Part 94

4.1K 305 22
                                    

Stefan dengan perlahan berjalan menghampiri ibu dari Julian Barata yang sedang menggenggam tangan istrinya.

"Selamat malam,tante Angela"sapanya sopan membuat nyonya Barata menoleh dan tersenyum memandang pria yang seumuran dengan putra sulungnya.

"Selamat malam,Stefan,tante di beritahu oleh Julian bahwa istri kamu mengalami kecelakaan dan di rawat disini"sahut Ibu Angela "maafkan tante udah lancang masuk kemari".

Stefan tersenyum "tidak apa apa,tante,Stefan malah bahagia tante khusus mau datang kemari mau menjenguk istri saya".

Ibu Angela tersenyum lalu menoleh ke putrinya yang berdiri di dekat pintu masuk samping Fadly.

"Aurelia"

"Iya,Ma"Aurelia maju sambil membawa parcel buahnya dan ia menyerahkan ke Stefan dengan canggung.

"Kak,ini ada sedikit barang dari kakak Julian buat kak Andrea".

"Terima kasih,Aurelia"sahut Stefan sambil menerima buah itu dan meletakannya di meja dekat tempat tidur.

"Oh ya kenalkan ini kakak ipar saya,tante,kakak dari istri saya"ucap Stefan memperkenalkan tante Angela kepada Briana "dan ini sahabat istri saya,Luana".

Tante Angela tersenyum ramah sambil mengulurkan tangannya menjabat tangan Briana dan Luana.

"Saya berhutang banyak pada adikmu itu karena dua kali sudah menyelamatkan putri saya yang nakal ini dari kecelakaan"ucap mama Aurelia sambil tersenyum memandang Briana.

Fadly tersenyum melihat Aurelia.Baru kali ini ia melihat gadis muda itu lebih dekat,melihat wajahnya yang memang cantik itu dari dekat.

Stefan mempersilahkan Ibu Aurelia duduk di sofa bersama Briana sementara Fadly menemani Aurelia.

"Stefan,maaf kalau tante lancang bicara begini padamu dan kepada Briana.Tante sudah memikirkannya berhari hari sejak tante bertemu dengan istrimu malam itu"

Stefan mengerutkan dahinya.Bingung menatap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah memasuki kepala lima itu dan wajah yang hampir mirip dengan istrinya.

"Memikirkan apa,tante?"

"Tante merasa..bahwa istri kamu mirip dengan seseorang yang begitu dekat dengan tante berpuluh tahun yang lalu apalagi setelah melihat tanda lahir di lengan sebelah kanan istri kamu".

Tante Angela menghela nafas sesaat lalu kembali menatap mata hitam Stefan "istrimu memiliki tanda lahir yang sama dengan putri tante yang hilang 25 tahun yang lalu".

Semua orang di ruangan itu serentak membulatkan matanya mendengar ucapan Ibu dari Julian ini.

"Ka..karena itu tante ingin sekali meminta sampel rambut istrimu untuk tante tes DNA apalagi golongan darahnya yang persis sama dengan milik Julian".

Stefan menoleh memandanh Briana,ia harus bertanya pendapat Briana soal ini sebab Andrea adalah adiknya.

Ibu Angela memahami pemikiran Stefan,ia berdiri memandang Briana.

"Saya mohon,nak,ijinkan saya membuktikan feeling saya sebagai seorang ibu walaupun mungkin ini hanya pemikiran saya saja karena Andrea adalah adikmu..."

Briana memandang wanita kaya di hadapannya ini lalu beralih kepada adiknya yang saat ini masih terbaring di atas tempat tidur rumah sakit.

Andrea adalah adiknya bukan?wanita itu adalah gadis kecilnya yang selalu mengekor dan mengikuti kemanapun dia pergi bukan?gadis kecil yang selalu menyayanginya sejak ia masih kecil dulu sampai sekarang bukan?tapi Andrea juga perlu mengetahui asal usulnya biar tidak ada seorangpun yang merendahkannya bukan?termasuk ibu mertuanya itu.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang