35. SIAPA SANGKA, RASKAL.....

12.6K 1K 111
                                    

Suasana kota yang padat, dengan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang membuat Emilio harus bangun lebih awal dan berangkat lebih awal juga.

Karena janjinya dan Raskal saat itu jugalah, dia harus datang pagi pagi untuk memenuhinya.

Baru turun dari angkot yang penuh sesak saat ini, dengan ramahnya Emilio memberikan uang 5rb untuk ongkos pengantarannya.

Ketika ia berbalik, menatap gapura yang menjulang tinggi di depannya, fokusnya langsung melihat ke sudut gerbang, ada seorang pria manis dengan tubuh yang lebih kecil darinya, sedang berdiri menatapnya sembari melambaikan tangannya.l ramah.

Emilio yang melihat hal itu, Membalasnya dengan tersenyum tipis, sedikit bergegas dengan berlari kecil Emilio pun melangkahkan kakinya ke arah sana.

"Lo nunggu gue? Udah berapa lama?."

Ketika melihat Emilio yang saat ini sudah berada di depannya, ia tersenyum. Mendengar pertanyaan Emilio, pria cantik itu itu langsung mengangkat lengannya, melihat ke arah arloji melingkar di sana, kemudian mendongak menatap Emilio.
"Beberapa saat yang lalu, Nggak lama."

Emilio mengangguk mengerti.

Setelah itu pria cantik tersebut Memegang tangan Emilio lembut, menarik tangan Emilio untuk berjalan bersama untuk memulai aktivitas mereka.

Emilio menurut, membiarkan Raskal menarik tangannya. Toh, Tarikannya juga tak sekuat itu untuk membuatnya merasa kesakitan.

"Langsung ke UKS?."

Raskal menganggukkan kepalanya sembari masih melihat ke arah depan.
"Iya, Upacara hari ini akan berlangsung lama, Karena sekarang pembinanya adalah kepala sekolah. jadi.. akan banyak kata yang akan di ucapkan oleh beliau."

Emilio menatap Raskal sembari tersenyum senang.
"Berarti, bersyukur dong guenya nggak panas panas di luar."

Raskal menganggukkan kepalanya.
"Di tambah bisa berduaan sama aku." Sambungnya tersenyum membalikkan kepalanya ke arah Emilio.

Emilio yang mendengar itu tersenyum kikuk, sangat asing baginya untuk mendengar kata kata yang keluar dari mulut pria cantik ini.

Siapa sangka kata kata tersebut akan keluar.

Melihat respon emilio, Raskal kembali melihat ke arah depan, mengajar Emilio pergi dan mempercepat langkah mereka.
"Yuk. Bentar lagi juga bel. Kita harus siap siap dahulu."

Emilio mengangguk, mereka pun berjalan dengan masih di posisi yang sama, dengan Raskal yang menarik Emilio, dengan banyaknya pasang mata yang menatap mereka.

Pandangan cemooh dan mengejek dari beberapa mata di abaikan oleh Raskal dan terus berjalan dengan suka cita.

Seperti yang di katakan sebelumnya, di zaman Yang di tempati oleh Emilio saat ini, adalah zaman yang sangat menentang kaum LGBT.

Hanya beberapa orang yang memiliki pemikiran terbuka.

Sesampainya di ruang UKS, Raskal membuka kunci ruang UKS dan mempersilahkan Emilio masuk.

Melihat sekeliling sembari berjalan dan berakhir duduk di tepi ranjang.

"Gue nggak tau apa apa soal UKS, jadi kalau nanti kinerja gue nggak sesuai yang di harapkan, maklumin aja."

Raskal mengangguk sembari tersenyum. "Ad aku, akan ku bantu." berjalan ke arah Emilio dan memberikan sebuah jas berwarna putih yang menandakan bahwa saat ini mereka berdua adalah petugas UKS.

Emilo menerimanya dengan senang hati, memakainya. Setelah itu Raskal lanjut berjalan ke arah dapur..

Emilio hanya melirik lirik sekitar, mengambil ponselnya melihat panggilan masuk atau pesan masuk dari Alby, tetapi tak ada satupun yang ada di sana membuat ia kembali mengantongi handphonenya.

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang