PROLOG

56.7K 2.2K 91
                                    

"ahhhh ahhhh ahhhh, pelanhhh ahhh."

rintihan kecil kesakitan yang terdengar dari seorang pria yang sedang menungging di bawahnya, bukannya membuat Eliot memperlambat temponya, suara itu malah semakin membuat ia menggenjot lubang anal itu kuat.

memegang pinggang pria di hadapannya, menarik tubuh itu ke atas melihat ke arahnya sehingga ciuman panas mulai terjadi.

Ning nong Ning
nong Ning nong.

Notifikasi telfon dari hape milik Eliot membuat pria itu berdecih ketika aktivitasnya mesti terganggu dengan bunyi itu.

semakin menggenjot lubang anal pria yang di bawahnya, ia pun mulai menyumpal mulut pria itu dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya mencoba menerima telfon itu.

"hallo Shh." ucapnya menerima panggilan telfon dengan sesekali mendesah pelan.

"ANAK DURHAKA! DI SURUH JAGAIN RUMAH SEBENTAR MALAH NGILANG! PULANG!!!."

Sontak, teriakan yang keras membuat Eliot langsung menjauhkan handphone dari telinganya.

sudah di pastikan, teriakan dari wanita cantik yang terdengar sangat marah ketika dirinya pergi itu ada lah Mamanya.

niat ingin keluar sebentar, tapi di perjalanan pria cantik ini malah bergelayut manja ke arahnya ketika dia baru keluar dari supermarket.

"Iya Mama, iya. El pulang sekarang."

"SEKARANG! KALAU NGGAK, NGGAK USAH PULANG SEKALIAN."

TUT.

mendengar ancaman yang mengerikan itu membuat Eliot langsung melebarkan matanya sempurna, kalau dia tidak boleh pulang kemana lagi dia akan pergi?.

ke rumah pacarnya? dia tidak punya.
ya karena dia belum pernah merasakan cinta sedikitpun,

jadi pacar apa yang akan ada?.

dengan terpaksa menghentikan aktivitasnya di tengah tengah ia pun mulai mengeluarkan penis yang menancap di lubang keenakan itu.

"sorry."

pria yang sudah keenakan di bawahnya, dengan mata sansual menatap Eliot.
"kenapa?."tanya nya dengan rintihan kecil.

Eliot mengecup pipi pria cantik itu lalu tersenyum."Nyokap nyuruh pulang, kita lanjutkan lain waktu ya."ucapnya.

pria cantik itu merubah posisinya, mengalungkan tangannya pada leher Eliot."kapan?, bukankah yang di bawah sana masih berdiri?."ucapnya.

Eliot menatap miliknya, mengacak rambutnya frustasi, dengan tersenyum ia mulai menjauhkan tangan pria itu.

memberikan pria itu Handphonenya, dan mulai memasang bajunya.
"sorry, kalau Lo mau, tulis nomor Lo di sana, nanti gue hubungi."

pria cantik itu mengangguk, memasukkan nomor nya setelah itu memberikan handphone itu kembali kepada Eliot.

ketika sudah selesai ia pun menerima handphone yang di berikan pria itu, mencolek dagu pria itu menggoda."makasih, nanti aku hubungi lagi ya cantik."ucapnya.

setelah itu, berlalu pergi meninggalkan hotel tempat dia melakukan aktivitas panas tadi dengan mengacak rambutnya kasar melihat ke arah selangkangannya.

"bodo lah, gue lakuin sendiri aja nanti." ucapnya.

berjalan santai keluar hotel, tanpa melihat bahwa seorang pria sudah mengikutinya di belakang dengan pisau di tangan sehingga menusuk perut Eliot dari belakang.

karena tusukan yang tajam, melihat ke arah pelaku, Eliot langsung terjatuh.

"ahhhh, gue mati tanpa mengeluarkan sperma Hari ini. benar benar menyedihkan."ucapnya dalam hati sampai akhirnya matanya  tertutup.

ELIOT FRANSISCO, Beban Keluarga Fransisco yang hoby Sexs meninggal Dunia Karena Di tikam.

.

"shhh."

Tak di sangka, Eliot yang merasa bahwa ia sudah mati, membuka matanya tatkala rintihan familiar langsung masuk kedalam telinganya.

dimana seorang pria yang sedang menciumnya dengan kasar, sampai bibirnya terasa kebas.

pria yang coba mendominasinya dengan bibir yang melahap habis bibirnya dan tangan yang sudah menjalar di pantatnya membuat tanda bahaya di kepala Eliot langsung berdengung.

dengan tenaga yang tersisa, karena Eliot merasa tubuhnya lemah dari sebelumya, ia pun mulai membalikkan posisi tubuh itu sehingga sekarang, ia lah yang berada di depan dengan mengukung pria dengan tubuh yang lebih besar dari tubuhnya.

"Maaf aja nih, gue nggak berminat jadi yang di bawah."ucapnya

sontak pria yang saat ini di kukung oleh Eliot membulatkan matanya sempurna, dengan sekuat tenaga memberontak tetapi tenaga Eliot lebih besar darinya.

"apa apaan Lo?!."ucapnya mencoba memberontak.

Eliot mengukung tubuh itu merapatkan punggung pria itu di dinding, lalu meletakkan kakinya di antara selangkangan pria di hadapannya.

"Gue juga bingung, tapi Keknya Lo yang salah sasaran mencoba memperkosa gue, Sorry. Lo bukan type gue." ucap Nya.

pria di hadapannya semakin membulatkan matanya sempurna.
"Emil, Apa maksudnya ini?."ucapnya dengan suara lunak

Eliot mengerutkan dahinya."Emil? siapa Emil? Lo salah orang?."

pria yang di hadapan nya menatap Eliot dalam diam, wajahnya datar menatap lekat ke arah mata Eliot.
"jangan becanda." ucapnya dingin.

Eliot semakin bingung, dia diam sebentar, melihat pria yang di hadapannya tak lagi memberontak, Eliot pun melepaskan kukungannya, toh, pria ini juga bukan type nya.

melihat ke arah tubuhnya sendiri dengan seragam sekolah yang sudah acak acakan, celana yang sudah hampir melorot membuat Eliot mengerutkan dahinya bingung.

sedikit melonggarkan celananya, menunduk melihat ke bawah ke arah aset pribadi miliknya membuat matanya melotot.

"ANJING! KECIL AMAT!."ucapnya kaget.

di situlah pertama kali Eliot sadar, bahwa tubuh ini benar benar bukan miliknya.

Tertarik?.
vote Coment ya.

kedepannya ceritanya mungkin tanpa sadar akan aneh. jadi, Jangan terlalu larut sampai sampai membuat kalian kecewa ya.

kalau suka baca, kalau nggak sesuai ekspektasi. silahkan berhenti.

sampai jumpa di chapter selanjutnya.

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang