22. GODAAN MAUT

16.3K 1K 16
                                    

Emilio sampai di depan rumahnya, dengan perlahan ia pun menutup pintu mobil Alby, dengan memelankan langkah kakinya, ia pun masuk.

Melepaskan jaketnya,menyisakan baju kaos putih yang ngepas di badannya, Emilio pun mulai memutar knop pintu kamarnya.

Dan ketika membuka pintu kamarnya, saat ini Alby sedang duduk di ranjang nya sembari memainkan video game di handphonenya.

Menghela nafas, Ia pun masuk. Menutup pintunya rapat, berusaha menulikan telinganya, mendengar ocehan Alby yang sebentar lagi keluar.

Meletakkan kunci mobil pria itu kembali di atas Nakas, Ia pun berdiri tegak di samping ranjang. Persis di samping Alby, menunggu pria itu berbicara kepadanya.

Sudah lama ia berdiri di sana, reaksi Alby masih diam, tak berbicara ataupun mengajak ia bicara.

"By." Ucapnya mencoba mengintip ke arah depan Alby.

Dengan masih memainkan video game di handphonenya, Alby tak menjawab. Tetapi suara yang terdengar di handphone tersebut membuat Emilio terdiam.

"Sayang, siapa itu?."

"Bukan siapa siapa, Udah dulu ya. Ada sesuatu yang harus aku lakukan."

Setelah mengatakan itu, alby pun mematikan telfon sepihak, dengan tak minat ia menatap Emilio tak minat.

"Udah selesai bermain mainnya?."

"L-lo masih di sini?."

Alby diam, dia menatap Emilio sembari menghela nafas. "Jawab, udah selesai bermain mainnya?."

Emilio menatap Alby, lalu setelah itu ia mengangguk kaku.

Alby mengangguk, beranjak dari ranjang Emilio, dan menyambar kunci mobilnya kembali, ketika beranjak pergi..tangannya di tahan oleh Emilio.

"Apa lagi?." Tanyanya menengok ke arah Emilio yang berada di belakangnya.

"Lo marah?." Tanyanya kaku.

Alby menggeleng. "Marah? Buat apa?. Bukannya itu yang Lo ingin?. Gue udah ngelakuin yang biasanya nggak pernah gue lakuin.melakukan segala sesuatu untuk mencegah lo pergi, tapi waktu gue lengah, Lo seenaknya pergi, bukankah itu benar sesuatu yang Lo ingin?."

Emilio diam, lalu memutar badannya, dan berjalan ke arah Alby, dan berdiri di depan pria itu.
"Oke, Gue salah. maafin gue."

Alby bersedekah dada, Emilio dari atas sampai bawah, ia mengangguk. "Biasanya kalau orang salah, dapat Apa?."

"Dapat hadiah." Ceplos Emilio, lalu melihat ke arah lain.

"Hadiah apa?."

Emilio menatap Alby, rasanya agak tidak percaya langsung membuat otaknya sedikit ngelag.
Apa pria di depannya ini Alby? Pria Yang memiliki harga diri Tinggi itu?.

"Hah?."

Alby menatap Emilio lagi, tak berniat untuk mengulang ucapannya lagi, menantang pria itu untuk mengungkapkan apa yang dia inginkan.

Emilio dengan fokusnya sudah terkumpul sempurna, menatap Alby. "Tidur bareng gue."

Alby sedikit kaget dengan permintaan Emilio, lalu akhirnya ia terkekeh.
"Jadi, Lo mau nidurin gue?. Lo, mau kita ganti posisi?. Emang Lo bisa apa?."

Emilio yang mendengar hal itu, merasa tertantang. Berangsur mendekat ke arah Alby, menggigit bibir bawahnya, ia pun memegang penis Alby, dengan salah satu tangannya lalu meremasnya.

"Memuaskan yang ini, mungkin?."

Alby tersenyum miring, "kalau gitu... apa Lo udah melonggarkannya? Atau butuh bantuan gue lagi?."

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang