"Hai, mau ngantin bareng?."
Alby yang sedang mengemasi peralatannya Sontak mendongak, melihat wajah Emilio yang tersenyum lembut bersandar di mejanya tiba tiba membuat wajahnya memanas.
Bayangan dari mimpi mimpi aneh itu muncul kembali di fikirannya, hal itu benar benar mengganggunya.
Kembali menunduk, Alby Bangkit dari duduknya, tanpa memperdulikan Emilio yang berada di depannya ia pun berjalan pergi. dan ketika berada di depan pintu, Jenni langsung menyambut Alby. dengan tersenyum Alby pun langsung melingkarkan tangannya di pinggang Gadis itu.
Emilio menatap hal itu sembari berdecak kesal, sepertinya dirinya sedang di abaikan. Di abaikan dengan terang terangan seperti itu, tentunya membuat jengkel.
Menghela nafas ia pun berdiri tegak. Memasukkan tangannya ke dalam celana, ia Menatap ke arah pintu dimana tempat Alby melakukan hal romantis tadi.
"Lio!."
Emilio lebih memfokuskan pandangannya, melihat ke arah pintu lebih jelas. Dimana Ferga sedang melambaikan tangan ke arahnya.
Menghela nafas, melepaskan tangan yang berada di kantong celananya, Emilio pun berjalan ke arah Ferga.
"Hmm?."
"Ngantin."
Dia mengangguk, Setelah itu ia pun mulai melangkahkan kakinya ke arah kantin dengan Ferga mengikutinya di samping.
"Gimana sama Rain?." Ucap Emilio memulai pembicaraannmereka.
Ferga melirik ke arah Emilio sebentar. "Sesuai rencana. Dia sama gue sekarang."
"Baguslah, punya hubungan?."
Ferga menggeleng. "Nanti. Belum saatnya."
Emilio mengangguk, dia tidak banyak bertanya lagi berjalan beriringan dengan Ferga, akhirnya mereka pun sampai di kantin.
Mengedarkan pandangannya kesegala arah mencari meja yang kosong, ia mendesah kecewa karena tidak menemukannya. Sepertinya mereka benar benar terlambat.
"Gimana? Nggak ada kursi kosong."
Emilio mengangguk mengerti sembari masih melihat lihat kesana kemari, setidaknya ada meja yang masih bisa menampung dua orang lagi., Sampai akhirnya matanya terfokus ke arah Tempat duduk Alby dan Jennifer, Emilio tersenyum miring.
Melangkahkan kakinya kesana, lalu di ikuti oleh Ferga di belakang.
Menepuk pundak Alby, sehingga sang empu pun langsung menatap ke arah Emilio sedikit kaget.
"Hai, Bro."ucapnya sok akrab, lalu duduk disamping Alby meletakkan tangannya di bahu alby.Alby hanya menatap Emilio sebentar, kemudian melanjutkan makannya.
Berbeda dengan interaksi Alby dan Emilio yang terkesan cuek. Berbeda lagi dengan Ferga dan Jenni, Ferga yang menatap Jenni hanya dengan tatapan santai, sedangkan Jenni Menatap Ferga dengan pandangan yang malu malu.
"Gue di cuekin nih." Emilio kembali menggoda Alby, tetapi pria itu masih saja diam tak terganggu akan Interaksi Emilio terhadapnya.
Menganggap Emilio benar makhluk tak kasat mata.Tak berhenti di sana, Emilio tersenyum kemudian mencolek dagu Alby.
"Istriku, jangan cuekin Suamimu dong. Dosa tau.. "Hal yang di ucapkan Emilio membuat Alby langsung menatap Emilio tajam. Lalu melirik ke arah Jenni yang sepertinya tidak mendengar lontaran yang di ucapkan oleh Emilio tadi.
"Pergi!."Emilio Terkekeh, dengan menopang dagu, ia pun menatap Alby.
"Sayang.." godanya dengan suara yang hanya bisa di dengar oleh Alby.Alby langsung berdiri, sehingga bunyi decitan terdengar dari kursi yang meregang kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT [END]
Teen FictionBagaimana jadinya kalau seorang pihak atas tiba tiba bertransmigrasi kepada tubuh yang biasanya menjadi pihak bawah. Dia Eliot Fransisco, Seme top markotop, yang sangat Ahli dalam ranjang, Tubuh profesional yang maskulin, perut kotak kotak yang sa...