Part 52

5.2K 236 6
                                    


Stefan keluar dari kamar mandi hanya dengan selembar handuk membelit di pinggangnya,dia menggusak rambutnya yang basah dengan handuk kecil.Ia melihat Andrea sedang duduk di pinggir ranjang dan memegang ponsel.

"Sedang komunikasi dengan siapa?"tanya Stefan sambil mendekat ke Andrea lalu ia menyerahkan handuk kecil itu yang langsung di terima oleh Andrea.

Stefan mengambil kursi kecil lalu duduk di depan istrinya sementara Andrea langsung mengerti keinginan suaminya,ia segera meletakkan handphone nya dan menerima handuk kecil itu lalu mulai mengeringkan rambut hitam tebal suaminya itu.

Aroma mint yang menguar dari shampo Stefan tercium di indera penciuman Andrea.Ia sangat senang berada di dekat Stefan dan menghirup aroma mint dan Lavender dari tubuh suaminya itu.

"Lagi chat ama siapa malam malam gini?"tanya Stefan dengan nada sedikit "cemburu" sambil membiarkan istrinya menggosok rambutnya yang basah.

"Sama Luana,ngga usah cemburu gitu"sahut Andrea tenang "aku tahu setiap bersama dengan Suamiku tersayang,aku tidak boleh menghubungi atau memikirkan orang lain kan?"

"Pinter!"jawab Stefan senang

Andrea cuma mencibirkan bibirnya saja melihat keposesifan suaminya itu.Memang Stefan tidak mengucapkan secara gamblang tapi ia juga menerapkan hal sama kepada dirinya sendiri.

Ia memang sibuk bahkan di jam jam kerja ia jarang sekali menghubungi Andrea tapi saat ia berada di rumah atau sedang bersama dengan Andrea di luar jam kerja,Stefan jarang sekali memegang ponsel kalo tidak urusan pekerjaan yang mendesak atau telepon dari keluarganya.

Saat bekerja ia bekerja tapi saat bersama dengan istrinya seluruh waktunya full untuk istrinya dan Andrea merasa spesial mendapat perlakuan seperti itu.

Dia seorang anak pungut yang tidak tahu asal usulnya secara jelas,dan ia juga bukan orang kaya sementara Stefan gagah,ganteng,dan juga memiliki pekerjaan yang baik bisa mencintai dan menyayangi Andrea bahkan juga kakak dan keponakannya secara tulus.

Bukankah dia seharusnya sangat bersyukur kepada Tuhan karena hal itu?

"Sayang..."suara panggilan Stefan yang lembut kembali menarik Andrea ke kehidupan nyata.

Matanya mengerdip pelan dan ia melihat wajah suaminya sedang menatapnya.

"Hmm..apa?"tanya Andrea sambil menaikkan alisnya memandang Suaminya yang sedang menatapnya.

"Mikirin apa?kamu ada masalah hmm?"tanya Stefan sambil meraih tangan Andrea lalu telapak tangan istrinya itu ia taruh di pipinya sambil terus menatap wajah istrinya itu.

"Ada masalah apa?ceritakan padaku,kalo bisa aku akan..."

Andrea menarik tangannya dan ia mendekat memeluk tubuh suaminya.

"Heii..kenapa?"Stefan memeluk istrinya sambil mengusap punggung istrinya dengan sayang.

Andrea menggelengkan kepalanya.

Karena sedang duduk tinggi badan mereka jadi sejajar sehingga Stefan bisa merasakan gelengan kepala istrinya itu.

"Terus kenapa?"

Andrea melepaskan pelukan suaminya lalu ia tersenyum memandang wajah suaminya.Wajah tampan pria itu benar benar halus dan bercahaya bahkan nyamuk pun akan tergelincir kalo hinggap di pipi nya.Pria yang terlihat terlahir dari kalangan Sultan ini menjadi miliknya si upik abu.Apakah dia telah melakukan kebaikan besar di kehidupan sebelumnya??

"Heii..melamun terus"ucap Stefan sambil menyentil dahi istrinya pelan.

Andrea mengaduh dan memegangi dahinya "sakit tohh.."protesnya

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang