49. PENCULIKAN

8.9K 785 93
                                    

Tangan yang terikat di belakang, memaksa tubuhnya yang bersimpuh di lantai dingin, dengan mata yang di tutup paksa oleh sebuah kain membuat Emilio yang berulang Kali berontak pun tak bisa lepas darinya.

"KALIAN SIAPA ANJING?! LEPASIN GUE?!!." Emilio berteriak frustasi, melihat ke sana kemari hanya kegelapan yang bisa dia liat.

Teriakannya tak di gubris sama sekali, suasa senyap yang tak terdengar apa apa membuat Emilio tak yakin, apa ada seseorang di sekitarnya atau tidak.

Dia menyesali keadaanya saat ini, setelah bersiap untuk kembali ke tempat Alby,  dia Langsung di cegah oleh Yuli, ibunya. memintanya untuk membelikan sesuatu di Minimarket.

Maka dengan senang hati ia menurut, tapi ketika ia baru keluar dan berjalan santai dengan menenteng kresek di tangannya, tiba tiba saja mulutnya di bekap kuat membuat ia kesulitan bernafas.

Mencoba berontak, tetapi ia tak bisa melakukan apa apa, tubuhnya tiba tiba lemas dan sampai kehilangan kesadarannya.

Emilio yakin, Dia di Bius.

Hingga ketika ia terbangun, disinilah ia, di tempat yang antah berantah, menutup matanya dengan kain, sehingga ia tak bisa melihat apa apa.

"WOI!! LEPAS ANJING! KALIAN DI SINI KAN!!!."

Masih tak ada jawaban, sampai akhirnya salah satu suara terdengar yang beriringan dengan decitan pintu.

"Selamat datang bos."

Emilio mengerutkan keningnya bingung, "bos??." Apa sekarang dia berurusan dengan sekelompok mafia?.

Tapi dia yakin, dia tak pernah membuat masalah dengan orang seperti itu sebelumnya.

"SIAPA?!."

"Menurut kamu siapa?!." Suara berat yang yang tak asing di telinganya membuat ia terdiam.

"Lakukan!."

Satu perintah yang mampu membuat Emilio Panas dingin, dan benar saja. Beberapa saat kemudian, beberapa tangan mulai menggerayangi tubuhnya membuat dirinya memberontak.

Mengelus punggungnya, mengecup lehernya dengan saliva basah yang tertinggal di sana, bukan hanya di situ, tubuh bagian depannya yang juga di elus, di kecup.. berangsur turun hingga hampir membuka rasleting celana Emilio, membuat ia bergerak spontan, dan menghantam semua orang yang berada di sekelilingnya dengan nafas yang ngos ngosan.

Dia merasa jijik dengan tubuhnya saat ini.

Dan beberapa saat, tak ada lagi yang mulai mendekat, membuat Emilio bernafas lega.

"Kenapa saya di kurung begini?. Apa karena alby tidak mengingat saya lagi, sehingga om bisa melakukan sesuatu yang lebih leluasa kepada saya?!."

Hentakan sepatu kulit yang terdengar memantul di lantai, membuat Emilio yakin. Kalau saat ini, pria itu sedang berjalan mendekat ke arahnya.

Dengan sedikit meringis, dengan bogeman mentah yang bersemayam di ulu hatinya, membuat Emilio terbatuk batuk dengan sesak nafas.

"Hah hah, huk!."

Suara tapak kaki kembali melangkah, setelah itu memaksa wajahnya untuk menatap ke arah depan dengan meremas rahangnya kuat.

"Pengecut!."ucapnya di sela sela kesakitan yang ia dapat.

Riko melepas kain yang menutup mata Emilio dengan kasar, wajah yang memerah dengan urat leher yang terlihat membuat pria itu senantiasa menatap Emilio dengan tatapan tajam.

"Pengecut?! Saya?." Tanyanya dengan terkekeh kejam. setelah itu melepaskan pegangannya pada rahang Emilo, dan menghempaskan wajah itu kesamping.

Setelah itu ia berdiri membelakangi Emilio, menghidupkan rokok di tangannya, menghisap nya kasar dengan satu tangan di masukan ke kantong celana.

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang