Ning nong Ning nong.
Berulang kali, Emilio menekan bel rumah Alby dengan Alby yang masih di dalam gendongannya.
Menunggu beberapa saat, pintu yang di buka oleh asisten rumah tangga membuat Emilio membulatkan matanya sempurna.
"Ibu?!."
Tak di sangka, ibunya yang berangkat pagi pagi sekali untuk bekerja dan jarang bertemu dengannya pun saat ini ada di depannya. dia tahu kalau ibunya adalah seorang asisten rumah tangga, tapi siapa sangka kalau di rumah alby.
Yuli menggelengkan kepalanya membuat Emilio mengerinyitkan dahinya bingung.
Terlihat wajah Ibunya yang agak takut takut untuk menjawab Emilio, dia berulang kali melihat kedalam rumah. Seperti ada yang di khawatirkan oleh wanita paruh baya itu.
Hingga beberapa saat kemudian suara dari dalam kembali terdengar.
"Siapa bik?."
"I-itu nyonya, nak Emilio bawa den Alby."
Berjalan ke arah pintu, wanita itu berdiri di belakang asisten rumah tangga itu. Menatap Alby yang berada di gendongan seorang pria, yang ia pun tidak yakin, ia mengenal pria itu atau tidak.
Mencoba berfikir keras, hingga ia mengingat siapa yang saat ini berada di depannya.
"Kamu, Emilio?."
Emilio tersenyum, ia pun mulai mengangguk. "Iya Tante, Emilio ke sini mau nganter Alby, dia tadi ketiduran, kasian kalau di bangunin."
Rina mengangguk. "Masuk, kamu bisa anter dia ke kamarnya."
Emilio mengangguk, lalu melirik ke arah ibunya, wajah ibunya benar benar seperti menyembunyikan sesuatu.
Berusaha untuk mengerti ibunya, Emilio pun bertindak sesuai yang di inginnya.
"permisi ya Tan."
Rina pun sedikit menepi memberikan Emilio jalan, begitupun Yuli.
Emilio pun mulai masuk, ketika menginjakkan kakinya di sini, memori memori aneh, kembali masuk kedalam otaknya, sehingga dirinya hampir terjatuh karena tidak bisa menahan tubuhnya.
Kepalanya sontak berdenyut nyeri, tetapi masih memaksakan tubuhnya.
Ia mengerti sekarang, apa yang terjadi di rumah ini, alasan Alby menyembunyikan hubungan mereka, dan Tatapan yang tak biasa dari ibu pria itu.
Menaiki tangga ke atas, dimana letak kamar Alby berada, Ia pun melangkahkan kakinya.
Ketika melihat papan nama di depan sana, membuat ia sedikit tergelak.
"TUAN MUDA ALBY"
Betapa narsisnya, siapa sangka Alby memiliki sisi kekanakan seperti ini.
Masuk, ia pun langsung dihadiahi dengan Bau Parfum Alby.
Baunya seperti pria itu sedang memeluknya erat.Berjalan masuk, ia pun merebahkan tubuh Alby ke kasur, tapi tak segampang itu. Alby enggan untuk melepaskan pelukannya, hingga Emilio terpaksa untuk duduk di Ranjang Alby, menahan tubuh pria itu.
"Al."
Mencoba menggoyangkan tubuh Alby, membuat pria itu bangun. Tapi sepertinya itu tidak berhasil, dengan bersandar di kepala ranjang, Emilio pun duduk selonjoran dengan Alby masih duduk di pangkuannya, sembari memeluk nya erat.
Emilio menghela nafas. Melihat tubuh Alby yang tidur sambil duduk itu membuat ia tak nyaman melihatnya.
Mengangkat tubuh Alby, lalu meluruskan kedua kaki pria itu, dan sedikit memposisikan tubuh Alby sedikit ke bawah, dengan tangan pria itu yang saat ini berada di pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]
Teen FictionBagaimana jadinya kalau seorang pihak atas tiba tiba bertransmigrasi kepada tubuh yang biasanya menjadi pihak bawah. Dia Eliot Fransisco, Seme top markotop, yang sangat Ahli dalam ranjang, Tubuh profesional yang maskulin, perut kotak kotak yang sa...