32. SENJATA MAKAN TUAN

12.2K 1K 103
                                    

Maaf ya baru update! Jihan baru sadar kalau udah tembus.

Makasih sudah menunggu.
.
.
.







Untuk beberapa saat, Dengan suhu tubuh yang hangat, Alby semakin merapatkan pipinya ke arah sesuatu yang terasa nyaman baginya itu.

Hingga tersadar, Ia pun mengerutkan keningnya, karena di rasa yang saat ini bersentuhan dengan kulitnya adalah kulit yang lain juga. sembari meraba raba memastikan hal itu, ia sedikit kaget, dan dengan perlahan ia pun membuka matanya. Setelah mata nya terbuka sempurna, ia pun membola.

Dengan refleks ia berteriak.
"Aa!! Siapa Lo anjing!!!."

Kaget akan seseorang yang tertidur di sampingnya, tanpa sadar Alby pun mulai beringsut dari kasur mulai menendang pinggang pria itu kuat, sampai tubuhnya langsung terhempas dari atas kasur ke lantai yang dingin.

Menutup tubuh bagian atasnya, ia semakin merapat tubuhnya ke ujung ranjang.

"Aahh." keluh Emilio yang kaget akan perlakuan yang ia dapat. setelah itu, Emilio mulai memperbaiki posisinya yang awalnya dan duduk bersandar ke dinding.  bangun dengan memegang pinggangnya yang terasa sakit, lalu  Menatap Alby tajam.

"Lo apa apaan sih?!."

"Ah, ternyata Emilio." Gumam Alby tanpa rasa bersalah.

Membuka selimut yang menutup tubuhnya, lalu merapatkannya kembali
"Kenapa kita sama sama telanjang?. Kamu...."

Emilio mengusak rambutnya kesal.
"Siapa yang rewel, bangun bangun malah muntah di baju gue. Setelah itu, bukannya ngebiarin gue buat cari baju ganti, eh malah ngerengek minta tidur di peluk tanpa baju." Ucapnya kesal menatap Alby.

Alby menggelengkan kepalanya tak percaya, setelah itu ia mulai mencium  bau dari selimut, lalu menatap Emilio penuh selidik.
"Nggak ada bau muntah nya tuh."

Emilio bangkit dari duduknya, sembari memegang pinggang yang sedikit sakit.
"Serah Lo, percaya atau enggak. Shhh."

Emilio meringis, tendangan Alby benar benar nggak main main. Sudah di pastikan kalau pria itu menendangnya dengan sekuat tenaga.
Tidak heran, kalau Alby sering di bilang banteng oleh Ferga. Ternyata memang sekuat itu.

Alby yang menatap Emilio, menatap pria itu khawatir."sakit banget ya?."

Dengan sesekali meringis, Emilio menggeleng. "Nggak, nggak sakit kok. Nggak papa"

Alby masih menatap Emilio yang berjalan dengan miring sembari memegang pinggangnya.

"Sepertinya, Lo juga udah lebih baik, pulang sana, mungkin keluarga Lo lagi nyariin." Emilio melangkah dengan masih memakai celana dalam ia pun berjalan dengan santai tanpa perduli bahwa saat ini, Alby yang tak henti hentinya menatapnya.

Alby segera menggelengkan kepalanya kuat, tatkala matanya tak sengaja menangkap sesuatu yang terperangkap di balik celana dalam Emilio. Mencoba lebih fokus, ia pun mulai meraba keningnya.

"Aku nggak sakit."

"Haa, iya iya... Banteng mana pernah sakit." Setelah itu, Emilio pun mulai masuk kedalam kamar mandi.

Alby masih duduk sembari menatap pintu kamar mandi tanpa mengalihkan pandangannya, mencoba berfikir apa yang terjadi sebelumnya. Dan kenapa ia bisa sampai di sini.

Terakhir yang dia ingat, dia sedang tidur di atas ranjang kamarnya, dan tiba tiba saja dia merasa kedinginan.
Mencoba untuk tidur, setelah itu...

Aahh,, Alby memijit keningnya, ternyata dia jalan ke rumah Emilio tanpa sadar.

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang