Menoleh ke arah Emilio. "Apa kamu bisa memanggil orang tua Alby ke sini?. Saya butuh bicara dengan kedua orang tuanya."
Emilio masih diam, menatap Alby tak percaya. Mengabaikan ucapan yang di lontarkan oleh Erik , ia berjalan mendekat.
Ketika sudah dekat, Erik menahan lengan Emilio. "Kamu belum bisa mendekatinya."
Emilio berhenti melangkah, menatap Alby dari jauh, pria yang saat ini sudah mulai tenang itu juga sedang menatapnya, tatapan kosong yang penuh dengan kebingungan.
"Panggilkan Orang tua Alby, saya tunggu di ruangan saya. Dan jangan dekati dia dulu.."
Emilio menatap Erik lemah, kenyataan dimana Alby yang tak me mengenalinya terasa aneh "saya..."
Tersenyum singkat, Erik menepuk punggung Emilio. "Tunggu dia stabil, sebentar saja."
"Suster, tolong bantu Pasien."
"Baik dok."
Tersenyum singkat, Erik mengangguk. "Ikuti saya." Ucapnya singkat melirik Emilio.
Emilio yang masih melihat ke arah Alby, tanpa bisa membantah, ia mengangguk.
Berbalik badan, ia pun mengikuti Erik dari belakang.
Ketika pintu sudah di tutup, Keberadaan sepasang suami istri langsung menyongsong dengan wajah khawatir di wajah mereka.
"Bagaimana keadaan putra saya dok?."
Erik melihat kedua pasutri itu "kebetulan sekali, Sebelum kalian menemui putra kalian, Saya ingin membicarakan Sesuatu.. silahkan ikuti saya."
Riko yang masih senantiasa berada di samping Rina, merangkul pinggang wanita itu lembut dengan tatapan yang masih menatap Emilio tajam.
Emilio yang masih menunduk, dengan perasaan yang kacau dalam hatinya.
Ada yang aneh, dia yakin kalau dia tidak memiliki perasaan sedikit pun kepada Alby.
Tapi sepertinya melihat keadaan alby yang kacau, menatapnya dengan tatapan takut, mata kosong seperti tak hidup, sedikit membuat nya bingung.
Apa Emilio yang asli memanipulasi perasaan tubuh ini lagi?.
Meremas dada sebelah kirinya, tanpa menyadari keberadaan sepasang suami istri di depannya.
"Biar saya yang pergi."
Suara berat yang dingin itu membuat Emilio sadar, mendongakkan kepalanya.
Pasutri yang ia kenal, pria yang masih dengan kewibawaannya dan seorang ibu dengan ekspresi keibuannya.
Ntah kenapa, dirinya yang biasanya selalu menantang tatapan dingin yang di layangkan kepadanya, seketika menciut. Menundukkan kepalanya tak mampu menatap wajah pria itu.
"Baik, Ikuti saya."
Riko mengangguk, sedikit membelai lembut rambut Rina, dan mengikuti Erik di belakang.
Rina yang melihat Emilio yang masih berdiri di depan pintu, menatap pria itu bingung.
"Kamu nggak masuk?."
Emilio mengangkat kepalanya menatap rina dengan tersenyum tipis.
"Tante masuk aja, aku tunggu di sini."
Rina yang masih sedikit bingung menganggukkan kepalanya, lalu berjalan masuk meninggalkan Emilio di belakang.
Cukup lama Emilio menunggu di kursi tunggu di depan rawat inap,. Akhirnya Rina keluar.
"Lio.. jagain Alby bentar ya, Tante mau ke tempat Riko, sepertinya cukup lama ini berlangsung. "
Emilio melirik ke arah Rina sebentar, kemudian menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]
Teen FictionBagaimana jadinya kalau seorang pihak atas tiba tiba bertransmigrasi kepada tubuh yang biasanya menjadi pihak bawah. Dia Eliot Fransisco, Seme top markotop, yang sangat Ahli dalam ranjang, Tubuh profesional yang maskulin, perut kotak kotak yang sa...