakaknya soal tadi di jalan dengan wajah memerah menahan marah.

Stefan mendengarkan cerita istrinya dengan penuh perhatian,gerak bibir dan wajah Andrea begitu cantik,begitu menggoda dan begitu menggairahkan.

Stefan menggelengkan kepala mengusir gejolak yang hadir dalam dirinya yang menyebabkan salah satu organ tubuh pentingnya segera bereaksi.

Jangan!!jangan sekarang!!batin Stefan menahan dirinya.Bisa marah besar Andrea kalo dia lagi cerita gini aku malah horny!!

"Mas kamu denger aku gak sih?"tanya Andrea kesal saat Stefan malah bergerak gerak dalam diamnya.

"Aku denger lah..."sahut Stefan sambil menaruh bantal di pangkuannya.

"Kamu tau ngga apa yang aku ceritakan?"tanya Andrea lagi sambil memicingkan mata curiga melihat gelagat suaminya.

"Aku dengar kok..tapi kamu maunya aku jawab gimana?kan udah aku jawab bahwa itu karakter si Ardi itu ya kita gak mungkin mengubah karakter seseorang,sayang"ucap Stefan lembut sambil membelai kepala istrinya dengan penuh cinta.

"Iyaa tapi kan..."

"Aku paham maksud mu tapi daripada kita mengurusi mantan kakak iparmu itu mending kita fokus memperbaiki diri di masa depan.Percaya deh semua itu ada waktunya,kita hanya perlu selalu support kakak"ucap Stefan lembut.

"Kita gak perlu membalas perlakuan keluarga si Ardi itu,kita cukup berjuang berusaha lebih keras nanti kalo kakak hidupnya membaik maaf maksudnya ya ekonominya penampilannya maka keluarga mereka itu akan tertampar dengan sendirinya kok"

Andrea terdiam mendengarkan ucapan suaminya itu dan tiba tiba amarah di dalam hatinya perlahan menghilang dan ia bisa kembali berpikir dengan jernih.

Benar juga omongan suami aku ini,ngapain juga aku emosi dan ingin membalas perbuatan mereka??lebih baik kita buktikan saja dengan kehidupan kakak yang lebih baik dan lebih bahagia terlepas dari anaknya yang brengsek itu!pikir Andrea.

Andrea tersenyum manis memandang suaminya dan Stefan langsung mengernyitkan dahinya menghadapi perubahan sikap istrinya itu.

"Kenapa?"

"Kamu tahu ngga,mas,kenapa aku bersyukur memiliki suami kayak kamu?"

"Ya iyalah bersyukur secara suami kamu ini ganteng,gagah,lemah lembut,manis,jago di ranjang,jago muasin kamu,ngalah ama kamu...mana ada hal lain yg buat kamu ngga bersyukur dapat suami kayak aku gini?"sahut Stefan dengan sombongnya yang langsung di hadiahi pukulan di lengannya.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang