23. RANGSANGAN!!

21.8K 1.1K 30
                                    

🔞🔞⚠️

Alby mendongak, menatap mata hitam legam milik Emilio, dengan deru nafas Yang sudah dekat dengannya, lalu arah pandangnya Mulai menurun ke arah bibir Emilio.

Memiringkan kepalanya, ia pun mengecup bibir Emilio cukup lama, tanpa mencoba menyesapnya ia pun mulai menjauhkan bibirnya, menatap mata Emilio yang kaget akan hal yang ia lakukan, lalu ia tersenyum.

Emilio dengan mata yang membulatkan matanya sempurna, setelah sadar ia pun tersenyum miring.
"Gue anggap itu sejenis persetujuan."

Memegang rahang Alby dengan kedua tangannya memperdalam ciuman mereka. Emilio mulai menyesap, membuka paksa mulut Alby untuk membuat lidahnya bisa masuk, lidah yang saling menari di antara bibir mereka, saling menukar Saliva. Emilio pun melakukan semua seperti pengalaman yang pernah ia lakukan, hingga ia merasakan,  Alby yang tidak kuat menahan tubuhnya sendiri, hampir terjatuh. sehingga ia pun menahan Alby dengan kakinya, lalu mulai menjauhkan wajahnya dari wajah Alby.

Alby dengan mata sayu, pipi yang memerah, serta mulut yang sedikit terbuka dengan saliva yang membasahi bibirnya membuat Emilio membasahi bibirnya sembari tersenyum smirk.

"Ingin ke ranjang?."

Alby diam tak merespon ucapan Emilio, setelah menarik nafasnya dalam, ia pun kembali mencium bibir Emilio.

"Shhh, enak."

Emilio menerimanya dengan senang hati, menggendong tubuh Alby ala koala, tanpa melepaskan pangutan bibir mereka, ia pun mulai berjalan ke arah ranjang.

Setelah berada di atas ranjang, Alby pun melepaskan baju kaos yang melekat di tubuhnya, dan menyambar bibir Emilio lagi sembari melingkarkan tanganya di leher Emilio.

"Ah, hah."

Dengan memegang kepala Alby, Emilio pun berangsur angsur merebahkan tubuh Alby di atas ranjang, setelah tangannya yang menjadi tumpuan awal kepala Alby Yang sudah melekat ke bantal, ia pun melepaskannya secara perlahan.

Dan jangan lupa, Alby yang masih bermain dengan bibirnya, menyesap mendorong kepalanya lebih menyatukan bibirnya semakin dalam.

Emilio tersenyum di sela sela pangutan ciumannya, tangan yang tidak mau menganggur, ia pun melepaskan rasleting celana Alby, perlahan, menyelipkan tangannya di sana, meraba penis yang sudah mulai mengeras di sana.

"Ughh."

Setelah mendengar di desahan tersebut, Emilio pun menjarakkan kedua kaki Alby, sehingga saat ini posisinya Alby mengangkang di hadapannya, lalu ia pun merapatkan penisnya yang masih tertutupi celana itu ke arah selangkangan Alby yang masih tertutup celana dalam miliknya.

"Shhh, ahhh."

Dengan penis yang masih saling tertutup itu bergesekan, Emilio pun mulai memainkan puting alby dengan kedua tangannya,  memutarnya, serta menggencetnya, Dan terkadang ia pun menariknya, sehingga punggung Alby melengkung jadinya sembari mendesah.

"Ahh."

Alby merasa sangat enak, dengan bibirnya yang masih menyatu dengan bibir Emilio, kedua pentilnya yang di mainka Emilio, serta penisnya yang saling bergesekan dengan milik Emilio, ia benar benar sibuk saat ini.

Semua kenikmatan yang ia rasakan saat ini benar benar suatu hal yang baru untuknya, dia tidak menyangka, semua titik sensitifnya jika di rangsang secara bersamaan akan menimbulkan keenakan seperti ini.

Dan ia menyukainya.

Emilio tersenyum, melepaskan pangutan bibirnya, ia pun menatap mata Alby yang sepertinya puas akan permainannya. Terlihat dengan mata yang memperlihatkan tanda love, serta mulutnya yang bergetar.

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang