Part 110

3K 180 8
                                    

" Nathan udah bobo?" tanya Andrea sambil membuka pintu kamar dan membawa segelas susu jahe untuk suaminya itu.

Stefan yang sedang memeluk anaknya di tempat tidur sambil menepuk pelan pahanya yang gemuk itu mengangguk dan kemudian dengan perlahan ia menggendong Nathan dan menaruhnya di boks dengan hati hati.

Nathan menggeliat kecil saat tubuhnya menyentuh tempat tidur tapi Stefan dengan lembut langsung menepuk pelan paha putranya.

" Ssshhh....sshhh...bobo sayang besok main lagi yaa." Ujarnya lembut.

Andrea tersenyum melihat sikap Stefan yang begitu lembut dan pengertian kepada putra mereka. Ia berjalan menghampiri suaminya dan memeluk perut Stefan dari belakang.

Stefan yang menunduk di tepian boks bayinya tersenyum mendapat pelukan dari istrinya itu.Ia mendekap tangan Andrea yang ada di perutnya lalu ia membalikkan badan memeluk istrinya.

" Bawa apa tadi?" tanya Stefan lembut sambil meletakkan dagunya di kepala Andrea.

" Aku buatin susu jahe buat mas, mau minum sekarang?"

Stefan mengangguk dan Andrea melepaskan diri dari pelukan suaminya. Andrea menggandeng Stefan menjauhi boks Nathan dan mengajaknya duduk di sofa ujung kamar.

Andrea menyodorkan susu jahe itu ke suaminya yang langsung menerimanya dan meminumnya.

" Gimana, mas?" tanya Andrea mendekat ke suaminya " enak ngga?"

" Enak kok, hangat di perut."jawab Stefan sambil meletakkan gelas yang sudah separuh tandas isinya itu  di meja. Ia menepuk pahanya pelan meminta Andrea duduk di pangkuannya.

" Kamu gimana kabarnya selama seminggu aku pergi?" tanya Stefan sambil menyurukkan kepalanya di dada Andrea yang bau ASI.

" Baik kok, ngga ada masalah kecuali anakmu yang rewel kalau ngga ngeliat wajah mas. Sampai ia tidur aku selimutin baju mas sampe dua biji, jorok banget kan?" Andrea melaporkan kelakuan anaknya itu kepada suaminya yang cuma tertawa.

" Dulu waktu kamu mengandung dia di awal awal ingat gak? Aku yang mengalami mual dan muntah hebat sampai beberapa bulan mungkin itu menandakan dia dekat banget sama Mas. Lagian Nathan memang sangat aku harapkan kehadirannya di rahim kamu. " Jawab Stefan sambil menatap mata istrinya.

" Kamu ngga tahu kan setiap kita selesai bercinta, kamu tertidur dan aku yang akan mengusap perut kamu dan berdoa supaya benih yang aku semprotkan di rahim kamu bisa menjadi anak secepat mungkin."

" Kenapa emangnya,mas? Kita waktu itu masih baru saja menjalani hubungan suami istri kan?"

Stefan mengangguk " mas berharap jika suatu saat nanti kamu mengetahui identitas mas yang sesungguhnya setidaknya jika kamu mengandung, kamu akan berpikir dua kali untuk meninggalkan Mas."

Andrea tertawa, ia memeluk Suaminya dengan erat " kamu takut kehilangan aku apa gimana sih? Apa karena aku terlalu cantik yah?".

Stefan tertawa sambil mencium pipi Andrea dengan gemas.

" Soalnya gak ada di luar sana perempuan yang keras kepala seperti kamu! Ngeselin sekaligus ngangenin!"

" Enak aja ngatain aku keras kepala, mas juga keras kepala kok!" Sahut Andrea nggak mau kalah.

Stefan tertawa sambil mencubit pipi Andrea dengan gemas. Lalu ia teringat sesuatu yang ia taruh di dalam kopernya.

" Sayang, tolong bongkar koper mas dong! Mas mau ambil sesuatu dari sana, tolong ambilin sayang!"

Andrea bangkit dari pangkuan Stefan dan mengambil koper Stefan yang ada di pojok ruangan. Andrea membuka koper itu dan mengeluarkan pakaian kotor yang sudah di masukkan Stefan ke dalam tas khusus pakaian kotor.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang