34. KABUR

11.2K 1K 84
                                    

Haha, lucu banget.. pada nyepam buat menuhin targetnya..

Makasih loh effortnya 💗

Selamat malming yang malmingnya di rumah.

Gimana kondisi di tempat kalian?
Hujan badai angin ribut nggak nih?.

.
.
.

🔞⚠️

"Ahhh, sial!."  Emilio merutuki dirinya, dengan tangan yang masih mengocok milik alby, ia pun sedikit terangsang ketika melihat wajah Alby yang menikmati sentuhan miliknya.

"Ahh." Alby semakin kacau, permainan Emilio yang kasar tapi lembut itu membuat dia harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menahan diri.

"Ngh.." Tangan Emilio semakin gencar memainkan miliknya sehingga tanpa sadar ia pun menengadahkan kepalanya, mengangkat punggungnya.

Emilio tersenyum miring, pinggang Alby yang bergerak sendiri mencoba untuk mengatur ritmenya sendiri itu sangat lucu di matanya.

"Ngghh ohh..."

Menutup lubang kecil di ujung kepala penis Alby, Emilio menatap Alby sembari mengigit bibir bawahnya.

"Fokus lah, Lo ingin menang bukan?."

"Ahh...."

"Tetap saja rasanya masih kurang." Emilio tersenyum smirk, ia memiliki ide.. Emilio kembali mengocok milik alby dengan cepat untuk membuat pria itu semakin kacau.

Mencoba menunjukkan keahliannya untuk membuat pria yang biasanya dia sentuh akan merasa nikmat.

"Haa.."

Memainkan  dengan sesekali mengusap ngusap ujung penis Alby untuk semakin membuat pria itu semakin gelisah.

"Oghh,  ahhh."

Benar saja, alby langsung bangkit dari rebahannya, mencoba duduk dengan badan yang semakin bergetar memaksakan tangannya untuk mengocok penis Emilio dengan kedua tangan.

Dia tak mau kalah, dia ingin menang.
Tapi permainan Emilio benar benar seperti seorang pro membuat dia harus menerima kekalahan dengan senang hati.

Emilio tersenyum miring, ia pun semakin gencar mengocok bagian penis Alby, Hingga tanpa sadar tubuh Alby semakin bergetar dengan kebisingan di sana mengapit ujung jarinya mencoba menahan diri.

"Ahhhh."

"Kenapa? Nggak ada waktu untuk menahan diri. Cumlah!." Emilio mencoba memanipulasi Alby dengan menggoda Alby sembari memainkan penis Alby dengan berbagi kecepatan.

Alby menutup matanya erat erat, menggigit bibir bawahnya kuat untuk menahan diri.
Kalau dia kalah dia akan jadi bottom untuk Emilio, dia tidak mau itu terjadi.

"Tapi.... Aku ingin cum."

"Ohhh, aku mohon. Biarkan aku cum." Tanpa sadar, suara hatinya keluar dari bibirnya mengucapkan kata kata yang mampu membuat Emilio tercenung.

Dengan tersenyum miring, Emilio pun  lebih mempercepat kocokannya hingga Alby pun kejang di buatnya, menengadahkan kepalanya dan..

"Nghhhh. Ahh tidak." Dia cum tanpa sadar, menutup matanya dengan lengan kanannya, ia mencoba mengatur nafasnya.

Untuk beberapa saat, tiba tiba saja tarikan pada tangannya memandu tangan miliknya untuk kembali menyentuh milik Emilio.

Membulatkan matanya ia menatap Emilio.
"Ah, gawat!."

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang