41. KEPUTUSASAAN ALBY

13.1K 1K 102
                                    

"JALANG SIALAN!."

Melihat ke belakang, dimana preman tersebut sudah lumayan dekat. dengan panik, Alby kembali melangkah kan kakinya, sehingga tanpa sadar langkahnya menuntunya tepat berdiri di depan rumah Emilio.

Melihat ke belakang lagi, dimana preman tersebut masih ada untuk mengejarnya.

TOK TOK TOK! TOK TOK TOK!! TOK TOK TOK!!! TOK TOK TOK!! TOK!!!!

Alby mengetuknya tak sabaran, dengan sesekali melihat ke belakang hingga akhirnya pintu itu terbuka.

Emilio terlihat, dengan pakaian santainya melihatnya dari atas sampai bawah dengan tatapan terkejut.

Lalu melompat kedalam pelukan Emilio dengan ketakutan setengah mati, memeluk Emilio dengan pelukan yang sangat erat.

"Emil... Tolong.... Takut..." Dengan Suara rendah yang teredam pada pelukannya, Alby tak henti hentinya mengatakan hal itu berulang ulang.

Emilio cukup kaget dengan pelukan tiba tiba dari alby, di tambah dengan penampilan acak acakan pria itu, dengan tubuh yang mengigil ketakutan. Keringat dingin yang mengucur di pelipisnya, Emilio menatap Alby bingung.

"Apa yang terjadi?."

Alby menggeleng sembari meremas baju kaos emilio dengan kuat. Sangat takut mengungkapkannya. dengan tubuh yang bergetar hebat, Emilio menepuk nepuk punggung pria itu, mencoba menenangkannya. Hingga pandanganya fokus menatap lurus kedepan. Dimana 4 orang preman sedang berdiri di sana mondar mandir dengan nafas yang ngos ngosan, seketika Emilio menaikkan ujung bibirnya, ia tersenyum miring.

Mengangkat tubuh Alby ala bridal style, membuat dirinya mengerutkan keningnya. Di dalam dekapannya, Alby benar benar terasa ringan. Tidak seperti beberapa saat lalu, pria itu benar benar kehilangan berat badannya.

Alby tak berdaya, dia semakin menenggelamkan wajahnya pada tubuh Emilio. Kaki yang lemas dengan telapak kaki yang sedikit lecet. Emilio Menutup pintu nya dengan kakinya, lalu Berjalan masuk ke arah kamarnya, dengan Alby di dalam gendongannya dengan masih menggigil takut.

Ketika sampai, Emilio membaringkan tubuh Alby di atas ranjang miliknya, ketika ingin melepaskan lingkaran tanganya pada tubuh Alby, pria itu menolak.

Menarik tubuh Emilio kuat, Hingga tanpa sadar Emilio terjatuh, hampir saja menghimpit tubuh Alby. untung saja refleksnya bagus, jadi hal yang tidak di inginkan tidak akan terjadi.

"Hampir aja." Ia bernafas lega, dengan kedua tangan yang menumpu tubuhnya di samping kanan dan kiri dari kepala Alby.

Sehingga tatapan nya bisa senantiasa menatap mata Alby yang tergenang di bawahnya, kelopak mata yang menghitam, bibir Kelu menatap tepat ke arah mata Emilio meminta perlindungan.

"Jangan pergi... Aku mohon, jangan kemana mana." Ia meremas selimut dengan kuat sembari melirik ke sana kemari, melihat hal itu Emilio tersenyum simpul kemudian mengelus puncak kepala Alby., Ia mengangguk.

"Kita bersihkan tubuh Lo dulu, tunggu di sini. Gue siapin."

Alby menggeleng kuat, menatap Emilio penuh permohonan. "Jangan pergi."

Emilio Menghela nafas, kemudian duduk di tepi ranjang menatap Alby yang masih was was melihat ke sekitar, dan jangan lupakan pergelangan tangannya masih di pegang oleh Alby.

"Mau memainkan sebuah game?."

Alby menatap Emilio lekat, "Game? Apa?."

Emilio tersenyum tipis, sepertinya hal itu bisa membuat Alby mengalihkan fikiran nya sebentar, syukurlah kalau Alby tertarik.

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang