28. TAMAN KOTA

12.7K 1.2K 101
                                    

Cepet banget nembusnya😭
Kalian bener bener nggak kasih Jihan bernafas dulu yaa😆

Tiap hari kek double up Mulu🤣

Aduh aduh🤣
Tapi gpp deh, Jihan juga senang kalian seantusias ini.
hehe..

Nih next chap buat kalian..😚
.
.




Saat ini, Alby berada di sebuah taman, duduk di sebuah kursi seorang diri, pasrah akan hujan yang turun membasahi tubuhnya sembari memeluk tubuhnya erat dengan air mata yang masih mengalir di pelupuk matanya.

Terdiam, ketika sebuah bayangan gelap berdiri di depannya, dengan berangasur angsur, ia mendongak.

Seorang pria dengan pakaian serba hitam, serta helm hitam yang menutupi wajahnya membuat Alby tidak mengenali siapa itu.

"Siapa?."

Tak ada jawaban, pria tersebut masih diam memandangi Alby.
Sehingga akhirnya Tarikan di tangannya membuat Alby tersadar, dengan paksaan ia berdiri menatap pria yang memakai helm itu dengan tajam.

"Apa apaan Lo?!."

Dia semakin erat memegang tangan Alby, Sehingga Alby merasa ada yang aneh saat ini.

Dia tahu, pria yang di depannya ini bukan Emilio, bagaimana pun tertutupnya tubuh Emilio, dia pasti akan mengenali bahwa itu adalah Emilio.

Jadi siapa ini?. Apa dia akan di culik?.
Tapi siapa pria bodoh yang menculik pria dewasa?.

Memberontak, mencoba untuk lepas dari genggaman pria itu, tetapi pegangan pria di hadapannya ini terlalu erat. Sehingga itu mustahil untuk ia lakukan.

"Pulang." Satu kata itu yang terdengar, tetapi dia yakin. Dia tidak mengenal suara yang teredam oleh suara hujan tersebut.

"Lo siapa? Lepasin gue, anjing!."

Karena tidak mendapat respon, Alby pun meremas tangannya kuat dan melayangkan tinjunya.

Bugh.

"Gue bilang lepas, ya lepas!."

sontak tonjokan yang di berikan oleh Alby membuat pegangan itu beneran terlepas.

Sehingga Punggung jari alby terasa kebas di buatnya, terlihat darah yang mengalir dari sana, dan tanpa peduli dan karena tidak merasakan sakit sama sekali, Alby pun masih menatap pria yang memakai helm tersebut dengan datar.

Terlihat ujung mata yang sedikit berdarah, karena tonjokan yang Alby berikan, sehingga Alby masih meremas tangannya kuat, untuk melakukan tonjokan kedua.

"Pergi!."

Ferga yang kepalanya berada di dalam helm sedikit meringis, menatap Alby dalam diam, dari ujung Matanya, ia sedikit meringis, kaca helm yang sudah pecah akibat tonjokan tersebut membuat Ferga menatap Alby leluasa tanpa halangan.

Berbalik, ia pun berlalu pergi dari sana, masuk kedalam mobilnya.

Membuka kasar helm yang terpasang di kepalanya, ia pun mulai mendekatkan handphonenya lagi ke telinganya. dengan sesekali meringis.

"Lo udah dengar kan? Mending Lo sendiri yang jemput!. Kekasih Lo terlalu banteng untuk gue hadapi."

Decakan terdengar dari sebrang sana.

"Lo balik ke Cafe. Gue pinjam mobil Lo. 10 menit gue sampai."

Tut.

Ferga berdecak, melihat ke arah kursi taman yang diduduki alby sebentar, ia menggelengkan kepalanya tak habis fikir.

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang