4. PRIA BODOH

23.6K 1.7K 56
                                    

"Lio Pulang." ucapnya ketika masuk kedalam rumah, dan langsung di suguhi dengan Ibunya yang datang menyambutnya.

Emilio tersenyum, mencium tangan ibunya lalu masuk.

"Kenapa telat lagi pulang nya nak?."tanya ibu itu khawatir.

"Lio dapet kerja Bu, Dan ini Lio beliin makanan untuk kita."ucapnya sembari memperlihatkan tentengan kresek ke arah Yuli.

Yulia menerima tentengan itu, dimana banyaknya makanan yang ada di sana.
"ini banyak sekali nak, uang dari mana?."tanyanya.

"Lio dapet uang tadi, jadi Lio ingin kita makan enak malam ini."ucapnya, lalu membimbing ibunya ke arah meja makan untuk makan malam bersama.

Lio yang berada di kehidupan yang dulu sudah terbiasa makan mewah, tapi berbeda dengan ibunya yang di sini.

terlihat ibu itu sangat senang menikmati makanan di hadapannya, hal itu membuat Hati Lio semakin senang, untung saja dia singgah di beberapa toko untuk membeli ini, kalau tidak, tidak mungkin dia melihat pemandangan yang indah ini.

"Habisin ya Bu."ucapnya

Terlihat raut bahagia terpancar pada ekspresi Yuli, Mengangguk. ia pun mulai memakan makanan di hadapannya itu dengan senang.

sungguh, seperti mimpi memakan makanan seperti ini.

"makasih ya nak."Ucapnya menatap Lio dengan ekspresi haru di wajahnya.

hal itu membuat Lio tersentak, tidak tahu kalau reaksi Ibunya akan seperti ini.

"mulai sekarang, kita akan memakan makanan seperti ini terus Bu."Gumamanya.

"kamu ngomong sesuatu nak?."ucap Yuli melihat ke Arah Lio.

Emilio menggeleng sembari tersenyum."nggak Bu, Lanjut Bu makannya, makan yang banyak." ucapnya.

Yuli mengangguk, ia pun mulai melanjutkan makannya sampai akhirnya Makanan yang ada di atas meja pun habis.

Yuli pun ketika bangkit membereskan meja makan, tetapi di tahan oleh Emilio.

"Biar Lio aja Bu, Ibu istirahat aja ke kamar."ucapnya.

"nggak papa, biar ibu bantu. bukannya kamu capek habis kerja?."ucapnya.

Lio menggeleng."nggak papa Bu, ibu istirhat ke kamar."

Yuli tersenyum, ia pun menatap Lio lalu mengangguk."makasih ya nak."

Lio pun tersenyum, melihat punggung kecil nan rapuh itu sudah mulai berjalan menjauh darinya.

setelah kepergian Yuli, Emilio pun mulai membereskan hal hal Yang ada di atas meja makan, lalu mencuci piring yang kotor yang berada di wastafel.

setelah serasa bersih, Emilio Pun mulai berjalan ke arah kamarnya di samping dapur, dan duduk di tepi kasur keras itu.

berfikir tentang apa yang terjadi di sekolah tadi, memikirkan tentang Alby yang memberikan nya uang.

tapi kalau di fikir Fikir melihat ekspresi bingung dan kaget dari Alby tadi sedikit menghiburnya, ia pun terkekeh."imut juga."Gumamnya.

tapi sesaat kemudian, ia pun Menggelengkan kepalanya kuat. apa yang baru saja ia fikirkan?.

Alby imut? pemikiran yang benar benar bodoh.

tak mau memikirkan hal hal yang tidak penting seperti tadi, Emilio pun mulai bangkit dari duduknya mencari sesuatu yang aneh akan Emilio yang asli.

karena sangat tidak mungkin kalau Alby memberi uang hanya kali ini, atau selama ini Emilio yang asli tidak pernah menerima uang itu.

mengacak ngacak kamar Emilio asli, dan hal pertama yang di temuinya adalah sebuah handphone di dalam laci.

Emilio pun mengambil handphone tersebut dan melemparnya ke atas kasur.

lalu ia pun melanjutkan mencari Sesuatu yang utama, yaitu uang yang selama ini Di berikan oleh Alby, Dimana uang itu sekarang? apa benar Tidak pernah di terima oleh Emilio asli?. atau uang itu sudah habis.

kalau habis, sungguh sangat tidak mungkin melihat sikap Emilio asli.

lalu dimana uang itu?.

mengacak ngacak kamarnya, menunduk melihat kebawah kolong kasur, tidak ada sesuatu yang menarik, membuka semua laci meja, juga hanya handphone tadi yang ia temukan.

lalu Emilio mencari kedalam lemari, dan hanya pakaian pakaian lusuh yang tergantung di sana, terbukti bahwa hidup Emilio memang menyedihkan.

melihat pakaian yang terlipat di atas pakaian yang tergantung, ketika Emilio raba, banyaknya plastik plastik, mengambil seketika Emilio bengong.

di dalam itu benar benar baju baju baru yang masih terbungkus dengan plastik, belum di buka sama sekali.

sungguh Emilio bingung dengan cara berfikir Emilio yang asli.

Melemparkan banyaknya baju baju itu ke atas kasur, lalu ia pun kembali mencari, tapi ketika meraba raba nya lagi, sebuah kotak di bawah tumpukan baju baru itu membuat Emilio mengerutkan dahinya bingung.

mengambil kotak itu, lalu ketika mencoba membuka, tak pernah bisa karena kunci dengan sebuah sandi angka.

mengedikkan bahunya acuh, Emilio pun mengambil kotak tersebut, dan juga melemparnya ke atas kasurnya.

lalu ia pun melanjutkan mencari cari barang barang yang lain.

sehingga kamar yang semula tertata rapi, kini sudah berserakan dimana mana.

karena sudah tidak ada lagi barang yang bisa di temukan, Emilio pun berjalan ke arah kasur nya, melihat tumpukan baju yang terbungkus rapi itu, memangku tangannya ia pun menggeleng tak habis fikir.

Emilio benar benar pria yang paling bodoh yang ia temui.

Emilio pun mulai merapikan baju baju tersebut , berjalan ke arah lemari , menyingkirkan baju baju lusuh tersebut, mengganti dengan baju baju baru.

setelah itu, ia pun mulai merapikan barang barang yang lain sehingga semuanya tertata rapi kembali seperti semula.

kembali ke atas kasurnya, ia pun melihat kotak tadi. mencoba berbagai angka, tetapi tak satupun berhasil.

menyerah, ia pun membiarkan kotak itu terlebih dahulu, lalu ia pun mencoba memainkan ponsel yang di tinggalkan oleh Emilio asli.

melihat handphone yang terkunci, Emilio pun menghela nafas, melihat kebelakang ponsel itu, seketika Emilio mencoba meletakkan jarinya di sana.

dan ya, terbukti. ternyata sidik jari handphone itu berfungsi.

membuka aplikasi WhatsApp, Emilio pun langsung di kejutkan dengan nama yang di sematkan paling atas.

Byby♡ 📌

1 pesan belum terbaca. 19.00wib
1 panggilan tak terjawab. 19.21wib

Tanpa berfikir dua kali, Emilio pun membuka pesan tersebut.

"Angkat!."

pesan singkat yang tidak penting, Emilio pun mengabaikan pesan itu, lalu menscrol isi chat ke atas.

dan seketika Emilio meringis.

kasian sekali, pesan Emilio yang di jawab dengan sangat singkat, bahkan dalam pesan itu ada juga yang tidak di balas.

terlihat di sana, hanya Emilio asli lah yang seperti mengemis kepada Alby.

Dengan bergidik ngeri, Emilio pun menghapus semua pesan itu.

lalu mengubah nama yang yang di berikan Emilio asli, menjadi.

Calon Boty.

melihat nama itu, membuat Emilio Terkekeh, liat aja. akan dia berikan apa itu kenikmatan yang sebenarnya kepada Alby.

akan dia biarkan Alby merasakan Apa yang selama ini di rasakan oleh Emilio asli.

tapi untuk saat ini, biarlah dirinya mencoba beradaptasi dahulu, barulah nanti ia bertindak.





TBC.
Gedeg banget chapter nya nggak banyak banyak, yaudah Jihan double update aja biar banyak.hahaha

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang